Selasa, 15 Oktober 2013

"FUN Love" Part 2

Haii Selamat Malaammmm........
Sekalii adm Ucapin Selamat Hari Raya Idul Adha 1434 H yahhh...
Nahh kebanyakan minta Next cerbung khan ??
Nah skarang adm Post, jangan lupa bantu share yah... :)


Cast ::
-Gigi Chibi
- All Smash Members
- All Cherrybelle Members
- Wendev
- Other

Genre :: Comedy Romance

Sementara itu disudut lapangan tampak angel sedang berdiri termenung. Tidak. Bukan termenung. Tapi dia menangis..

"angel" panggil anisa lemah menghampiri angel.

"nis.. Ke...Kenapa rafa setega itu? Dia cepet banget pindah kelain hati..
Gu..gue nyesel nis putusin dia" curhat angel disela tangisnya

"maaf ya ngel ini semua gak akan terjadi kalau bukan karena aku" respon anisa sedih

"ini semua bukan salah kamu kok nis.." jawab angel memeluk anisa..

SKIP

Ditaman sekolah..

"ja..jadi kamu mau terima aku lagi..?" tanya Ilham
"iya" jawab christy tersenyum malu.
Mendengar jawaban christy Ilham langsung memeluknya erat..

Dikursi taman sebelah Christylham..

"princess.. Kamu mau gak bali.."
"iya aku mau kok balikan lagi sama kamu za.." ujar felly yg langsung menjawab pertanyaan yang belum selesai diucapkan oleh reza..
"aaaa! Makasih hunny" reza tampak gembira dan langsung mencium kening felly kekasihnya..

SKIP

#KembaliKeKelas

"Hey. Kalian bertiga! Ngapain?" seru rafael memasuki kelas disertai bisma & rangga dibelakangnya

"ya jelas urusan kita dong.." bisma menyahut dan langsung mengambil kursi kosong yang berhadapan dengan gigi

"maksud lo?" tanya gigi membuang pandangannya dari bisma yg menatapnya picik..

"jadi gini.. Besok kita mulai syuting. Jadi kita mau kalian ikut dan bantu2 nyiapin perlengkapan kita di lokasi entar.. Secara gitu...." rangga menggantungkan kalimatnya dengan menaikturunkan alis matanya kearah Ryn disampingnya

"secara apa?" tanya Ryn sinis

"hadeh.. Kan kamu pembantu aku" rangga yang jail mendekatkan wajahnya keRyn

"jangan macem2!" Ryn yang tidak suka langsung menjitak kepala Rangga

"aduh. Pala gue!" ringis rangga kesakitan dengan memegangi kepalanya yang ngilu..

"Bhahahahahaa " melihatnya tawa Gigi Bisma Rafael Cherly dan Rangga langsung pecah seketika..

"diliat2 gigi lucu juga kalo lagi ngakak" batin bisma disela tawanya

"apa liat2?!" tanya gigi memelototi bisma yang sedang memperhatikannya

"yeee.. Geer banget sih lo" jawab bisma ngeles

"jadi.. Maksudnya tugas kita apa? Kita harus ngapain?" kini cherly yg bertanya

"liat aja nanti" jawab mencolek dagu cherly dan tersenyum licik..
"ish. Apaan sih lo!" respon cherly sembari mengelus2 cepat dagunya berharap menghilangkan bekas penyakit menular dari tangan rafael..
Tanpa berkata2 lagi rafael pergi meninggalkan kelas itu disertai Bisma dan Rangga..

SKIP

Karena hari Ini hari Sabtu dan guru2 sedang melaksanakan rapat alhasil jam belajar kosong..

Dannn..

"tleng.tleng.tleng.tleng." lonceng yang menandakan bahwa jam sekolah usai pun dibunyikan..

Yakk Gigi sudah berhasil keluar dari pagar sekolahnya..

"huh. Semoga bisma gak liat gue deh.. Males banget kalau gue musti dianterin pulang sama tuh orang.." gumam gigi sembari berjalan cepat menuju rumahnya..

Namun sebuah mobil honda jazz berwarna putih tiba2 menghalangi langkahnya..

Sosok perempuan cantik kini keluar dari pintu mobil mobil mungil itu.
"bisa kita bicara sebentar?" tanya cewek itu tersenyum pada gigi

gigi hanya menganggukkan kepalanya..

