Rabu, 29 Januari 2014

*SERPIHAN SESAL *

Haloo readers and CiGi, Welcome to Blog My Princess Brigitta Cynthia ;)
Selamat siang CiGi dan Semuanya, Gimana pada kangen khan baca cerpen di blog ini, PASTI DONG YA.. hiihi.. Seperti biasa CerPen yang Adm post di blog ini adalah Karya nya CiGi ;) Nah kalau kamu  mau CerPen/CerBung kamu di post di blog ini tinggal mensyen aja ke @PrincessCigi oke oke, 
Penasaran khan seperti apa cerpen nya ?? Yukkk capcussssssss
Okeee happy reading thisss CerPen……………………. ;)
 
CAST:GIGI
CHERLY
FELLY
BUNDA MAIA ESTIANTY
DITA MEICHAN
MULAN JAMEELA
BISMA

Terpaku aku tatkala menatap kepergian sang surya menuju ufuk barat.dibalik kemegahan cahayanya yang indah,tersimpan banyak makna yang tak mampu kujawab sendiri.ku pandangi seksama sang surya yang kembali keperaduannya,kepergiannya bersama kekasihku untuk selamanya.
Tetes air mataku tak dapat ku bending lagi karna ku sadar semua ini telah terjadi.semuanya tak dapat ku cegah karna semua ini adalah kehendaknya.
Belakangan ini,ku lalui hari-hari hampaku tanpa sebutir semangat.tak ada seyum yang dapat mengisi hari-hariku.bayangkan saja,orang yang selalu ku nantikan kehadirannya bagaikan hilang ditelan bumi.tidak ada kabar tentangnya.padahal kita bersekolah di tempat yang sama.entah kemana perginya,aku tidak tau.
Sore itu,aku pergi ke taman tempat kita biasa bertemu.aku berharap hari itu dia akan datang dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.telah lama ku menunggu.tapi dia tidak kunjung datang.perasaan kesal bercampur marah merasuki pikiranku.”apa bisma udah nggak menganggapku sebagai pacarnya lagi?”gerutuku dalam hati.malam beranjak mengganti penatnya sore hari.aku pun pulang dengan perasaan sedih dan kecewa karna orang yang kun anti tidak menepati janjinya.

***dirumah gigi***
“aku pulang.”kataku
“hey gigi,kok baru pulang jam segini?”Tanya kak cherly
“maaf kak aku baru pulang.”kataku sambil meneteskan air mataku
“hey kamu kenapa nangis gi?kakak nyakitin hati kamu ya makanya kamu nangis?”kata kak cherly
“nggak kok kak!kakak nggak nyakitin hati aku kok.”kataku sambil menghapus air mata
“ya terus kenapa kamu nangis?”Tanya kak cherly
“a..a..a..aku gpp kok kak.aku Cuma udah ngantuk aja.aku ke kamar dulu ya kak!”pamitku lalu berlari ke kamarku
“gigi tunggu gi!”kata kak cherly yang mengejarku ke kamar

***dikamar gigi***
“hikss..hikss..”tangis ku pun pecah setelah berada di kamar
“gigi kamu kenapa?”Tanya kak cherly khawatir
“a..a..a..aku gpp kok kak.”kataku masih sambil nangis
“jelas-jelas kamu tuh lagi nangis!kamu masih bisa bilang kalo kamu gpp?kamu kenapa gi?cerita sama kakak.”kata kak cherly lembut
“hikss..hikss..hikss aku bingung kak!”kataku yang langsung memeluk kak cherly
“bingung kenapa gi?”Tanya kak cherly
“kenapa bisma udah seminggu ini nggak ada kabar kak?aku sms tapi nggak dibales sama dia,aku telpon tapi nggak dia angkat juga!gimana nggak kesal kak?”kataku dengan derasnya air mataku mengalir
“sabar gi.mungkin emang bisma lagi ada urusan lain.jangan berpikir negative dulu dong.”bujuk cherly lembut
“tapi kak,mau sampe kapan dia kaya gini terus?kalo dia ada urusan lain,kenapa dia nggak coba kabarin aku meskipun Cuma sekali.”kataku
“udah sabar gi,pasti secepatnya kok bisma kabarin kamu.”kata kak cherly
“tapi aku bener-bener nggak tahan kak!kalo masih kaya gini aja mending aku putusin aja deh!”kata ku
“gigi,jangan cepat ambil keputusan dong!kamu sabar aja dulu!”nasihat kak cherly
“ia udah deh kak,aku coba sabar aja dulu.”kata ku pasrah
“ia udah sekarang kamu istirahat dulu ya.”kata kak cherly
“ia kak cherly.”kata ku

Dua hari kemudian,aku masih belum mendapatkan kabar dari bisma.hingga akhirnya,aku pun mencoba untuk menghubunginya,namun tidak diangkat.
“ahhh,lo kemana sih bis?kok susah dihubungin?”batin gigi kesal
tiba-tiba kak cherly masuk ke kamar gigi
“gigi kamu kenapa?kok kaya keliatan kesal?”Tanya kak cherly
“gimana nggak kesal bismanya aja nggak ada kabar!tadi aku telpon juga nggak di angkat!”kata ku dengan memasang wajah kesal
“sabar gi.dari pada kamu kesal,mending temenin kakak jalan-jalan yuuk?”ajak cherly
“jalan-jalan kemana kak?”Tanya ku
“ke mall yuuk?kan udah lama kita nggak ke mall bareng.”ajak cherly
“ia juga sih kak.ia udah yuuk kita ke mall.”jawab ku

Setibanya di mall,kak cherly melihat bisma sedang ada di toko kalung dengan perempuan lain yaitu felly,sahabat aku sendiri.
“eh gi,itu bukannya bisma ya?”kata kak cherly
“mana kak?”Tanya ku
“itu tuh!”kata kak cherly sambil menunjuk bisma
“eh ia itu kan bisma!dan dia sama..”ucap ku menggantung
“felly.”tegas kak cherly
“felly?dia kan sahabat aku kak!”kata ku hampir nangis
“ia gi,itu felly sahabat kamu!”kata kak cherly
“jadi selama ini,bisma nggak kabarin aku karna dia sibuk dengan pacar barunya?”Tanya ku dengan emosi
“sabar gi sabar.”kata kak cherly yang berusaha menenangkan gigi
“aku udah nggak tahan lagi kak!”kata gigi yang mau menghampiri bisma
“gigi kamu mau kemana?”Tanya kak cherly sambil menahan tanganku
“aku udah nggak tahan sama sikap bisma kak!dan ternyata pacar barunya felly!sahabat aku sendiri kak!aku mau bilang putus sekarang kak!”kata gigi lalu menghampiri bisma ke toko tersebut
“gigi tunggu gi!”panggil kak cherly

***di toko kalung***
“bisma!”pekik gigi
“gigi?”kata felly kaget
“gigi,kok kamu bisa ada disini?”Tanya bisma kaget
PLAAK!sebuah tamparan keras mendarat di pipi bisma
“astaga gigi!lo kenapa gi?”Tanya felly
“fell,bukan bisma aja yang dapat tamparan dari gue,tapi lo juga!”kataku emosi
“maksud lo apa gi?”Tanya felly bingung
PLAAK!sebuah tamparan keras juga mendarat di pipi felly
“maksud lo apa gi?apa salah gue?”Tanya felly bingung
“apa lo bilang?apa salah lo?lo nggak sadar apa salah lo fell?lo udah ambil bisma dari gue!lo sahabat gue fell!tapi kenapa lo lakuin ini sama gue fell?lo kenapa ambil bisma dari gue fell?kenapa?”Tanya ku dengan penuh amarah
“gi,kamu salah paham!ini gak seperti yang kamu lihat!aku nggak ada apa-apa sama felly.”jelas bisma
“nggak ada apa-apa?kalo nggak ada apa-apa,kenapa kamu bisa ada disini sama felly?selama seminggu aku nggak dapet kabar dari kamu ternyata kamu lagi senang-senangnya sama pacar baru sekaligus sahabat aku!”kata ku emosi
“gi sabar gi!jangan marah-marah terus!nggak enak dilihatin banyak orang!”kata kak cherly menenangkan gigi
“biarin orang lain tau kalo dia emang LELAKI BUAYA DARAT!”kata ku emosi
“tenang gi,jangan marah-marah terus!”kata kak cherly berusaha menenangkan adiknya
“mulai sekarang kita putus!aku bisa tanpa adanya kamu!”kata ku
“apa?gi aku bisa jelasin semuanya!kamu kenapa langsung bilang putus sih gi?”Tanya bisma
“kak cherly ayo kita pulang!”ajak ku sambil menarik tangan kak cherly
“ia gi!”jawab kak cherly singkat
“gigi tunggu aku gi!”panggil bisma
“bisma udah.aku aja yang kejar gigi!aku bakal jelasin semuanya ke gigi!kamu tenang aja ya.”kata felly
“ia fell.kamu jelasin semuanya ke gigi ya.”pinta bisma
“ia kamu tenang aja.ia udah sekarang aku ke rumah gigi ya”kata felly
“ia fell.”jawab bisma singkat

Sesampainya dirumah,gigi langsung ke kamar dan membanting pintu kamar
BRAAK.melihat itu,cherly pun langsung menenenangkan gigi.
“gigi sabar gi.kakak tau kamu kesal,tapi kamu harus tenang.”bujuk cherly
“gimana aku mau tenang kak?bisma berselingkuh sama felly sahabat aku sendiri!”kata ku masih dengan penuh emosi
“sabar gi,jaga emosi kamu ya.”bujuk cherly sambil memeluk gigi
“cherly,ada apa dengan gigi?kenapa dia nangis?”Tanya bunda maia yang masuk ke kamar gigi
“eh bunda udah pulang?”Tanya cherly
“ia,bunda udah pulang sayang.kenapa gigi?kenapa dia nangis?”Tanya bunda maia
“gini bun,tadi kita pergi ke mall terus kita liat bisma lagi sama felly berduaan di toko kalung.maka dari itu gigi marah dan langsung putusin bisma.”jelas cherly
“oh gitu.tapi nggak seharusnya kamu langsung bilang putus sama bisma gi.kamu harusnya kasih kesempatan dia untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.”tutur bunda maia lembut
“tapi bun,gigi udah capek!dia udah seminggu lebih nggak kasih kabar!”kata ku
“sabar sayang,coba kamu kasih kesempatan dia untuk bicara.”bujuk bunda

Tiba-tiba TING TONG suara bel rumah berbunyi
“ada yang dateng tuh cher,kamu lihat siapa yang dateng ya.”kata bunda
“ia bunda.”jawab cherly singkat

Cherly pun membuka pintu CEKLEK dan..
“felly?ngapain lagi kamu ke sini?belum puas kamu nyakitin hati adik saya?hah?salah gigi sama kamu apa sih fell?tega-teganya kamu tusuk dia dari belakang!”kata cherly emosi
“maaf kak,aku bisa jelasin semuanya ke gigi.aku sama bisma Cuma teman bukan pacar!ijinkan felly ketemu sama gigi dan menjelaskan semuanya kak.”pinta felly
“nggak akan saya ijinkan kamu untuk menjelaskan apalagi ketemu sama gigi!gigi bener-bener udah marah sama kamu!lebih baik sekarang kamu pergi dari sini karna gigi juga gak mau dengarin penjelasan atau pun ketemu sama kamu!”tegas cherly
“ada apa cherly?kenapa kamu marah?siapa yang dateng sayang?”Tanya bunda maia yang sudah keluar dari kamar gigi
“ini bun felly yang dateng!dia mau ketemu sama gigi dan mau menjelaskan semuanya!tapi cherly nggak ijinkan dia untuk ketemu sama gigi!lagipula gigi juga nggak mau ketemu sama dia!”kata cherly emosi
“cherly,jangan ngomong seperti itu sayang,nggak baik.kasih kesempatan felly menjelaskan semuanya sama gigi.kamu jangan asal larang-larang dia untuk ketemu sama gigi.”bujuk bunda maia
“bunda kok belain dia sih bun?dia salah udah ngerebut bisma dari gigi!tapi kenapa bunda biarkan dia untuk ketemu gigi?gigi juga nggak akan mau ketemu sama dia bun!”kata cherly agak kesal
“ayo kita bujuk gigi supaya mau ketemu sama felly dan mendengarkan penjelasannya.ayo felly kita ke kamar gigi ya.”ajak bunda maia
“terima kasih bunda.”kata felly
“ia sayang.udah jangan sambil nangis.”kata bunda maia
“ia bunda.”kata felly singkat
“bunda,nanti kalo gigi ngambek gimana?”Tanya cherly
“ada bunda dan kamu sebagai kakaknya yang bisa tenangin dia.”kata bunda maia
“ia udah lah bun!”jawab cherly pasrah

Sesampainya di kamar gigi
“gigi,ada yang mau ketemu sama kamu sayang.”kata bunda maia
“siapa bun..”omongan ku menggantung
“gigi,maafin gue gi.”pinta felly
“ngapain lagi lo ke sini fell?masih berani lo untuk temuin gue?kak,kenapa sih kasih dia masuk?aku nggak mau ketemu sama dia!”kata ku kesal
“bukan kak cherly yang suruh dia masuk,tapi bunda yang suruh felly masuk.”kata bunda maia
“kenapa bun?kenapa bunda ijinkan dia masuk ke sini untuk ketemu gigi?gigi udah nggak mau anggap dia sebagai sahabat!”kata ku
“sayang kamu nggak boleh bicara seperti itu.felly akan menjelaskan semuanya ke kamu,tapi kenapa kamu nggak mau dengar penjelasan dari dia?bunda tau kamu kesal,tapi jaga ego kamu untuk mendengar penjelasan dari felly.”bujuk bunda lembut
“ia udah cepat lo jelasin sekarang!”kata ku
“2 minggu yang lalu,bisma cerita sama gue kalo dia pingin banget kasih lo kalung yang bagus di hari ulang tahun lo.tadinya malam ini mau kasih kejutan buat ulang tahun lo,dan dia nggak kabarin selama seminggu ini karna dia sibuk bekerja keras untuk mendapatkan uang tambahan supaya dia bisa beli kalung ini buat lo.”kata felly sambil memberikan sebuah kotak berwarna merah
“tapi kenapa lo bisa pergi sama dia fell?kenapa lo nggak bilang sama gue?”Tanya ku
“dia minta gue untuk temenin dia ke toko kalung karna dia tau gue sahabat lo,makanya dia minta dipilihin kalung yang bagus yang mana?dan dia juga yang minta gue supaya gak kasih tau lo gi.”jelas felly sambil nangis
“lo nggak bohong kan fell?”Tanya ku lagi
“nggak gi,gue nggak bohong sama lo.coba deh lo lihat kalungnya.”kata felly
Gigi pun membuka kotak merah berisikan kalung yang berinisial B*G dan di dalamnya ada surat kecil yang bertuliskan I LOVE YOU GIGI.disaat itu juga tangis gigi kencang.dia tidak percaya atas apa yang telah dilakukannya.
“sabar gi.sekarang yang penting udah jelas kan.”kata bunda maia
“ia bunda.”kata ku singkat
“fell,maafin kakak ya.tadi kakak udah marah sama kamu.”kata cherly
“gpp kok kak.kakak wajar marah sama felly.”kata felly
“fell,sekarang tolong temuin gue sama bisma ya.”pinta gigi
Sebelum felly menjawab ada telpon masuk ke hp-nya
“eh nyokapnya bisma telpon.”kata felly
“angkat fell.”kata ku
“ha..ha..halo.”kata felly
“…”
“apa?dimana?”Tanya felly
“..”
“baik tante felly segera ke sana.”
“kenapa fell?”Tanya ku panik
“bisma kecelakaan gi!dan sekarang dia ada di rumah sakit!”kata felly panik
“apa?kecelakaan?lo bohong kan fell?lo bercanda kan fell?bercanda lo nggak lucu fell!”kata ku
“gue nggak bercanda sama lo gi!tadi nyokapnya bisma telpon gue!ayo sekarang kita ke rumah sakit!”ajak felly
“ayo kita ke rumah sakit sekarang!”kata bunda maia

Sesampainya di rumah sakit
“tante,bisma kenapa?”Tanya felly ke bu mulan ibu bisma
“bisma kecelakaan mobil!dia menabrak sebuah bis setelah menelpon tante!”kata bu mulan
“sabar ya tante.”kata felly
“terus sekarang kondisi bisma gimana tante?”Tanya ku sambil nangis
“dia masih di periksa sama dokter!”kata bu mulan

3omenit kemudian dokter pun keluar
“bagaimana keadaan anak saya dokter?”Tanya bu mulan panik
“kondisinya kritis,namun dia terus memanggil nama gigi.”kata dokter meichan
“boleh kami masuk dok?”Tanya bu mulan
“boleh silakan.”kata dokter meichan

Sesampainya di ruang perawatan
“bisma.”kata gigi langsung memeluk tubuh bisma
“sabar gi,kamu harus kuat.”kata cherly
“bisma bangun!kamu jangan tinggalin aku!jangan pergi!”jerit ku sambil nangis
Bisma membuka matanya secara perlahan
“jangan nangis gigi.semuanya telah berakhir,cinta kita memang harus sampai disini.”kata bisma dengan suara pelan
“tapi bukan berarti hidup kamu juga sampai di sini kan?aku masih sayang kamu bis!”kata ku
“aku juga masih sayang sama kamu.selamat tinggal gigi.”kata bisma lalu menutup matanya secara perlahan.
“bisma banguuuuunnn!”jerit gigi
“tante,felly panggil dokter dulu ya!”kata felly
“ia fell cepat ya!”kata mulan
“sabar gi,kamu harus kuat sayang.”kata bunda maia
“bisa keluar sebentar?saya akan periksa kondisi bisma.”kata dokter meichan
“ayo kita keluar dulu gi.”bujuk cherly

Setelah 5 menit,dokter meichan pun keluar dari ruang perawatan bisma
“bagaimana dengan anak saya dok?”Tanya bu mulan
“mohon maaf,saya sebagai dokter sudah melakukan yang terbaik.tapi,tuhan berkata lain.bisma sudah tidak ada.”kata dokter meichan
“nggak mungkiiiiiinnn!”teriak gigi yang langsung lari ke ruang perawatan
“gigi udah gi sabar!”kata felly yang juga menangis
Gigi pun memeluk jasad bisma yang kaku dan dingin itu untuk terakhir kalinya.

Seminggu setelah bisma meninggal,gigi masih terus saja sedih dan mengurung dirinya dikamar.sampai-sampai cherly dan bunda maia sangat khawatir dengan keadaan gigi.
“bun,gimana nih?gigi masih nggak mau keluar kamar!cherly udah hibur dia bun!tapi tetep aja dia masih sedih!dia masih menyalahkan dirinya sendiri!cherly cemas banget bun dengan keadaan gigi kaya gini!”kata cherly sambil nangis
“bunda juga sangat cemas sayang dengan keadaan seperti ini!coba kamu telpon felly.suruh felly ke sini untuk hibur dia.felly kan sahabat gigi,siapa tau gigi bisa sedikit terhibur dengan adanya felly.”bujuk bunda maia
“ia juga sih bun.ia udah deh,cherly telpon felly dulu.”kata cherly
Cherly pun menelpon felly
*via telpon on*
“halo felly?”kata cherly
“ia kak cherly,ada apa?”Tanya felly
“gini fell,kamu mau nggak ke sini hibur gigi?”Tanya cherly
“emang gigi kenapa ya kak?”kata felly
“udah seminggu ini dia nggak mau keluar kamar!dia masih sedih dan dia masih selalu menyalahkan dirinya sendiri!kakak udah hibur dia,tapi tetap aja dia masih sedih!kamu mau nggak hibur gigi biar dia nggak sedih lagi?”pinta cherly
“pasti kak!aku mau banget ke sana,aku pingin hibur gigi!ia udah aku kesana sekarang ya kak!”kata felly
“ia fell makasih ya.”kata cherly
“ia kak sama-sama!”jawab felly
*via telpon off*
“bagaimana cher?felly mau ke sini?”Tanya bunda maia
“ia bun.dia mau ke sini dan sekarang lagi di jalan.”kata cherly
“syukur deh kalo gitu.”kata bunda maia
Ting Tong suara bel berbunyi
“sepertinya itu felly cher.”kata bunda maia
“kayaknya bun.cherly lihat dulu ya bun.”kata cherly
Cherly pun membukakan pintu CEKLEK dan..
“felly,ayo masuk.”ajak cherly
“gimana keadaan gigi kak?”Tanya felly cemas
“dia masih sedih dan mengurung diri di kamar.ayo sekarang kita ke kamar gigi.”ajak cherly
“ia kak.”jawab felly
Sedangkan di kamar,gigi lagi menyayikan sebuah lagu sambil memainkan gitarnya.

Serpihan Sesal

Cinta apa yang sedang terjadi...
Seminggu tanpa berita...
Seminggu tanpa cerita...
Seminggu juga tanpa bicara...

Dan cinta sedang apakah dirimu,
Mengapa tak ada kabar,
Mengapa tak jua datang.

Dimanakah dirimu berada,
Cinta jangan engkau tinggalkan aku,
Aku tau aku yang bersalah,
Ku pikir ku bisa tanpa mu,
Tapi aku tak sekuat itu,
Kumohon kau kembali ke pekuk ku,
Namun bila engkau tak kembali,
Mungkin lebih baik ku mati saja,

Cinta sedang apakah dirimu,
Mengapa tak ada kabar,
Mengapa tak jua datang,
Diam mu buat hatiku pilu,

Dan cinta...
Aku meminta maaf mu,
Ku juga minta sayang mu,
Tunjukan apa salah ku.

Back to Chorus

Kini aku sadari kau lah yang terbaik,
Dan tak ada yang bisa gantikan cintamu.