SKIP

Anisa membawa gigi kesebuah sungai jernih dikampung kembang itu.
Ya cewek cantik itu adalah anisa..

Kini mereka sedang menikmati suasana segar pemandangan air sungai nan jernih itu di atas sebuah batu hitam keabuan yang cukup besar..
Kaki mereka dibiarkan tenggelam di air nan jernih sungai itu..

"dari mana lo tau tempat ini?" tanya gigi memulai pembicaraan.

"besok kita syutingnya disini" jawab anisa singkat

"ohh" respon gigi mengerti

"Oya.. Gue bisa bicara sesuatu gak sama lo..?" tanya anisa agak sedikit berhati2..

"kenapa?" tanya gigi singkat

"maaf.. Tapi kenapa ya lo kok bisa deket dengan bisma?"

"deket? Gue mah ogah deket sama tuh orang kalo aja kita gak terikat kontrak 3 hari.." jelas gigi

"kontrak 3 hari? Maksudnya?" anisa tak mengerti

"iya.. Jadi waktu gue ajak ryn sama cherly buat nonton bola bareng. Dia sama rangga sama rafel datang.."

"rafel? rafael maksudnya?" anisa heran

"nah iya.. Jadi kita taruhan gitu dan sialnya tim gue kalah.. Jadi kita mesti jadi pembantu mereka 3 hari.." ujar gigi menjelaskan

"ohh jadi gara2 itu.." respon anisa mengerti

Gigi hanya mengangguk setuju..

"lo bener gak ada hubungan istimewa kan sama bisma? Dan rafael juga gak ada hubungankan sama cherly?
Hanya sebatas taruhan itu kan?" tanya anisa bertubi2 pada gigi

Gigi yang mendengarnya hanya cengo. "lo kenapa sih? Nanyanya banyak banget?" bukannya menjawab akhirnya gigi malah bertanya

"emm ya gak papa.. Lagian lo juga belum jawabkan?" anisa melemparkan tanya lagi

"gini ya. Pokoknya gue cherly ryn gak ada hubungan sama 3 kucrut itu. Dan yang pasti lewat 3 hari ini kita ogah deket2 sama mereka." jawab gigi mulai emosi

"oke! Jadi lo maukan janji buat gak akan suka sama bisma?" tanya anisa sumringah

"hah?" tanya gigi heran

"iaa.. Lo janji ya lewat 3 hari ini lo harus jauh2 dari bisma begitu juga temen lo cherly. Dia musti jauh2 dari rafa. Karena rafa milik angel." anisa bersikukuh

"ya ialah. Lagian kenapa gue mesti deket2 lagi sama tuh kucrut!" ujar gigi yakin. Namun ada yang aneh dihatinya. Entah kenapa ~.~

S
K
I
P

Gigi memilih untuk berjalan kaki kerumahnya ketimbang diantarkan oleh anisa..

"hmm.. Aneh. Kok gue gak yakin ya tadi bilang 'ia' ke anisa...?" batin gigi

"bodo ah! Pokoknya lepas 3 hari ini gue gak boleh lagi deket2 sama itu kucrut! Titik!" guman gigi meyakinkan dirinya sendiri..

"woi! Lo pulang sekolah lama amat sih?! Gue jamuran tau gak!" ujar seseorang yang langsung bangkit berdiri dari kursinya.. Setibanya gigi didalam rumahnya..

"heh! Lo...?
Nga..ngapain lo dirumah gue?!" tanya gigi melihat sosok yang tak asing dan yang paling ia benci didepan matanya.
Siapa lagi kalau bukan 'Bisma'..

"heh lo! Lokan pembantu gue. Harusnya lo nurut sama majikan! Bukannya malah ngebentakin majikan lo!
Pokoknya lo cepet siap2 karena lo harus ikut gue!" seru bisma bertubi2.

"gak" tolak gigi ketus

"lo berani sama gue?" bisma sepertinya mulai emosi

"biarin! Emang lo siapa?! Masa bodo kali!" gigi pun turut emosi

"loh gi.. Kamu apa2an sih? Bisma nunggu kamu dari tadi.. Kok datang2 bukannya disambut malah dibentak2?" ujar devi menghampiri gigi dan bisma diruang tamu

mendengarnya bisma tersenyum miring. "wek " ujarnya memeletkan lidahnya kearah gigi

"apa lo!" tantang gigi menatap bisma tajam

"gigi...!
Udah mending kamu ganti baju, nah terus pergi sama bisma..
Kasian dia dari tadi nungguin kamu" suruh devi pada gigi

"ta..tapi kak." gigi hendak meminta toleransi

"gak ada tapi2an..
Sama temen sendiri kok galak sih?
Cepet sana siap2" suruh devi

akhirnya gigi menyerah.. Ia pun berlalu menuju kamarnya..