“gigi.”panggil felly
“felly.?”kata ku kaget
“ia gi.lo kenapa jadi kaya gini gi?lo jangan terus menyalahkan diri lo sendiri dong!bisma udah tenang di sana!lo nggak boleh sedih gi!bisma pasti sedih kalo lihat lo sedih!jangan nangis lagi ya!”kata felly menghapus air mata gigi
“tapi fell,kalo gue dengar dulu penjelasan dari bisma pasti gak akan kaya gini fell!bisma masih ada di sini sama gue!”kata gigi
“gigi,semuanya udah terjadi!lo harus relakan kepergian dia!”hibur felly
“maafin gue ya fell?kemarin gue udah tampar lo sama bisma!gue emosi banget fell!lo boleh kok fell balas tamparan gue!karna gue emang salah fell,semua salah gue!”kata ku sambil nangis
“gigi udah,stop salahin diri lo sendiri!ini semua bukan salah lo!kenapa sih lo masih terus salahin diri lo sendiri?ini semua udah kehendak tuhan gi!lo nggak boleh salahin diri lo lagi ya!”kata felly sambil memeluk gigi
“tapi fell gue nyesal banget!”kata ku
“ok lo gpp nyesal!tapi apa penyesalan lo bakal kembaliin bisma jadi pacar lo lagi?apa penyesalan lo bakal bikin bisma hidup lagi?”Tanya felly
aku pun hanya terdiam sambil terus menangis
“nggak kan?makanya lo jangan lagi salahin diri lo sendiri ya gi!”bujuk felly
“makasih ya fell lo masih mau dateng ke rumah gue.gue pikir lo masih marah dan nggak mau dateng ke rumah gue lagi gara-gara kejadian kemarin!”kata ku masih sambil nangis
“gigi lo jangan ngomong kayak gitu ya!gue nggak pernah marah sama lo gi!dan lo nggak perlu minta maaf sama gue karna gue nggak merasa kalo lo punya salah sama gue!”kata felly menghapus air mata gigi
“sekali lagi makasih ya felly.”kata ku senang
“sama-sama gi.sekarang senyum dong gi!gue nggak mau lihat lo nangis!”kata felly
“ia felly,gue senyum kok.”kata ku sambil tersenyum
“nah gitu dong senyum.jangan cemberut terus!”kata felly
“ia felly.”kata ku singkat sambil tersenyum
----------------------------------Tamat------------------------------------------------


Karya : CiGi
*Gimana Twibies cerpennya??? Bagus gk?? Atau kependekan?? Hmmm
Kasi saran yah???
Kalau gk bisa diblog ini, kasi saran lewat twitter aja yah,
Caranya sukup mention SARAN kamu ke @PrincessCigi *beuhhhkayakiklanpula hehe
Okeee  see you babayyyyy…. Sampai jumpa di CerPen berikutnya.. ;)
Happy READING,…………

Maaf kalau pendek dan endingnya gaje… hihihi

Sekian dan terima kasih *kedip

Sabtu, 25 Januari 2014

*FIRST LOVE NEVER DIE*

Haloo readers and CiGi, Welcome to Blog My Princess Brigitta Cynthia ;)
Selamat Minggu siang CiGi dan Semuanya, Gimana nih weekendnya?? Seruu dong pasti... hehehe... oia Kali ini adm post CerPen lagiiii yeayyyyyyyyy *ehh hihhi, Seperti biasa CerPen yang Adm post di blog ini adalah Karya nya CiGi ;) Nah kalau kamu  mau CerPen/CerBung kamu di post di blog ini tinggal mensyen aja ke @PrincessCigi oke oke, 
Penasaran khan seperti apa cerpen nya ?? Yukkk capcussssssss
Okeee happy reading thisss CerPen……………………. ;)
 

Cast : Gigi Chibi
Bisma Smash
Billy Davidson
Rafael Smash,dll

-hope you like it

Gadis itu sedang berdiri di depan kaca besar yg menghadap halaman belakang rumahnya. Ia tak henti berdecak kagum memandang pemandangan hamparan rumput luas di belakang rumahnya. Walaupun hal itu sudah biasa di pandangnya, tetapi tetap saja ia selalu menikmati hal tersebut. Ya, gadis itu suka hal tenang, sepi dan menenangkan. Gemerlap kota Jakarta tak membuatnya suka menghabiskan waktunya di club2 malam. Ia lebih memilih duduk dan menghirup udara segar di belakang rumahnya yg luas dan banyak pepohonan.. ia berbalik badan dan menatap ponsel yg sedari tadi tergeletak di ranjang kamarnya.

“ada apa dengan nya?? Kenapa dia?? Kenapa belum menelfon?? Dasar...” gerutunya sambil menatap ponselnya kesal

“Nak.. makan dulu. Semua sudah menunggumu di bawah” ujar perempuan paruh baya yg tiba2 membuka pintu kamar gadis tersebut. Gadis itu tercekat, ia mendongak dan memandang wanita itu

“aduh, Ma. Kebiasaan..... ke.....” ujar gadis itu terpotong

“ketuk pintu sebelum masuk?? Sayang, Mama sudah lebih dari 12 kali mengetuk pintu kamarmu. Tapi sepertinya kamu.....” Ibunya mengangkat bahu dan kedua alisnya

“entahlah... mama tak tahu apa yg terjadi. Tapi yg pasti Papa dan kakakmu sudah menghabiskan makanan nya sejak 15 menit yg lalu. Ayo cepat turun jika tak mau badan kulit dan tulang itu hanya tersisa tulangnya saja.” Ujar ibunya merangkul bahu gadis itu, dan mendorongnya keluar dari kamar

“kau tak tahu betapa kelaparan nya kami hanya untuk menunggumu keluar dari kamar tuan puteri??!!” ujar pria jangkung dan tampan yg duduk di kursi makan yg terlihat lebih tua dari gadis tersebut. Bersama Ayahnya yg duduk dihadapan nya. Gadis itu memandangnya sinis

“kenapa tidak makan dulu saja jika kau ke-la-pa-ran pangeran? Kenapa harus menungguku? Dasar..” gadis tersebut duduk di samping Ayahnya dan Ibu nya duduk di samping pria tampan yg tak lain adalah kakaknya.

“hhh... kau sudah menghabiskan makananmu bodoh??!!!” Gadis itu melirik piring kakaknya yg sudah habis bersih.

“tentu saja. Jika aku harus menunggumu, pasti sekarang aku sudah mati kelaparan”

“baguslah.. mau mati kelaparan, kehabisan udara, kejang2, aku tak peduli!!”

“apa? Apa kau bilang???”

“hhh.. sudah!! Sudah!!! Kalian ini mengapa tidak bisa saling tersenyum walaupun hanya sedetik??!!” kata Ibu nya yg sedari tadi hanya melempar pandang antara kedua anaknya itu

“mm..” gumam gadis tersebut menyunggingkan senyum masamnya. Kakaknya Rafael, memandang tajam kepada adik semata wayangnya

“kenapa liat2? Baru tau kalau adikmu ini cantik? Menawan?” ujar gadis itu mengangkat sedikit dagunya

“uhuukk... jangan bicara seperti itu, jika anjingku mendengarnya, selera makan nya akan hilang! Kau mau tanggung jawab jika anjingku mati kelaparan???” ujarnya ketus lalu bangkit dari kursinya dan berlalu begitu saja

“dasar kepala emas!!” pekikku. Ya, kakaknya mempunyai rambut yg di cat emas. Sangat cocok untuk kulitnya yg putih. Tapi entah kenapa ia sangat sebal melihat kepala emas kakaknya itu

“ada apa dengan gaya bicara kalian? formal sekali” gumam Ibunya

“bukannya ini gaya bica Mama? Kita mah ngikut2 aja” kata Gadis itu. Seketika suasana di istana kerajaan yg gaya bicaranya dituntut sopan dan formal hilang seketika. Mungkin ibunya terobsesi menjadi bangsawan sehingga setiap hari berbicara seperti itu

Selesai makan, Gigi, Brigitta Cynthia masuk ke kamarnya yg ada di lantai 2. Ia merebahkan tubuhnya di ranjang kamarnya dan memejamkan mata. Ia sangat lelah hari ini dan ingin cepat2 terlelap, ia berusaha keras tidur lebih awal, pasalnya gadis tomboy ini tak pernah tidur sebelum pukul 11 malam. Sekarang baru jam 9, ia harus tidur jika tidak mau badan mungilnya ini remuk karena sudah banyaknya kegiatan yg ia lakukan hari ini.
S
K
I
P
Gigi masih berada di kampus walaupun kelasnya sudah selesai 2 jam yg lalu.

“Gi!!” Gadis itu, menoleh mendengar namanya di panggil

“Billy? Lo masih di sini?” tanyaku

“gue nyariin lo tau!” ujarnya

“oh ya udah, sekarang udah ketemu gue kan. Pulang yuk” ajak Gigi beranjak dari bangku

“aelah.. gue udah muter2 keliling kampus. capek nih.. masa udah mau pulang” protes Billy

“trus mau kemana lagi? Katanya capek?” ujar Gigi. hmm.. ia memang tak memahami maksud lelaki yg satu ini

“kita makan dulu yuk”

“makan? Nggak ah.. gue udah kenyang” ujar Gigi bimbang

“kiiuukk...”

Billy menatap Gigi dengan sebelah alis yg terangkat. Sepertinya Billy mendengar erangan cacing perut teman nya itu

“haha.. itu yg namanya kenyang? Kalo lo kenyang, seenggaknya kasih makan tuh cacing di perut lo, biar ga protes. Malu2in tau” kata Billy lalu merangkulkan tangan nya di pundak Gigi. Gigi hanya menyunggingkan senyum masamnya. Ya, ia memang benar2 lapar.

“kita makan dimana?” kata Gigi sedikit memekik karena kebisingan jalan raya. Terlebih lagi Billy yg ada di depan nya sehingga tak bisa mendengarnya dengan jelas

“apa?”

“kita makan dimana?” ulang Gigi sekali lagi

“mm.. lo mau nya di mana? Gue makan apa aja mau kok” ujar Billy. Itu point plus dari Billy. Ia tidak memilih milih dalam hal makanan dan.. Gigi suka itu

“jadi apa aja bisa masuk mulut lo? lo ga milih2 makanan ato maruk? Haha..” Billy hanya bisa menoleh ke belakang dan menatap Gigi dengan tatapan mautnya dan berhasil membuat Gigi bungkam

“haha.. becanda kali.. gimana kalo kita makan sate kambing..!!” ujar Gigi

“eh buset!! Sate kambing?? Serius lo??” ujar Billy meyakinkan

“iyaa! Lo mau kan? Pasti mau dong? Lo sendiri yg bilang doyan apa aja..”

“tapi...”

“ah udah.. gue tau kok tempatnya”

“mm.. ya udah deh” ujar Billy pasrah
S
K
I
P
Gigi mengangkat sebelah tangan nya. Pelayan menghampirinya dengan membawa daftar menu. Gadis itu menunduk membaca dan memilih menu.

“lo mau apa Bill?”

“mm.. gue nasi goreng aja”

“beneran nih Cuma nasi goreng? Sate kambing di sini enak lhoh..” ujar Gigi meyakinkan

“iye.. nasi goreng doang. kaga pake kambing2an deh” kata Billy mantap

“yee.. bukan kambing2an. Kambing beneran tau!!” tegas Gigi

“ya udah deh. Nasi goreng 1 sate kambing nya 1 ya mbak.. oh iya, minumnya air putih aja” kata Gigi kepada pelayan tersebut.