"ckckck.. Rasain lo" batin bisma senang.

"nah bisma tunggu sebentar ya.." ujar devi

"oh iya kak.. Makasih kak" kata bisma ramah..

S
K
I
P

Bisma menghentikan Motornya tepat di Sungai dimana Anisa membawa gigi tadi..

"loh.. Ngapain kita kesini?" tanya gigi turun dari moge bisma

"gue mau latihan akting.." jawab bisma menarik tangan gigi dan membawanya keatas batu dimana anisa dan gigi duduk tadi..

"duhh jadi kesini 2 kali deh" dumel gigi dalam hatinya

"nahh lo duduk sini" suruh bisma dan gigi pun mengikuti. Kini mereka duduk diatas batu sungai itu..

"okee. Lo diri sekarang" suruh bisma padahal gigi baru saja ia suruh duduk.

"woi! Mau lo apaan sih?! Tadi lo suruh gue duduk. Nah gue duduk lo suruh diri!" bentak gigi geram.

"udah cepetan diri!" suruh bisma lagi. Ia pun sudah bangkit berdiri.

"ahhh! Lo tuh ya" omel gigi hendak bangkit namun,,
"Hap" bisma berhasil memeluk gigi yang hampir hanyut dibawa air sungai karena tergelincir..

Sekarang Gigi dan Bisma jatuh dalam keadaan dimana mata mereka saling menatap satu sama lain *sinetrongitudeh*

"ehh" ujar gigi melepaskan diri dari dekapan bisma. Ia terlihat agak canggung.

"ini saatnya" batin bisma lalu meraih tangan kanan gigi sembari berlutut di hadapan gigi..

Mata bisma menatap dalam ke mata gigi yang tampak terperangah tak mengerti..

"mungkin terlalu cepat.. Dan aku pun akan menjadi sosok manusia yang lancang saat mengatakannya..
Tapi,,
sejak pertama kali kita bertemu.. Saat pertama kali menatap mata itu.. Pertama kali melihat senyummu.. Aku merasakan perbedaan. Perbedaan yang tidak pernah aku dapatkan sebelumnya pada sosok mereka yang lain..
Hanya dirimu..
Yaa hanya kamu..

Putri.. Aku mengagumimu sejak pertama kita bertemu..

Lalu, maukah kamu menjadikan aku pangeranmu..?

Ahh tidak. Bukan itu.

Melainkan maukah kamu menjadi kekasihku..?" tanya bisma lembut. Ia tampak begitu romantis.

Gigi ia tidak bergeming. Ia betul2 bingung maksud bisma.. Setau gigi saat pertama kali mereka bertemu mereka bertengkar. Tapi.. Tapi kenapa bisma katakan dia mengagumi gigi sejak pertama mereka bertemu ..?

Gigi masih diam. Ia betul2 tidak tahu harus menjawab apa..
Dan jantungnya. Jantungnya berdegup 10x lebih kencang..
Gigi betul2 tidak mengerti..

Dan.. Gigi akhirnya hanya mengangguk..
Yak! Dia mengangguk.

"iya???!!? Yesss!!!" bisma langsung terlonjak girang. Ia meloncat2 layaknya kutu dirambut mak embrot tetangga gigi (?)

"haha! Gue berhasil!
Akting gue kerenkan?!" tanya bisma disela rasa girangnya

"DEG" rasanya gigi ingin sekali menjatuhkan dirinya kedalam jurang sekarang juga. Apa? Apa dia sudah geer?

"ak..akting?" tanya gigi memberanikan diri dengan lidah yg terasa pelu..

"ya ialah?!
Gimana gue jagokan??
Lo aja sampe ngangguk2 gak jelas!" jawab bisma dengan pedenya

"hah?
Aduhh bodoh banget sih lo gi! Bisa2nya lo nganggepnya beneran!!" batin gigi
"yee! Apaan lo! Siapa juga yg ngangguk2..!" elaknya akhirnya

"ya elo lah! Atau jangan2 lo geer ya?
Ya biasalah.. Guekan memang pangeran.." pede bisa semakin menjadi2

"ada kantong?" tanya gigi

Bisma tampak bingung mendengarnya. "buat?"

"MUNTAH!" seru gigi beranjak pergi.

"ehh! Enak aja lo! Lo pikir gue apaan?" pekik bisma sembari menyusul gigi.

S
K
I
P

Keesokan Paginya di Rumah Gigi Pukul 7 kurang 25 menit..

"loh Gi.. Tumben pagian" ujar devi melihat adiknya keluar dari kamar dan sudah rapi

"buat ngehindar dari orang gila.." jawab gigi enteng

"hah?" devi terlihat heran

"Gigi berangkat ya kak!" seru gigi mencium pipi kakaknya dan berjalan cepat keluar rumah mereka

"ya ampun.. Itu anak makin aneh aja sih.." guman devi melihat tingkah adik sematawayangnya..

S
K
I
P

"tuh kan! Kalau gue cepat gue pasti gak akan ketemu tuh sama tuh orang gila!" ujar gigi melihat tidak ada Bisma di depan rumahnya..

"asik! Jalan ah!" ujar gigi lagi sumringah lalu bergegas pergi..

"ehhh! Cewek jadi2an! Lo mau kemana?" pekik seseorang dibelakang gigi saat gigi baru saja berjalan beberapa langkah dari rumahnya..

Gigi menghentikan langkahnya lalu menarik nafasnya sejenak.

"maksud lo apa?!" pekik gigi membalikkan badan.

S K I P

"nyampe. Turun lo" suruh Bisma menghentikan motornya.

"sial! Percuma gue bangun pagi. Si orgil masih aja bisa jemput gue. Ahhh!" batin gigi kesal sembari turun dari moge bisma.

"loh loh?! Kenapa kita kesini?
Sekolah woy! Sekolahhhh!" pekik gigi tepat ditelinga bisma setelah dia sadar dia tidak berada disekolah melainkan berada dikawasan sungai..

"ehh bokir! Sakit telinga gue!
Kan semalam udah gue bilang. Hari ini lo ryn sama si cherly bantuin gue rangga rafael di lokasi syuting." seru bisma

"hah?" gigi ternganga.

"udah! Ikut gue!" bisma menarik tangan gigi.

"hey! Hey! Bisma habis ini giliran scene kamu sama anisa ya!" seru seseorang agak tua yg duduk disebuah bangku khusus. Suasana disitu sangat ramai. Banyak orang, kamera, tenda, baju2, dan lain2..

Gigi yg melihat hanya cengo. Soalnya baru kali ini dia melihat sungai dikampungnya penuh akan manusia.

Dan Bisma ia tetap menarik tangan gigi. Hingga mereka berhenti disalah satu tenda bertuliskan 'smash'..

"aww! Lepasin! Tangan gue sakit tau!" omel gigi melepaskan tangannya dari genggaman bisma usai mereka masuk kedalam tenda.

"gi! Sini" panggil cherly. Gigi mengikuti saja.

"cher lo juga disini?" tanya gigi mengambil kursi untuk duduk disamping cherly

"iya. Si rafael tuh." jawab cherly dengan wajah kesal

"terus.. Ryn disini juga? Tapi mana? Kok gak ada sih?" tanya gigi celingakcelinguk. Karena didalam tenda dia hanya mendapati cowok2 yg sedang rempong mengurusi dandanan masing2. Ada yg sedang memilih bajulah, mencatok rambutnya, hingga didandani seperti bisma oleh seorang banci yg tampak lihai. "aduhh cinn. Kok datangnya lama amat sihh... Ewke kan jadinya rempongg.. Mana bentar lagi kamu tag.. Aww! Duh ahh!" omel sang banci sembari tetap memoles wajah bisma terburu2..

Gigi hanya ilfil menyaksikan hal itu.

"Ryn ada. Cuma diluar. Si rangga lagi syuting soalnya. Jadi Ryn ngebantu2 dia gitu.." jelas cherly

"bantu apaan?" gigi heran

"bantu ngambil minumlah! Makananlah! Lap keringet dialah! Sisirin rambutnyalah! Semua deh.." cherly

"hah?
Gila. Kita jadi pembantu beneran nih kayaknya..." respon gigi

"kayaknya gitu deh..." ujar cherly setuju..