“lo kenapa sih, Bill?” kata Gigi setelah pelayan itu pergi

“nggak, gue heran aja. ternyata lo demen yg sejenis kambing2an yah? Semangat banget lo makan kambing?” ujar Billy

“hahaha... enak tau!! Gue ga ngerti deh orang2 pada ga suka makan daging kambing. Padahal enak..” kata Gigi

“iye, bau nya yg ga enak.” Gerutu Billy. Gigi menatapnya sinis

“ooo gue tau!! Lo suka makan daging kambing?! Pantes aja selama ini bau badan lo kayak ga asing gitu” kata Billy tiba2

“hah?? Maksud lo gue bau kambing gitu???!!” ujar Gigi kesal

“eh, gue ga bilang ya...” elak Billy

“resek lo!!” kata Gigi meninju lengan Billy

“hahahahaha... aduh..aduh.. udah an! Perut gue sakit nih ketawa mulu! Hahah.. gue ke toilet dulu” kata Billy beranjak dari tempat duduk nya masih sambil tertawa
“hhhh.. dasar” gerutu Gigi

Gigi POV
Masih berapa lama dia di toilet? 2 tahun lagi?? Pesanan sudah datang tapi dia belum keluar juga. Apa ada masalah dengan perutnya? Keram karena tertawa? Gigi.. jangan melantur. Aku menatap kaca besar yg mengarah ke luar. Tubuh ku menegang, tanganku berkeringat, serta jantungku berdebar lebih cepat dari biasanya. Apa ini? Mataku tak bisa lepas dari pria yg ada di seberang jalan. Memakai kemeja biru serta celana jeans panjang berwarna senada. Dadaku sesak.. aku hampir tak sadar, aku menahan nafas. Pandanganku masih melekat di wajahnya. Wajah yg 4 tahun lalu selalu muncul di hadapan nya, wajah yg selalu membuanya bahagia, wajah yg selalu ada di dekatnya. Sekarang terasa begitu jauh walaupun sekarang sudah jelas ada di depan mata. Rasa ini, persis seperti 4 tahun lalu. Jantungku selalu berdebar 2 kali lebih cepat dari biasanya setiap bertemu dengan nya, hatinya selalu nyaman setiap berada di dekatnya, rindu selalu menghadang setiap aku tak lagi bersamanya. Kenapa? Kenapa dia kembali? Kenapa dia ada di sini? Lagi? Tolong.. pergilah.. selama ini aku sudah bersusah payah berusaha melupakannya.. tapi usahaku selama ini sia2 karena dia kembali muncul di hadapanku dan... rasa ini belum berubah!

“Gi!!” aku tercekat. Billy sudah ada di sampingku dan duduk di depanku. Aku mencoba mengatur nafas dan berusaha agar tidak terlihat gugup

“lo kenapa Gi? lo sakit?” tanya Billy

“nggak.. gue nggak papa. Ya udah, makan gih” ujarku menyembunyikan wajah pucatku

“makasih ya buat hari ini” ujarku kepada Billy setelah ia mengentarku sampai di depan rumah

“iya. Tapi lain kali kalo mau makan sate kambing jangan ngajak gue ya.. haha” ujar Billy

“ya udah, gue pulang dulu.. besok gue jemput” kata Billy sambil mengenakan helm nya

“jemput? Ga usah lah.. gue bisa....”

“udah.. nurut aja kenapa sih?”

“mm.. ya udah deh. Ati2 ya..” ujarku melambaikan tangan. Aku masuk rumah setelah Billy hilang dari pandanganku. Aku menaiki tangga dan segera masuk ke kamar
Aku hampi tidak percaya dengan apa yg kulihat. Bisma.. dia kembali! Aku tahu, 4 tahun lalu, dia kekasih ku, cinta pertamaku. Tapi sekarang, aku sudah tidak berharap lagi pada nya, sejak ia meninggalkanku tanpa kabar, sejak dia berhasil mencabik2 perasaanku, dan sejak kutau dia pergi untuk wanita lain, aku sudah melepaskan harapan itu. Aku tak sanggup membiarkan diriku menggantungkan harapan yg begitu besar padanya lagi, tak sanggup terluka untuk yg ke 2 kalinya. Dan Bisma adalah penyebab aku tak pernah memiliki teman pria. Sikapku yg dingin kepada pria, cuek, dan yg lain sebagainya yg membuat pria tak mengerti jalan pikiranku. Semua itu kulakukan karenanya. Kecuali Billy, dia satu2 nya pria yg mengerti aku selain Bisma. Dia tidak akan meninggalkanku,menyakitiku, dan melukaiku, tidak seperti apa yg dilakukan Bisma kepadaku. Atau hanya BELUM. Mungkin suatu saat dia akan melakukan hal yg sama dengan Bisma.. meninggalkanku sebagai sahabat, aku takut dia menyukaiku. Jika itu terjadi, berarti aku sudah tak punya lagi teman pria?entahlah..

“Gii!!” pekikan Rafael berhasil membuyarkan lamunan nya

“apaan???” teriakku

“lo udah tau belon? Bisma udah balik dari Sydney” ada apa dengan nya? Kenapa tiba2 membicarakan Bisma? Kau tau? Mendengar namanya saja sudah membuat perasaanku tak karuan

“Gii!!!”

“hah? Apa? Iya, gue tau” ujarku gelagapan

“lo tau? Udah ketemu?”tanya Rafael

“gue tadi liat dia waktu makan sama Billy..”

“lagian ngapain sih ngomongin Bisma? Gue capek! Udah sana sana keluar” ujarku mendorong punggung Rfael

“cie.. yg masih patah hati” kata Refael

“apaan sih??!” gumamku

“brrakk!!” ku banting pintu kamar dan merebahkan tubuh ku di ranjang
Rafael adalah salah satu hal yg mempersulit usahaku untuk melupakan Bisma. Pasalnya Bisma adalah teman akrab nya dan dia yg mengenalkanku pada Bisma. Tapi aku tak pernah menanyakan Bisma padanya. Hati ini sudah terlanjur sakit

GIGI POV END

Gigi sudah berada di meja makan dan sarapan bersama dengan suasana seperti biasa. Gaa bicara ibunya yg sedikit agak dibuat buat. Membuat kedua anaknya terkekeh pelan.

“Mah, Gigi berangkat dulu ya..” ujar Gigi setelah menghabiskan sarapan paginya

“iya, hati2 ya nak..” kata Ibunya

Gigi berdiri di depan pintu rumahnya, duduk di bangku yg ada di depan rumahnya, berdiri lagi, dan duduk lagi.

“hhh..” ia mendesah keras

“nunggu jemputan? Manja banget sih lo pake di jemput segala. Biasanya juga naik angkot” Rafael sudah berada di samping gadis itu. Ia hanya menatap sinis kakak nya. Ponselnya berbunyi, ia mengaduk seluruh isi tasnya dan mengeluarkan sebuah ponsel

“hallo? Kemane aje lu?” ujar Gigi

“sorry, Gi. gue ga bisa jemput lo. Tadi ada kelas dadakan banget. Lo berangkat sendiri ga papa ya..”

“iya.. iya.. ga papa”

“hahaha... ga jadi di jemput kasiaann..” kata Rafael setelah Gigi menutup telfon nya

“diem lo!!”

Gigi melihat kakaknya menelfon seseorang. Aneh! Kenapa tiba2 kakaknya menelfon? Gigi baru saja akan berangkat

“eh, tunggu!” pekik Rafael

“apa lagi?”

“ada yg mau jemput lo. Tunggu di sini aja” kata Rafael

Gigi bergumam tak jelas dan kembali duduk. Kakaknya duduk di sampingnya. Tak lama, sebuah mobil sport terparkir di depan rumahnya dan seorang pria keluar. Kaos dan celana jeans yg ia kenakan membuatnya begitu memikat.

“nah.. nah.. itu dia” Rafael menunjuk pria yg baru saja keluar dari mobil
Gigi melihat ke arah yg di tunjuk kakaknya itu. Ia terlompat dari kursi, matanya terbelalak, berdiri menegang. Rasa itu, rasa itu kembali muncul di benaknya. Ada apa ini? Kenapa tiba2 jadi seperti ini? Apa yg telah di lakukan kakaknya? Apa dia tadi menelfon Bisma?

“Raf! Lo apa2an sih??!” mendengarnya kakaknya tersenyum puas dan berjalan menemui Bisma keluar pagar. Gigi masih berada di depan pintu rumah.

“Bis, jagain adek gue ya. Gue percaya sama lo” Bisma tersenyum masam. Rafael pergi meninggalkan mereka berdua. Gigi masih tercengang. Perlahan, Bisma menghampiri gadis yg dulu sangat ia cintai. Mungkin sekarang masih. Ia sekarang sadar betapa rindunya ia dengan gadis itu. Rindu wajahnya, rambut pendeknya, celoteh2 nya, dan senyum manisnya. Sekarang, ia sudah berada di hadapan nya.

Gigi tak sanggup berkata apa2. Bisma sekarang sudah berada di hadapan nya. Begitu dekat. Wajahnya, caranya berjalan, dan senyumnya tak berubah. Masih hangat seperti dulu.

“hai, Gi. apa kabar?” kata Bisma agak sedikit caggung

“eh..m.. baik. Ra.. Rafael mana?” ujar Gigi megatur nafas agar tidak gugup, namun usahanya itu sia2

“baru aja pergi. Ada urusan katanya.. ya udah, berangkat yuk” kata Bisma. Ia berjalan menuju mobil. Gigi mengikutinya dari belakang, berusaha menjaga jarak dengannya

Suasana hening mewarnai perjalanan mereka. Gigi yg sedari tadi hanya menatap keluar jendela dan memalingkan wajahnya dari Bisma. Ia memang sengaja menghindari kontak mata dengan Bisma ia tak mau kembali luluh dengan tatapan matanya. Sedangkan Bisma fokus menyetir dan sesekali beralih kepada gadis mungil di sampingnya, mencuri curi pandang bukanlah perkerjaan yg ia sukai. Tetapi rindu yg sudah akut ini tak bisa menahan nya untuk tidak melihat gadis itu.

“gimana kuliah kamu?” tanya Bisma

“baik”

“keluarga sehat?”

“sehat”

“masih suka sate kambing?” tanya Bisma. Kali ini Gigi menoleh cepat. Dia masih ingat?

“masih” jawab Gigi lalu mengalihkan wajahnya kmbali. Bisma tahu apa yg membuat Gigi seperti ini. Berawal dari ambisi Ibu Bisma yg ingin anaknya sekolah di luar negeri dan memiliki calon menantu yg baik pula. Tapi sekarang ibunya sadar bahwa itu hanya akan membuat anaknya menjadi pendiam, frustasi, dan malah akan menjadi penghambat pendidikan nya. Dan sekarang, ia bebas memilih tambatan hatinya setelah kuliah di negeri kanguru. Bisma menghentikan mobilnya

“kenapa berhenti? Kampus gue masih di depan sana” ujar Gigi. Bisma menatap Gigi lekat2

“oh.. lo malu nganter gue? Oke, gue turun di sini” kata Gigi. ini semua tak seperti yg Bisma kira. Kenapa gadis itu begitu sensitive sekarang

“bukan gitu, Gi. Gi! tunggu!!” pekik Bisma namun tak dihiraukan oleh Gigi. gadis itu masih tetap berjalan cepat meninggalkannya

“gue tau, pasti lo bakal ngebahas waktu itu kan Bis? Gue nggak mau lo ngasih kabar yg ga mau gue denger. Gue takut, gue takut hati gue lo sakitin lagi Bis.. cukup sekali..”