"cher, gi. Minta minum dong" ucap ryn menghampiri cherly dan gigi dengan tampang yg sangat lelah

"nih nih.." cherly memberikan minum yg ada ditangannya pada Ryn.

Layaknya orang yg berpuasa 1 hari Ryn menyeruput minuman itu hingga tidak bersisa.

"?" cherly dan gigi hanya ternganga menatap Ryn.

"bis.. Lo tag syuting gih..! Sutradara udah manggil tuh!" seru rangga saat ia baru menginjakkan kaki didalam tenda.

"oh yaudah. Gue juga baru selesai nih.." jawab bisma hendak melangkah keluar tenda. Namun, "oii gi! Ayo ikut!" suruhnya memanggil gigi.

Gigi menelan ludahnya. "aduhh.. Mati deh gue...
Ryn Cher doain ya" ujar gigi pada kedua sahabatnya yg memberikan senyuman semangat padanya..

S
K
I
P

"sejak..sejak pertama kali kita bertemu.. Aku.. Eh gue.. Gue" ujar bisma terbata2 sembari berlutut dan menggenggam jemari anisa di atas sebuah batu sungai yg cukup besar..

"CUT!" pekik sang sutradara bangkit dari posisinya. "heyy bisma! Manaaa ekspresinyaa???!
Bisa tidak kamu lebih konsentrasi! Apa susahnya sih dialognya?! Kamu cukup katakan kamu mengagumi anisa sejak pertama kali kamu melihatnya! Lalu kamu nyatakan perasaanmu! Nahh.. Kenapa kamu tidak bisa! Coba lebih serius!" bentak sang sutradara.. "oke coba lagi! Ingat konsentrasi!" suruh sang sutradara

"dannn ACTION!"

"anisa..
Sejak pertama kali.. Sejak... Aku.. Ahhhh! Bodo!" bisma tidak mampu mengucapkan dialognya. Ia lalu pergi meninggalkan anisa dan lokasi mereka.

"Heyyy! Heyyy! Bismaa!! Ini bagian kamu!! Jangan main tinggal gitu aja!!!!" pekik sang sutradara emosi.

Bisma tak bergeming ia tetap berjalan pergi....

"ahhh sudah! Kalau begitu kita ambil bagian Rafael dan angel! Panggil mereka!" suruh sang sutradara pada orang2 sekitarnya...

S
K
I
P

Bisma duduk sendirian ditepian aliran air sungai yg jaraknya cukup jauh dari lokasi syutingnya tadi.. Dimana suasananya cukup nyaman, damai, serta tentram mungkin (?)..

"ehh.. Bisma! Lo apa2an sih main kabur aja!" seru gigi menghampiri bisma.

"heh lo! Ngapain lo disini?" tanya bisma melihat gigi menghampirinya

"ngapain ya? Gue juga bingung gue mau ngapain" jawab Gigi duduk disamping bisma

"dasar curut lo!" ejek bisma

"enak aja! Elo tuh! Orgil!" balas gigi. "lagian lo main kabur aja. Guekan yg repot disuruh nyariin lo"

"heh. Siapa juga sih lagian yg mau dicariin sama lo!" respon bisma

"ya gak ada sih..
Lagian lo sih. Masa dialog gitu aja kagak bisa." omel gigi

"gak usah sok nasehatin gue"

"gue pikir lo artis profesional. Ehhh nyatanya..?
Meleset lo!" ejek gigi semakin menjadi2

"ehh curut! Diem gak lo!" suruh bisma menatap tajam gigi

"gue heran.. Perasaan semalem lo ngucapin dialog tadi lancar deh kegue. Sampe2 gue pikir beneran.. Tapi tad.. Ehh" ujar gigi menyadari bahwa dia keceplosan

"hah? Lo pikir semalem beneran?
Ohhh jadi semalem lo sempat geer nih ceritanya?" tanya bisma menyelidiki gigi

"hah? Ehh! Gak. Gak. Siapa juga yg geer! Lo tuh kepedean!" elak gigi

"ahh masa? Cius? Enelan? Miapa?" tanya bisma semakin menjadi2. Ia mendekatkan wajahnya pada gigi.

"ehhh! Lo apa2an sih!" gigi mendorong wajah bisma menggunakan kedua telapak tangannya.