“Gi!! diem aja di sini? Idih jorok banget sih?!! makan bakso nyampe kemana2!” ujar Billy membuyarkan lamunannya. Gigi tercekat, bakso dan seisi nya tak sampai ke mulutnya namun tumpah di meja makan kantin

“lo lagi mikirin apa sih, Gi?” tanya Billy. Tak ada jawaban

“gue tau lo. Kalo lo udah ga nafsu makan gini, ngelamun terus. Berart ada yg ga beres. Cerita sama gue!” kata Billy

“hiks..hiks.. sia sia, Bill! Sia sia”

“apa yg sia sia?”

“usaha gue lupa in dia sia sia. Sekarang dia muncul lagi. Dan gue ga sanggung ngadepin kenyataan yg ada nantinya.. hiks..hikss..”

“Bisma?” ujar Billy. Ya, Gigi sudah pernah menceritakan cinta pertamanya itu kepadanya

“perasaan lo masih sama?” kata Billy. Gigi mengangguk

“sekarang gini. Lo mau lupain dia?” Gigi memngangguk lagi

“pacaran sama gue” kata Billy. Mata Gigi terbelalak

“apa2an sih lo Bill?? Lo itu sahabat gue!!” kata Gigi dengan air mata yg terus membanjiri pipinya

“tapi ini satu satunya cara. Gue.. gue suka sama lo. Gue janji ga akan nyakitin lo” ujar Billy

“ini.. ini yg selama ini gue takutin! Semua berubah!! Mungkin sekarang ga, tapi suatu saat nanti lo bakal nyakitin gue”

“tapi Gi..”

“cukup Bill.. jangan buat gue kaya gini” ujar Gigi menutup wajahnya dengan kedua tangan, tangis nya pecah

“okey. Kalo itu buat lo bahagia, gue bakal jadi sahabat lo. Dan gue dukung semua keputusan lo. Termasuk kalo lo mau.. balikan lagi sama Bisma”

“Bill..” ucap Gigi pelan

“Makasih” kata Gigi memeluk erat tubuh Bily

“lo Bisma?” kata Billy

“lo yg nelfon gue kemaren? Ada perlu apa ya?” tanya Bisma

“ini soal Gigi”

“Gigi? lo.. lo kenal sama Gigi?” tanya Bisma lagi

“gue temen nya”

“kenapa? Ada apa sama Gigi?”

“gue percaya lo masih sayang banget sama Gigi. dan gue minta lo jelasin semuanya sama Gigi. jangan buat Gigi kaya gini. Dia kacau! Dan satu lagi. Jaga dia baik2” Bisma masih mencerna kata2 yg keluar dari mulut Billy

“tunggu apa lagi? Temui Gigi sekarang! Dia sekarang ada di taman dekat kompleks nya. Jangan buat dia kecewe” ujar Billy menepuk pundak Bisma. Setelah ragu sejenak, Bisma melesat pergi dan menemui Gigi di taman.

#Taman

“Gi..”

“Bisma!!!” Gigi terpenjat

“Hap!!” Bisma memeluknya

“Bis..” kata Gigi berusaha melepas pelukannya

“biarkan seperti ini.. sebentar saja.. aku ingin mengobati rinduku yg membuatku uring uringan!”
Gigi pasrah dan membiarkan Bisma memeluknya.

“Bodoh! Kenapa ga nanya sama Rafael kenapa gue pergi? Kenapa nyimpulin hal yg belum pasti! Itu Cuma buat kamu sakit” Gigi menatapnya heran. Bisma menjelaskan semua. Semuanya.. semua yg terjadi, dari kuliahnya di Sydney sampai gadis yg di jodohkan dengan nya

“gimana? Udah jelaskan?” ujar Bisma. Ia senang melihat gadis itu tersenyum kembali. Kini, semuanya sudah selesai, tak ada lagi yg mengganjal di hatinya

"i love u 'cause first love never die" ucap Gigi

Bisma mendekatkan wajahnya. Gigi menatapnya heran, sepertinya Gigi belum tau apa yg akan di lakukan Bisma. Mata Gigi terbelalak, sekarang ia tahu apa yg akan di lakukan Bisma. Melihat jarak wajah mereka.

“tutup matamu. Mau liat adegan mesum?” kata Bisma

“iiihh...” gumam Gigi mendorong Bisma pelan

“dasar mesum!” ujar Gigi

“haha.. jadi, ga jadi nih?” kata Bisma

“cowok mesum!!” kata Gigi

Kini luka di hati Gigi sudah mulai terobati. Hidupnya sudah bahagia. Ia punya orang tua yg menyenangkan, kakak yg walau judes tetapi ia selalu melakukan hal yg penting bagi dirinya. Punya sahabat seperti Billy yg mengerti dirinya. Dan.. kekasih nya yg selalu berhasil membuatnya tersenyum. Mungkin ia harus mencari lebih banyak teman wanita untuk mendapat banyak pengalaman? entahlah

The End
 
Karya : CiGi
*Gimana Twibies cerpennya??? Bagus gk?? Atau kependekan?? Hmmm
Kasi saran yah???
Kalau gk bisa diblog ini, kasi saran lewat twitter aja yah,
Caranya sukup mention SARAN kamu ke @PrincessCigi *beuhhhkayakiklanpula hehe
Okeee  see you babayyyyy…. Sampai jumpa di CerPen berikutnya.. ;)
Happy READING,…………

Maaf kalau pendek dan endingnya gaje… hihihi

Sekian dan terima kasih *kedip
 

Senin, 13 Januari 2014

Special Video of Brigitta Cynthia

Cute Moment of GigiChiBi

Video Hasil Kuis #HBD20thGigiChiBi

Battle Dance @GigiChiBi dkk di Tolak Angin Karnaval SCTV


Amazing Battle Break Dance Justice Crew with GigiChibi dkk  Inbox Live SCTV Jum at 13-Juli-2012


Battle Dance GigiChibi dkk VS SMA Yadika 5 @InboxSCTV Special HUT INBOX 13-Juli-2013

Gigi Chibi-Bunda at Apartemen Green Bay Pluit 27 Mei 2012


CINTA SEBERANG KAMAR ^_^

Haloo readers and CiGi, Welcome to Blog My Princess Brigitta Cynthia ;)
Selamat pagi menjelang siang CiGi dan Semuanya,Kangen CerPen/CerBung di blog ini gk?? Pastii dong kangen.. hihihi
Kali ini adm post CerPen dulu ya, kalau cerbung ntar ya setelah adm post 3 atau 4 cerpen. Seperti biasa CerPen yang Adm post di blog ini adalah Karya nya CiGi ;) Nah kalau kamu  mau CerPen/CerBung kamu di post di blog ini tinggal mensyen aja ke @PrincessCigi oke oke, 
Penasaran khan seperti apa cerpen nya ?? Yukkk capcussssssss
Okeee happy reading thisss CerPen……………………. ;)

Cast : Gigi Chibi
Bisma Smash
Cherly Chibi
Reza Smash, dll

Namaku Brigitta Cynthia. Orang orang memanggilku Gigi. aku sekarang ini duduk di bangku kuliah. Orang tua ku sekarang berada di Manado untuk urusan pekerjaan mereka. Alhasil aku dan Kakakku, Ryn. Hanya tinggal berdua saja di rumah. Namun aku ingin menjadikan diri ku ini tak seperti orang melihatku, mungkin dari sudut pandang mereka aku ini anak manja yg semua kebutuhan nya akan di penuhi, tinggal bilang, langsung ada. Resiko menjadi anak orang yg berada harus siap menerima remehan dan cercaan dari orang lain. Ya, aku memilih tinggal di kost an. Kakak ku sebenarnya melarang, tetapi aku tetap keukeh dengan pendirianku. Aku sudah berada di kost an ini kira2 selama 7 bulan. Gedung ini ada 2 lantai. Lantai pertama tepatnya ruang nomor 101 dihuni oleh sepasang suami istri yg sudah tua, kami biasa memanggilnya Kakek dan Nenek Osa. Kurasa mereka sepertiku, Chinese atau mungkin Japanese? Kamar di seberangnya, nomor 102 dihuni oleh kakak beradik, Cherly dan Reza. Sekarang, Cherly bekerja di perusahaan swasta di Jakarta. Sedangkan Reza, dia sebaya denganku, dia kuliah dan mengambil program study di bidang hukum. Kadang aku sendiri geli melihat tingkah laku mereka yg konyol. Tak jarang orang mengira mereka berpacaran mungkin karena usia mereka tak jauh berbeda. Di lantai 2, terdapat 2 kamar, kamar nomor 201 dan 202. Kamar nomor 201 ini lah yg sekarang ku tempati. Aku sedikit ngeri, pasalnya akulah satu2 nya orang yg tinggal di lantai 2. Yup, seberang kamarku yaitu nomor 202 sudah lama kosong. 6 bulan lalu, pasangan suami istri meninggalkan kamar ini dan membeli rumah baru. Tapi, kata kakek Osa, akan ada orang yg menempati kamar ini. Hh.. sukurlah jadi aku tidak akan sendiri lagi.
Sekarang, aku berada di kantin kampusku. Kurasa hari ini sudah tidak ada kuliah lagi, jadi aku memutuskan untuk duduk santai di sini dan menikmati teh dan sedikit snack. Aku menatap kaca besar yg mengarah ke halaman kantin sambil meneguk teh. Hujan? Apakah hari ini benar2 hujan? Tamatlah riwayatku!! Aku harus menunggunya sampai reda. Aku tak membawa payung ataupun jas hujan. Aku juga tak membawa uang banyak untuk ongkos pulang. Untuk membayar teh dan makanan kecil ini saja sudah cukup menguras kantongku. Memang, setiap bulan aku mendapat uang transfer dari orangtua ku. Tapi itu hanya untuk biaya kuliah saja. Mereka tak memberiku uang untuk kebutuhan sehari2. Beruntung jika uang yg mereka berikan tersisa, itupun tak seberapa. Jadi, setiap berangkat sekolah aku selalu jalan kaki. Aku juga malas berdesak desakan di kendaraan umum. Tak jarang aku mendapat tawaran tebengan dari Reza. Aku tau diri, aku tak mungkin merepotkan nya setiap pagi. Sepertinya hujan sudah reda, walaupun masih gerimis. Aku menutup kepalaku dengan topi jaket. Aku berjalan menuju halte dekat kampusku. Biasanya jam segini Cherly sudah pulang. Cherly hanya pegawai biasa yg jarang sekali melembur. Ya, aku selalu menunggunya di sini. Ia berangkat naik Bus yg tak jarang jalan kaki hanya untuk menemaniku. Karena tak enak dengan nya aku menyuruhnya naik Bus saja setiap pagi. Nah..itu Cherly. Dia keluar dari Bus dengan tangan kiri yg tengkurap melindungi kepalanya dari air hujan yg tak lagi deras dan tangan kanan yg membawa barang2 yg cukup banyak. Aku membantu membawakan nya

“Hai, Gi!!” sapanya

“Hai, Cher! Gimana kerjaan lo?” tanyaku basa basi

“Lancar lah.. lo sendiri?” ujar Cherly

“yah.. gitu2 aja” ujarku beranjak dari halte diikuti Cherly

“heh, katanya penghuni kamar 202 udah dateng lho.. tapi kata Nenek Osa, dari kedatangan nya sampai sore ini dia belum keluar juga dari kamarnya” ujar Cherly

“oh ya? Mungkin Nek Osa kali yg belum liat dia keluar kamar” ujarku tak percaya

“aduh Gi! nenek Osa tuh pandangan nya ga pernah lepas dari pintu kamar nya. Lagian Reza yg pulang kuliah dari tadi juga belum liat batang hidungnya” jelas Cherly

“ngomong2 laki apa cewek?” tanyaku

“katanya sih laki” jawab Cherly. Aku hanya mengangguk. Angin bertiup agak kencang sore ini. Aku menggigil karena rasa dingin mulai menembus jaket tebalku. Aku ingin segera sampai di kamarku, minum secangkir teh hangat, dan makan mie instan. Memikirkan nya saja sudah membuat perutku keroncongan. Kami menyusuri jalan kecil yg mengarah ke rumah kost kami.

“bawaan lo banyak banget?” ujarku

“iya, adek gue bener2 manja. Tadi telfon suruh cepet2 pulang Cuma buat minta dimasakin pasta. Dan ini buat jaga2 gue juga bawa mie instan. Lo mau?” ujar Cherly

“wah.. kebetulan baru aja gue planning mau makan mie instan. Haha.. tapi ga usah, persediaan gue masih banyak kok” tolak ku
Beberapa menit kemudian kami tiba di rumah kost kami. Cherly membuka pintu kamarnya dan tersenyum

“gue harus kasih makan adik gue yg manja ini. Selamat sore” ujarnya

“selamat sore” balasku sambil melambaikan tanganku dan bergegas menaiki tangga sambil menggosokkan kedua tanganku yg terasa dingin. Ketika mencapai pintu kamarku, aku berhenti lalu menoleh dan menatap pintu kamar 202. Aku mengerutkan keningku. Aku sama sekali tidak mendengar suara apapun dari balik pintu. Benarkah sudah ada penyewa kamar ini? Kenapa tidak ada suara? Sama sekali tidak ada tanda bahwa ada orang di dalam. Tiba2 terlintas pikiran buruk di benakku. Bagaimana jika penyewa kamar ini sakit? Aku menggeleng cepat mengenyahkan gagasan itu. Jangan berpikir macam2 Gigi!! mungkin saja orang itu keluar saat nenek Osa tidak melihatnya, tapi tadi Cherly sudah mengatakan jika nenek osa terus memperhatikan kamar ini dan tak pernah lepas darinya. Bagaimana kalau orang ini sakit dan terlalu lemah untuk bangun? Bagaimana jika orang ini menderita sakit jantung? Pingsan? Kehabisan oksigen? Okeh Gigi, ini bukan bulan. Aku menggeleng memikirkan kemungkinan2 itu. Aku menepuk kepalaku yg masih tertutup topi jaketku. Ah tidak mungkin!! Sejak kecil aku memang memiliki daya imajinasi yg tinggi karena sering membaca buku. Kuputuskan untuk mengecek tanpa harus mengganggu penyewa itu. Aku menempelkan telingaku di daun pintu kamar itu. Hmm.. masih sunyi senyap di sana. Tiba2 pintu itu berayun terbuka, membuat kepala yg masih menempel di daun pintu kehilangan sandaran dan tubuhku terjatuh ke depan. Aku memekik kaget sebelum jatuh terduduk di lantai. Aku mendongak keatas. Mataku terbelalak menatap sesosok pria yg berdiri di ambang pintu. Oh My!! Dia tampan sekali!!

“ehem.. untuk apa kau di depan kamarku?” pria itu mendesah. Aku lalu berdiri. Sekejap sudah ada nenek dan kakek osa serta Cherly dan Reza

“ada apa ini? Ku dengar ada yg berteriak tadi” tanya kakek osa

“eh..anu.. saya kek.. saya yg teriak tadi. Saya khawatir dengan yg ada di kamar 202. Jadi saya cek, waktumau saya cek, pintu nya kebuka dan saya jatoh. Maaf udah ganggu waktu kalian” ujarku

“maafkan saya juga, pak. Saya baru sampai dari Tokyo dan capek sekali, jadi belum sempat saling menyapa” jelas pria tersebut

“kalau begitu silahkan perkenalkan diri kamu” ujar nenek osa

“nama saya Bisma. Saya baru pindah dari Tokyo. Orang tua saya sudah lama pinah ke Tokyo. Dan saya pulang kesiniuntuk mencari kesibukan. Di sana hanya bisa menghabiskan uang saja” jelas pria tersebut yg ternyata namanya Bisma

“eh, kok bahasa nya jadi formal begini. Santai aja sama kakek. Anak2 biasa panggil saya kakek osa, dan ini istri kakek” ujar kakaek Osa

“kalo gue Cherly dan ini adek gue, Reza” ujar Cherly memperkenalkan diri dan menjabat tangannya diikuti Reza melakukan hal yg sama. Setelah itu, semua pandangan tertuju padaku, aku segera tersadar

“oh, gue Gigi. maaf atas kejadian tadi”ujarku, semua orang tersenyum hangat

“ ya sudah, masuk ke kamar masing2, biarkan nak Bisma istirahat” ujar kakaek Osa
S
K
I
P
“Hoooaaam....” pagi dunia... hari yg cerah. Semoga hujan tak datang lagi nanti sore. Lagipula, Cherly ada janji dengan teman nya. Jadi aku tak ada teman untuk pulang bersama. Oh God!!! Aku baru ingat kejadian tadi malam!! Ohh.. itu kejadian paling memalukan!! Aku berharap tak akan bertemu dengan nya lagi. Aku masih punya malu. Atau aku berharap urat maluku ini putus saja. Selesai mandi aku bergegas pergi ke kampus, keluar kamar dengan mengendap- endap. Ku kibaskan rambut sebahuku, mengunci pintu kamar dan segera keluar.

“huft... akhirnya bisa keluar tanpa sepengetahuan orang itu” ujarku lega

“orang itu siapa?” ada suara dari belakangku. Aku menoleh cepat

“hah???? Eh.. eng..nggak kok” ujarku gelagapan sambil memalingkan wajahku dan tertunduk

“hey.. ada orang loh di sini. Seenggak nya di liat kek” ujar Bisma. Aku berbalik badan perlahan

“hah? Iya.. eh.. ada apa?” ujarku. Oh Tuhan!! Cabut nyawaku sekarang. Aku benar benar seperti orang terbodoh dengan mengatakan kata2 itu.aarrggghhh.. kenapa aku jadi kikuk seperti ini

“mau ke kampus? Butuh teman?” ujarnya

“nggak, nggak usah.. gue udah biasa sendiri” jawabku

“oh, oke” ujarnya lalu kembali dengan aktifitas semula yaitu duduk di teras sambil membaca majalah

Aku bergegas pergi menjauh. Aku mempercepat langkahku. Selesai kuliah, aku duduk di halte. Meskipu aku tau, Cherly tak akan pulang secepat seperti biasanya. Tapi.. rasanya aku ingin menghirup udara segar, tak ingin berlama2 di kamar sempit.

“minum??” tiba2 ada seseorang yg menyodorkan sekaleng minuman dingin

“Bisma? Kok lo? Lo bisa ada di sini?” tanyaku kaget

“gue tau.. lo bukan cewek biasa” ujarnya

“maksud lo? Gue nggak ngerti” ujarku menerima minuman dingin yg ditawarkan nya karena aku memang benar2 haus

“panas banget ya hari ini. Kemaren aja hujan” ujarnya mengalihkan pembicaraan. Aku juga tak mempedulikan apa yg dikatakan nya barusan

“biasa, pancaroba memang ga menentu” ujarku larut dalam pembicaraan nya

Cukup lama kami mengobrol di halte dan kamipun memutuskan untuk pulang.

“udah lama nge kost di sini?” tanya Bisma

“hmmm.. 7 bulan” jawabku

“lo sendiri kenapa lebih milih pulang? Setau gue di Tokyo adem2 aja” tanyaku

“lo pernah ke Tokyo?” ujar Bisma

“pernah,bahkan gue sama keluarga gue pernah tinggal di sana. tapi habis itu pindah ke Kyoto, tapi sekarang orang tua gue di Manado” ujarku

“waw!!” ujarnya

“eh lo belum jawab pertanyaan gue ya.. kenapa lo lebih milih pulang ke indo?” ujarku sekali lagi

“karena gue tau di sini ada cewek secantik lo. Hahaha..” ujarnya yg benar2 berhasil membuat semburat malu di wajahku terlihat

“ish..” desahku sembari meninju pelan lengan nya

“hahaha.. becanda kali” ujarnya. Hhh.. sudah kuduga, dia hanya bergurau. Tak mungkin pria sepertinya menganggap diriku ini cantik

“hey.. ngelamun aja” ujarnya menyenggol lenganku

“hah? eh..enggak kok” ujarku gelagapan

“ya udah gue masuk dulu” ujarku lalu masuk ke kamar

“oh, oke” jawabnya

#Kamar

“kriuk..kriuk..kriuk..” suara perutku.. nampaknya cacing di perutku sudah mulai protes meminta makan. Mie instan lagi? Kemarin sudah mie instan. Tak baik makan makanan siap saji terlalu banyak.. kebetulan uang ku masih cukup untuk membeli makanan di luar. Jadi kuutuskan untuk makan di luar saja. Aku mengambil jaket dan tas ku, memakainya dan berjalan ke luar rumah kost. Aduh.. kenapa ada dia lagi? Setiap aku melihatnya, aku selalu ingat kejadian kemarin lusa. Tapi entah kenapa setelah ada di dekatnya, rasa malu itu hilang dan berubah menjadi rasa nyaman. Kuharap aku tak jatuh cinta dengan nya. Lagipula dia belum tentu menyukaiku. Sudahlah.. tak perlu memikirkan nya. Aku sudah benar2 lapar

“hei! Mau kemana?” pekik Bisma yg berada di taman depan

“hah? Em.. gak.. nggak kemana2” ujarku mempercepat langkahku

“heii!! Tunggu!!” ujarnya berlari menyusulku

“apa?” tanyaku yg masih berada di depan nya, sementara dia, berjalan di belakangku

“lo mau kemana?” tanya Bisma

“mau makan” jawabku singkat

“boleh ikut?” tanya Bisma. Aku berhenti dan berbalik badan, aku mengerutkan keningku. Sebenarnya aku sedikit risih dengan perlakuanya padaku

“lo kenapa sih ngikutin gue mulu?” tanyaku

“hah? Nggak.. ga papa, gue kan ga ada temen di sini” jawabnya dengan alasan yg tak cukup logis

“Reza? Apa dia ga bisa jadi temen lo? Gue udah terbiasa kemana2 sendiri dan agak risih lo ikutin” ujarku kepadanya

“gue jarang ketemu Reza.. udahlah, gue juga udah laper” ujar Bisma menarik tanganku
S
K
I
P
“hhaahh... kenyang juga” ujarku

“gue ga nyangka porsi makan lo double” kata Bisma heran

“biarin. Udah yuk, pulang..” ajakku

“hah? Pulang nih?” kata Bisma

“habis mau kemana lagi?” tanyaku

“ke.......”