"ehh main dorong2 aja lo! Lo pikir muke gue pintu!" omel bisma mengelus2 wajahnya

"biarin " ucap gigi memeleletkan lidahnya. "dah ah cepet sono lo balik kelokasi!
Pokoknya lo musti lanjut syuting!
Atau gue batalin kontak!" seru gigi lalu berlari pergi

"ehh lo! Gak bisa gitu dong! Main batalin kontrak gitu aja! Rese lo!" pekik bisma mengejar gigi.

S
K
I
P

#DiTenda

"eh Ryn! Ambilin gue minum dong! Makanan sekalian! Ehh sama catokan! Sekalian jaket juga sihh!" seru rangga menyuruh Ryn. Dicky Ilham Reza berikut banci yg mendandani anggota smash ditenda itu pun hanya cengo menatap Rangga.

"ihhhhhh! Nih! Ambil semua barang2 lo! Lo sadar gak sih gue cewek?! Gue capekk! Mulai hari ini gue stop jadi pembokat lo! Bodo sama semua taruhan itu! Dan urus diri lo sendiri!!!!!!" bentak Ryn bertubi2 lalu mencampakkan semua barang2 Rangga dan pergi.

Rangga terdiam menatap Ryn.
Begitupun orang2 didalam tenda itu yg semakin cengo..

S
K
I
P

"kenapa hati gue sakit ya ngeliat Rafael sama Angel?" batin cherly menatap Rafael dan Angel yg sedang beradegan mesra dari kejauhan tepi sungai itu.

"hai cher.." ujar gigi mengahampiri cherly.

"......." cherly hanya bungkam

"cher....? Cher...?" gigi memanggil2 nama cherly

"....." tetap saja bungkam

"woyyyy cherrr!!!" pekik gigi ditelinga cherly

"hah? Eh?
Gigi! Lo apa2an sih?? Kuping gue sakit nih!!" omel cherly

"elo sih! Gue panggil2in dari tadi! Ehh lonya diem aja..." jawab gigi

"hah? Masa iya sih?
Tapi lo juga! Kan gak mesti tereak2 juga dikuping gue!" balas cherly

tiba2 Ryn melewati mereka.

"eittt eitt.. Ryn ryn." gigi menarik tangan ryn

"loh..loh..?
Lo kenapa? Kok nangis sih?" tanya cherly melihat ryn yg berlinang air mata

"ehh iya. Lo kenapa ryn..?" timpal gigi

"gu..gue capek! Gue capek tau gak!
Gu..gue capekk jadi pembantu si rangga itu!!" seru cherly disela tangisnya

"rynnnnn" lirih gigi dan cherly bersamaan. Karena heran melihat Ryn semarah dan sesedih itu.

"gue capek" ryn memeluk kedua sahabatnya dan menangis sejadi2nya.

S
K
I
P

"Nis..." panggil morgan menghampiri anisa yg duduk sendirian di atas sebuah batu sungai lalu duduk disampingnya..

"......" anisa hanya diam

"nis lo kenapa? Lo nangis?" tanya morgan menatap anisa lekat

"gan... Kenapa sih? Kenapa dengan bisma?
Kenapa dia gak bisa nyatain cinta dia kegue?
Walaupun..walaupun hanya akting gan...." ujar anisa disela tangisnya

"nis.."

"apa..apa dia sebenci itu sama gue..?
Gan,, Bisma..bisma udah benci gue.. Dia benci guee.. Huaa.." anisa semakin menangis sejadinya

"hap" tanpa pikir panjang morgan langsung memeluk anisa.. "lo tenangin diri lo dulu ya.." ucap morgan hangat.

S
K
I
P

"oke! CUT ACTION!" pekik sutradara yg berarti adegan Rafael dan Angel sudah selesai. Semua bertepuk tangan melihat mereka berdua yg bisa menghayati peran masing2 dengan baik.

"udah kan.. Gue pergi dulu" ujar rafael pada angel dan hendak pergi

"hap" angel menangkap tangan rafael.
"tunggu raf. Bisa gak kita bicara sebentar?" tanyanya.

Rafael hanya mengangguk.

S
K
I
P

"fell!!" pekik reza memanggil felly dan menghampirinya

"kenapa?" tanya felly singkat

"nih.." reza memberikan setangkai mawar pada felly

"ahhh.. Reza! Kamu tuh yaa!" felly tersipu malu.