“ddrrrrttt......ddrrrtt...” ponselku bergetar

“eh, bentar ya” ujarku lalu menerima telfon yg ternyata dari Reza

“Gi, lo dimana?” tanya Reza

“lagi makan di luar” jawabku

“ooh.. yaudah” respon nya

“emang ada apa?” tanyaku

“gue mau tanya Cherly kemana? Tapi ya udah lah. udah dulu ya.. pulsa mau abis nih”

“tut..tut..tut..” heh? Apa2an ini? Bahkan aku belum sempat menjawabnya, dia sudah menutup telfon nya

“siapa Gi?’ tanya Bisma

“Reza” jawabku singkat

“lo tadi mau ngomong apa?” tanyaku

“nggak, nggak jadi” ujarnya

#RumahKost

“masuk dulu ya, selamat malam” ujarku

“malam juga” balasnya

Aku masuk ke kamar. Deg..deg.. heh? Kenapa ini? Jantungku berdetak tak seperti biasanya. Apa.. Bisma? Aku jatuh cinta padanya? Ah jangan menghayal Gigi!! dia tak mungkin suka dengan wanita sepertimu!! Memang, dia sering mengikuti, merecoki ku, tapi bukan berarti dia suka denagnku! Ayolah Gi.. okey, aku mengaku. Aku memang menyukainya sejak pertama aku melihatnya. Ku harap aku bisa mengontrol perasaanku ini.
Ada sms masuk

“Gi, 1minggu lagi kita akan pindah lagi ke Kyoto. Tolong bantu Mama dan Papa packing di Manado. Kalau bisa, lusa kamu berangkat ke Manado... Ryn”
hah? Kenapa? Kenapa aku tidak rela. Sebelumnya aku ingin sekali kembali ke Kyoto. Tapi sekarang, aku sudah nyaman di sini. Tapi aku tidak boleh egois. Lusa? Baiklah..

keesokan harinya..
aku melihat seorang perempuan datang ke rumah kost. Apa dia penghuni baru? Tapi, kamar sudah penuh. Atau dia saudara Cherly? Sepertinya bukan. Oh.. dia masuk ke kamar Bisma!! Apa mungkin dia.... pacarnya? Ya, dia cantik, menarik, dia juga lebih pantas disebut sebagai wanita dari pada aku. Ya, Pasti pacarnya.. sudah Gigi.. sebentar lagi kammu akan pergi dari sini, jadi untuk apa mengharap cinta yg tak pasti. Semenjak itu. Sikapku menjadi lebih dingin pada Bisma. Nampaknya dia juga menyadari perubahan sikapku. Besok aku akan ke Manado. Aku harus berpamitan dengan semua penghuni kamar di sini. Kecuali Bisma..

“besok gue berangkat subuh2. Jadi gue rasa pamitan sekarang aja”

“yaahh.. Gi. jadi setiap hari, gue harus pulang sendiri” rengek Cherly

“ga ada yg nebeng gue lagi nih” kata Reza

“haha.. maaf ya kalo ada kata dan perbuatan yg kurang berkenan..” ujarku

“tapi ga menutup kemungkinan kamu akan kembali ke sini lagi kan Gi? kakek sma nenek pasti bakal kangen banget sama kamu” ujar Kakek Osa

“haha.. iya kek. Kalo Gigi pulang, pasti mampir kok. Ya udah, Gigi beres2 dulu ya” ujarku lalu masuk ke kamarku

#Keesokan harinya

Ini memang sudah jalanku.. selamat tinggal Cher, Za, Nenek, Kakek, dan Bisma.. Missing You so much

BISMA POV

Sejak kedatangan sepupuku,kezia. kenapa sikap Gigi jadi dingin begitu. Apa dia memang benar2 risih dengan keberadaanku? Oh iya, kemarin aku tak melihatnya sama sekali. Dia juga terkesan menghindar dariku. Aku melihat Kamar Gigi yg terkunci rapat. Seperti tak ada orang di dalam. Lebih baik kutanyakan pada Cherly. Aku pun turun menuju kamarnya

“Cher, lo liat Gigi ga?” tanyaku

“lhoh lo ga dipamitin sama dia?” tanya Cherly

“pamit? Emang dia kemana?” tanyaku bingung

“dia ke manado dan besok minggu dia mau pergi ke Kyoto” jawab Cherly

“hah? Sejauh itu.. sejauh itu Gigi menghindar dariku?” ujarku dalam hati

“oh, ya udah makasih ya..” ujarku dan kembali ke kamarku
Apa aku harus menyusulnya? Aku sudah tergila gila dengan nya. Ku tau dia wanita super. Mandiri dan unik. Bisma.. ayo kejar cinta kamu.. !! jadi kuputuskan untuk terbang ke Manado sekarang juga, sebelum dia berangkat ke Kyoto. Oh iya, alamatnya? Dia pernah bercerita tentang rumahnya yg ada di Manado saat di halte. Oh ya aku ingat!! Setelah sampai di Manado, aku segera mencari alamat itu. Dan sampailah aku di rumahnya. Ku beranikan diri untuk mengetuk pintu rumah itu. Ah tidak, bagaimana jika Gigi tidak ada di dalam sana. Aku berbalik badan. Bisma!! Kau sudah sampai sejauh ini!! Ayo coba dulu, siapa tau ini benar2 rumah Gigi.

“thok..thok..thok..”

“iya, sia...pa.....?” ujar Gigi.. hah?? Ya itu Gigi. akhirnya perjuanganku tak sia2

“Gigi!!!” pekikku mendekap tubuh mungilnya

“Bis.. Bisma?? Lo? Kenapa lo ke sini?” tanya nya hampir tak bisa berkata apa2. Atau aku yg terlalu kencang memeluknya

“Gi.. kenapa lo pergi? Kenapa lo harus ngehindar dari gue” ujarku

“gue nggak ngehindar, Bis. Tapi gue cukup tau diri. Lo udah punya pacar dan gue? Gue ga mungkin..”

“ssttttt” ujarku menempelkan telunjuk ku di bibirnya. Aku kembali memeluknya

“gue itu ga punya pacar Gi.. lo salah.. lo salah” ujarku. Ia melepas pelukanku

“kemarin, cewek yg ke kamar lo itu?” tanya Gigi

" dia sepupu gue, Kezia .dia nganter barang titipan dari nyokap” jelasku

“ADA sesuatu yang ingin kukatakan padamu sejak dulu. Sampai sekarang aku
belum mengatakannya karena... yah, karena berbagai alasan. Dan alasan utamanya
adalah karena aku takut.
Kalau aku mengatakannya, reaksi apa yang akan kauberikan?
Apakah kau akan menerima pengakuanku?
Apakah kau akan percaya padaku?
Apakah kau masih akan menatapku seperti ini?
Tersenyum padaku seperti ini?
Atau apakah justru kau akan menjauh dariku?
Meninggalkanku?
Tapi aku tahu aku harus mengatakannya padamu. Aku tidak mungkin
menyimpannya selamanya. Entah bagaimana reaksimu nanti setelah
mendengarnya, aku hanya berharap satu hal padamu.
Jangan pergi dariku.
Tetaplah di sisiku” ujarku sambil menggenggam tangan nya

“nggak, Bis. Gue ga akan kemana2. Gue tetep sama lo. Karna gue juga sayang sama lo” ujarnya

“MAKASIH CINTA SEBERANG KAMARKU..”

The END


Karya : CiGi
*Gimana Twibies cerpennya??? Bagus gk?? Atau kependekan?? Hmmm
Kasi saran yah???
Kalau gk bisa diblog ini, kasi saran lewat twitter aja yah,
Caranya sukup mention SARAN kamu ke @PrincessCigi *beuhhhkayakiklanpula hehe
Okeee  see you babayyyyy…. Sampai jumpa di CerPen berikutnya.. ;)
Happy READING,…………

Maaf kalau pendek dan endingnya gaje… hihihi

Sekian dan terima kasih

Senin, 06 Januari 2014

“Tak Begini” Part 6 *LAST PART*

Hallooo readers, Welcome to Blog My Princess Brigitta Cynthia ;)
Selamat soree CiGi dan Semuanya, hayoooo penasaran kan dengan akhir cerita cerbung *TAK BEGINI* ??, Passtii dongg….. hehe
Oiahhh Udah siapain tissue belom?? Hayooo yang belom siapin, siapin dulu gihhh sebelum baca cerbung ini, ntar banjirr lohh pipinya… seriusss adm, adm aja sampai tersingguk singguk nangis pas bacanya, hmmmm gk percaya?? Okee dehhh kalau gk percaya yukk kit abaca bersama sama,,,,…. Oiaa sekali lagi adm ingetinn SIAPIN TISSUE ya, udah disiapin?? Okeee bagussss….* hihihi
Yukk capcussssssss
Happy Reading*
cast:
-gigi chibi
-bisma smash
-morgan oey
-reza smash
-anisa chibi
-ms dan mc

*“inilah ironi kehidupan, dimana manusia tidak akan pernah tahu dan mengerti saat tiba waktunya ia pergi dan kembali kesisiNya.. saat ia benar2 akan merasakan kebahagiaan abadi yang tidak sempat ia miliki di dunia…”

***

“Bisma! Lo mau kemana..?” seru gigi dalam kegelapan sembari memanggil nama sosok yg ia anggap Bisma..

“Bisma…!!!!!! Bisma…!!!” serunya lagi karena sosok itu tak kunjung berbalik dan memandang ke arahnya..

“bismaaaaaaa!!!!!”

“gi, gigi. Kamu kenapa..? ayo bangun gi…” ujar seorang wanita

“hah.”

“gi, kamu kenapa?kamu mimpi buruk..?” tanya wanita tsb kawatir menatap gigi yg terbangun dengan keringat dingin yg mengucur di sekitar wajahnya

Mendengarnya, Gigi tidak menjawab. Ia hanya mengalihkan pandangannya pada bisma yg masih tebaring lemah diatas ranjang dengan alat2 medis yang masih menempel disekujur tubuhnya.

“gi, kamu gak papakan?” tanya wanita disamping gigi yg tidak lain adalah mama bisma dengan nada kawatir

“enggak kok tan.. emm.. sekarang jam berapa ya tante..?” tanya gigi dengan wajah yg tampak mulai memucat entah kenapa

“jam 7 lewat 13 gi.. memang kenapa..?” tanya mama bisma bingung

“emm.. enggak kok tan.. gigi permisi ketoilet dulu ya tan..” pamit gigi bangkit dari sofa lalu berjalan pergi

***

#DitoiletRS

“hhhh… tadi kenapa gue mimpi itu lagi ya..? sebenarnya apa maksud semua itu..?” guman gigi bertanya pada dirinya sendiri usai membasuh wajahnya dengan air. Sejenak dipandangannya wajah kacaunya melalui cermin didepannya, untuk selanjutnya menyalakan keran air dan membasuh lagi wajahnya.. “semoga ini pertanda baik..” batinnya dengan perasaan cemas.

***

“kezia..? kenapa dia bisa ada disini?” guman gigi bingung saat berjalan disekitar koridor Rumah sakit dan mendapati kezia tengah berdiri panik didepan ruangan bertuliskan ‘UGD’.