S
K
I
P

"mereka romantis ya.." ujar christy melihat Reza & Felly sembari berjalan beriringan dengan kekasihnya Ilham

"kamu mau?" tanya Ilham menghentikan langkahnya "bentar ya" ujarnya lagi berlari meninggalkan christy

"loh.. Ilham kemana?" tanya christy pada dirinya sendiri.

2 menit kemudian.

"Ham. Kamu dari mana aja sih?" tanya christy melihat Ilham datang dan berjalan kearahnya

"walaupun gak seindah bunga mawar reza.. Tapi aku juga bawa bunga untuk kamu..
Bentar ya.." Ilham kemudian menyematkan sebuah bunga diatas telinga kanan christy.

"nah udah deh.. Kamu makin cantik chris.." pujinya pada christy

"Ilham......." lirih christy tak percaya bahwa Ilham kekasihnya bisa romantis juga.

S K I P

#DibawahSebuahPohonNanRindang

"ada apa?" Tanya Rafael tanpa melirik sosok yg duduk disampingnya. Pandangannya lurus kedepan menikmati pemandangan sungai dengan air yg jenih..

"maaf" suara itu terdengar lirih

"buat?"

"semuanya.. Terlebih karena aku mutusin kamu secara sepihak" jawab angel

"aku udah maafin kok"

Mendengarnya Angel hanya tersenyum simpul. "raf.. Apa.. Apa kita bisa seperti dulu lagi?" pertanyaan itu terdengar ragu

Rafael terdiam sejenak.
"mungkin bisa.."

"jadi? Kita bisa pa..."

"bukan. Bukan itu maksud gue." Rafael memotong perkataan angel

"jadi?"

"iya.. Kita bisa seperti dulu lagi. Tapi sebagai teman. Sorry ya ngel.." jawab rafael beranjak pergi meninggalkan angel

S
K
I
P

"rangga!" pekik gigi memanggil rangga lalu berlari menghampirinya

"kenapa?" tanya rangga

"BUKK" sebuah pukulan hangat berhasil dilayangkan gigi pada pipi kanan rangga.

"aw!" ringis rangga jatuh tersungkur dengan pipi yg terasa ngilu dan nyeri. "gi. Lo apa2an sih?" tanya rangga berusaha bangkit sembari terus mengelus pipinya

"elo tuh yg apa2an! Siapa suruh lo buat sahabat gue nangis!" omel gigi

"sahabat? Nangis? Gue?
Apaan sih gue gak ngerti..?" rangga tampak kebingungan

"gak usah pura2 bodo deh lo! Ryn nangis gara2 lo!" pekik gigi lalu beranjak meninggalkan rangga.

Mendengarnya rangga hanya bisa terdiam mematung.

S
K
I
P

"cewek"goda rafael pada cherly yg sedang bermain air sungai diatas sebuah batu..
Rafael kemudian mengambil posisi duduk tepat disamping cherly.

"mau apa lo?" tanya cherly ketus

"sinis amat sih mbak" respon rafael heran

"bukan urusan lo!" cherly bengkit dari posisinya dan hendak pergi

"eitt. Lo mau kemana? Gue baru duduk nih.." rafael menahan tangan cherly berharap dia tidak jadi pergi

"bodo. Emang itu urusan gue?" respon cherly melepaskan genggaman rafael lalu pergi.

"ehhh cher lo kenapa sih!?" pekik rafael

S
K
I
P

"ngel..." panggil dicky menghampiri angel.

"hap" angel langsung memeluk dicky

"loh..loh.. Lo kenapa ngel?" tanya dicky heran

"rafael jahat dick! Dia jahat!" ujar angel disela tangisnya

"lo yg sabar ya..." ucap disky membalas pelukan angel

S
K
I
P

#LokasiSyuting

"........... Anisa maukah kamu menjadi kekasihku?" dan itulah pertanyaan terakhir yg diucapkan Bisma guna mengakhiri dialognya. Binar matanya tampak romantis menatap anisa. Posisinya yg berlutut sembari menggenggam jemari anisa semakin menambah kesan romantisme antara mereka.

Anisa tersenyum lalu menganggukkan kepalanya pelan. "iya bis.. Aku.. Aku mau.." jawab anisa agak malu2

Mendengarnya sontak membuat bisma bangkit dari posisinya. Ia pun langsung saja memeluk tubuh wanita berambut hitam legam itu..

Pancaran kebahagian kini tampak menghiasi wajah keduanya..