“kez, kok lo bisa ada disini..?” tanya gigi saat langkahnya mengantarkannya tiba dihadapan kezia

“PRANGG” sebuah tamparan hangat berhasil melayang kasar di pipi kanan Gigi

“kez, lo, lo kenapa.. kenapa lo tampar gue..? apa salah gue..?” tanya gigi tidak mengerti sembari memengangi pipinya yg baru saja ditampar kezia

“apa?! Apa lo tanya?! Lo tanyain apa?! Gigi. Lo sadar gak sih? Lo tuh pembawa sial! Lo tuh perusak! Lo pembawa hancur hidup gue..! lo tau itu? Hah? Jawab! Jawab gue gi! Lo harusnya sadar!!” maki kezia dengan mata sembab yang tampak seperti habis menangis

Mendengarnya, gigi hanya menggeleng tidak mengerti. “gue gak ngerti.. maksud lo apa sih kez..? gue, gue pembawa sial..?” tanya gigi bingung karena sama sekali tidak mengerti maksud ucapan kezia

“iya! Lo bukan hanya penyebab rusaknya hubungan gue sama reza! Tapi lo juga penyebab KECELAKAAN Reza!!” erang kezia benar2 dengan luapan emosi yg tidak tertahan lagi

“gak.. gak mungkin.. reza.. rezagak mungkin kecelakaan. Lo nipu gue kan kez? Lo bohongkan?” tanya gigi sembari menggelengkan kepalanya tidak percaya

“apa? Bohong?! Reza sekarang luka parah dan lagi ditangani dokter didalam! Apa lo masih sanggup bilang gue bohong? Hah?!” desis kezia mendorong tubuh gigi kasar, hingga terjatuh dilantai

“ini gak mungkin kez. Reza masih baik2 aja tadi. Dan sekarang pasti dia juga masih baik2 aja.. lo jangan bohongin gue!” desis gigi tidak percaya

“lo masih gak percaya hah? Sekarang lebih baik lo liat sendiri. Liat siapa yg lagi ditangani dokter didalem. Liat!” Suruh kezia menunjuk ruang UGD

Tanpa menjawab dan dengan air mata yg tertahan di pelupuk matanya, gigi pun bangkit dan segera melihat kedalam ruang UGD melalui celah kaca kecil yg disematkan di pintu putih tsb.

“hah..?” gigi menyumpal mulutnya dengan telapak tangannya tidak percaya. Ya. Gigi benar2 tidak bisa percaya dengan apa yg ia lihat. Reza. Ia sedang terbaring bersimbah darah diatas kasur dengan seorang dokter dan beberapa suster yg menanganinya..
“gimana? Lo udah lihat? Lo lihat sendirikan. Itu reza. Dan dia gak sadarkan diri dengan banyaknya darah ditubuhya. Lo liatkan sekarang? Masih gak percaya juga, hah?” tanya kezia tajam, satu persatu bulir air mata pun mulai tampak berjatuhan membasahi pipinya.

Gigi membalikkan tubuhnya dan menyenderkan diri dipintu ruang UGD itu menangis. Ia tetap belum percaya sepenuhnya akan apa yg baru saja ia lihat.

“kenapa? Kenapa lo nangis? Lo udah biasakan lihat ini semua? Lo udah biasakan menjadi penyebab utama hal seperti ini. Jadi kenapa lagi? Kenapa lo mesti pura2 nangis. Kenapa, hah?” desis kezia tajam

“apa..? apa maksud lo kez..? apa?” tanya gigi nanar, air matanya terus mengalir deras

“apa? Masih lo tanya juga? Bisma. Dia kecelakaan karna lo kan?! Dan sekarang reza. Dia juga kayak gini gara2 lo! Coba aja lo gak jadi perusak antara hubungan gue sama reza. Coba aja lo gak usah nelpon reza dan minta diantar pulang! Reza, dia, dia pasti gak akan gini..mobil reza pasti gak akan nabrak pohon itu. Ini semua gara2 lo gi! Gara2 lo!” erang kezia penuh emosi dan derai tangis

Gigi tak sanggup berkata2, ia hanya dapat menundukkan kepalanya menangis sembari merenungi perbuatannya. Ya. Ucapan kezia benar. Bisma kecelakaan dan koma karenanya. Karena ia mengusir bisma dan memintanya menemui anisa. Dan sekarang reza, ia juga kecelakaan karena dirinya. Karena ia meminta reza untuk mengantarkannya pulang. Semuanya benar2 kesalahannya. Ia benar2 pembawa sial.

“kenapa gi? Kenapa lo mesti datang dan jadi perusak hubungan gue dengan reza? Kenapa lo gak pergi?! Kenapa lo gak pergi aja!! Kenapa lo gak pergi ‘selamanya’? kenapa gi? Kenapa? Arghhhhhh!” erang kezia meghempaskan dirinya pada dinding dan menjambak rambutnya geram. Emosi serta luapan air matanya benar2 tidak bisa ia tahan.

“maaf” ujar gigi lemah

“maaf? Sempat2nya lo bilang maaf? Hahaha. Dasar. Sebaiknya sekarang lo pergi!! Pergi gi! Gue gak mau liat lo disini lagi! Lo itu Cuma sebagai pembawa sial! Lo cuman datang sebagai pembawa petaka buat hidup gue dan reza dah bahkan juga Bisma!! Jadi pergi gi!! Pergi sekarang! Pergi dan gak usah kembali lagi! Pergii!” pekik kezia

Gigi tak mampu lagi berkata2.. pergi memang adalah satu2nya jalan terbaik.. Dengan langkah yang benar2 terasa berat dan luapan air mata, gigi pun melangkahkan kakinya pergi..

***

Seakan selaras dengan apa yang gigi rasakan, hujan pun turun dengan derasnya disertai kilat dan petir yg datang menyambar… Tanpa peduli dengan keadaan cuaca, gigi terus melangkahkan kakinya mengintari jalanan yang tampak sepi..
Tidakkah cukup bisma saja yg terbaring koma karena perbuatan gigi..? tapi kenapa, kenapa sekarang reza juga tertimpa hal yg sama..? kecelakaan. Dan itu semua terjadi karena gigi.

“Tuhan. Haruskah aku hidup selamanya hanya untuk membawa petaka bagi orang2 sekitarku? Bagi sahabat2ku?
Apa lagi ini Tuhan..? belum cukupkah aku sebagai penyebab kecelakaannya bisma? Belum cukupkah aku membuat orang2 yg menyayangi bisma tertatih akan luka yg mendalam?
Sekarang apa lagi ini Tuhan? Reza. Sahabat aku juga mengalami hal yg sama. ia juga kecelakaan. Dan, dan haruskah juga itu semua karena aku? Argghhhh!!!
Aku enggak pernah sama sekali menginginkan hal ini! Hal dimana aku kehilangan sosok2 yg aku sayangi dan bahkan cintai! Tapi kenapa? Kenapa ini semua harus terjadi? Dan kenapa aku yang harus menjadi penyebabnya?
KENAPA..?! Tuhan, kenapa tidak Kau cabut saja nyawaku? Cabut nyawaku sekarang Tuhan! Cabut nyawaku agar aku pergi selamanya dan berhenti menjadi penyebab semua kekacauan ini! Cabut. Cabut nyawaku! Tolong.. tolong cabut Tuhan…” desis gigi menangis kacau, hingga akhirnya ia pun menjatuhkan tubuhnya yg basah kuyup diguyurr derasnya hujan itu berlutut ditrotoar…

“arrrggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…!!!” pekik gigi menangis sejadinya. Hingga kepalanya terasa sangat pusing, dan akhirnya pingsan tidak sadarkan diri.

***

“emm..” guman gigi membuka mata dan memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.

“gigi.. kamu udah sadar nak?” tanya mama gigi membuka pintu kamar anaknya, dan masuk dengan membawa segelas air serta beberapa bungkus obat.

“mah, pah, gigi kenapa? Kenapa gigi bisa ada dirumah?” tanya gigi pada kedua orangtuanya yg kini sudah duduk ditepi ranjangnya

“tadi kamu dibopong warga dalam keadaan pingsan gi dan dokter bilang kamu kecapean.. kamu kenapa sih gi? Kok bisa jadi gini..?” tanya papa gigi bernada kawatir

“nih gi.. kamu minum dulu obatnya..” suruh mama gigi memberikan gigi 2 butir tablet dan segelas air putih.

“gigi gak papa kok pa..” jawab gigi usai meminum tablet obat tadi dengan beberapa tegukan air

“kamu yakin nak? Kamu gak pernah begini sebelumnya loh.. mama, papa, kawatir sama keadaan kamu..” ujar papa gigi yang disertai anggukan sang isteri

“gigi beneran gak papa kok ma, pa.. mama papa tenang aja. Lagian kalau gigi kenapa-kenapa, itu pasti udah jadi kehendak Tuhan..” ucap gigi dengan nada lemah

“hush gi.. kamu ngomong apaan sih.. jangan ngelantur deh.. yaudah lebih baik sekarang kamu tidur, ini udah larut banget.. supaya kamu sehat dan gak kenapa2 seperti yg kamu bilang..” ujar mama gigi lembut

“iya gi.. kamu sekarang istirahat ya..” timpal papa gigi

Mendengarnya, gigi pun hanya mengangguk pelan serta tersenyum lemah.

“yaudah papa keluar dulu ya.. kamu beneran tidur ya nak..” kata papa gigi lembut sembari mencium kening putrinya dan beranjak pergi

“mama juga ya” timpal mama gigi mencium kening gigi, dan berlalu pergi juga.

Gigi hanya bisa menatap nanar kasih sayang serta kehangatan yang diberikan kedua orangtuanya padanya. “apa mama, papa, akan melakukan hal yg sama kalau tau putri semata wayang mereka ini pembawa petaka..?” batin gigi yang kemudian kembali meneteskan air matanya..

***
Keesokan paginya pukul 5 pagi diRumah Sakit…

Masih dalam keadaan pagi yang buta gigi menginjakkan kakinya dirumah sakit. Ya. Memang sebenarnya hal ini sama sekali tidak dibenarkan oleh pihak Rumah Sakit namun, karena gigi benar2 memohon, akhirnya satpam pun mengizinkannya memasuki areal rumah sakit yg masih diisi oleh beberapa suster serta pegawai cleanning service..

#KamarAnggrek No.15

Dikamar ini tampak reza yang terbaring belum sadarkan diri diranjangnya. Keadaan reza memang tidak separah bisma yang ‘koma’, namun perban2 berbecak darah yang melingkar dikepala, lengan, serta kakinya cukup mengiris hati dan mendatangkan tangis. Reza biasanya adalah sosok yang kuat, dan tidak pernah terbaring sakit dirumah sakit seperti ini. Namun, berbeda dengan sekarang, Reza benar2 jauh dari kata ‘sehat’..

Air mata yang tadinya sanggup gigi tahan, kini kembali mengalir.. “maaf za.. maafin gue.. ini memang murni kesalahan gue.. andai aja gue gak sok2an buat minta lo jemput, pasti semuanya gak akan begini. Andai aja gue gak ngebuat masalah, pasti sekarang hubungan lo dan kezia baik2 aja dan normal… maafin gue za.. gue bener2 cewek sial!’ ujar gigi disela tangisnya yg benar2 tak mampu tertahankan.

“za, gue pasti akan kembaliin semuanya ke keadaan normal.. gue, gue akan pergi za.. pergi jauh dari kehidupan lo, pergi jauh dari hidup lo dan kezia.. mulai sekarang kalian pasti akan bisa hidup bahagia.. kalian pasti akan kembali bahagia seperti dulu..” ujar gigi menangis sejadinya sembari menundukkan kepalanya. “sel.. selamat tinggal za.. gue, gue akan pergi sekarang.. jaga diri lo ya.. maaf..” guman gigi menyeka air matanya lalu sekuat tenaga berusaha tersenyum menahan tangisnya. Namun, ia tetap tidak setegar yang