"CUT ACTION!" Pekik sutradara sebagai pertanda bahwa adegan romantis anisabisma sudah selesai.

"nah gitu dong bisma..!" puji sang sutradara kemudian melihat akting bisma yg bisa dikatakan profesional. Semua kru2 disekitar mereka pun turut memuji akting keduanya sembari bersiap untuk scene selanjutnya antara Reza dan Ilham serta sikembar felly dan christy.

S
K
I
P

"tuhh orgil bisa romantis juga ya..
Mereka memang cocok.
Huhh.. Coba aja gue yg ada disana. Pasti semua kamera padam." ujar gigi sembari duduk diatas rerumputan memandangi anisa dan bisma yang tampak akrab dan serasi saat berakting tadi..

"gi" panggil ryn menghampiri gigi

namun...
Gigi tidak menyahut sama sekali.

"woyyy gi!" pekik ryn kemudian

"gue cemburu! Hah? Ehh??" pekik gigi latah karena Ryn baru saja mengagetkannya

"hahahhahahah" Ryn hanya cekikikan melihat tingkah konyol gigi

"Rynnnn! Lo apa2an sih? Gue kaget tau gak!" omel gigi bangkit dari posisinya

"heheheh.. Eh apa tadi? Lo cemburu?
Hayoo sama siapa?" ryn menyidiki

"hah? Enak aja. Siapa juga yg cemburu2an. Tadi itu gue cuman latah. Dan latah itu gak ada yg beneran!" elak gigi

"emang gitu ya?" Ryn y polos tampak percaya dengan penuturan gigi

"iya! Lagian lo mau ngapain sih?" tanya gigi kemudian

"lo liat cherly gak?" jawaban berupa pertanyaan pun dilontarkan oleh Ryn

"gak" jawab gigi singkat

"oh gitu. Yaudah." ryn pun berlalu meninggalkan gigi

"tuh anak sakit kali ya?" gumam gigi yg lalu kembali duduk beralaskan rumput

S
K
I
P

"hap" tangan rangga berhasil meraih tangan Ryn yg baru saja akan berjalan melewatinya

"lepasin." suruh Ryn dingin

"maafin gue" ujar rangga

"gak. Lepasin gue!" ronta Ryn berusaha melepaskan tangannya dari genggaman rangga

"gak. Sebelum lo maafin gue." rangga bersikukuh

"gak"

"iya"

"gak!"

"iya!"

"ehh rangga. Disana ada apaan ya?" ryn menunjuk sesuatu dibelakan rangga.

Rangga pun menoleh mengikuti arah tangan Ryn. "mana?"

"kriuk" Ryn menggigit tangan rangga

"awwww!!" ringis rangga yg dengan reflek langsung melepaskan genggamannya

"rasain lo! Siapa suruh macem2" Ujar ryn lalu pergi meninggalkan rangga

"ehh lo!
Aduhh tadi pipi! Sekarang tangan!
Nanti apa lagi???" rangga hampir saja menangis

S
K
I
P

"gimana akting gue?" tanya Bisma menghampiri gigi dan lalu duduk disampingnya

"biasa aja" jawab gigi singkat

"ehh curut. Lo gak menghargai benget sih! Masa gitu doang komentarnya" bisma tidak terima

"emang biasa." jawab gigi lagi

"terserah lo deh. Tapi lo tetapkan jadi pembokat gue?" tanya bisma menagih janji

"maunya sih ENGGAK. tapi mau gimana lagi. Tohh cuman tinggal sehari" jawab gigi ketus dan beranjak pergi

"ehh lo mau kemana?" tanya bisma

"bukan urusan lo" jawab gigi tetap melangkah pergi

"gue ikut ya!" pekik bisma yg akhirnya mengikuti gigi.

S
K
I
P

"gi lo mau kemana sih?" tanya bisma terus berjalan mengikuti gigi dari belakang

"duhh si orgil masih aja ngikutin gue. Gue harus ambil langkah 1000 nih" batin gigi.. Lalu "aha! Gue punya ide!" batinnya kemudian lalu tersenyum simpul…
Bersambung------------
*Waduhhh kira kira si Cece Gigi puny aide apa  yah?? Truss si Mamag ganteng Bisma bakalan ngikutin dia terus gk yah??? Penasaran?? Pastii iya,, hehehe
Makanya Keep Stay in the blog yahh.. *ceeilahh J



Tidak ada komentar: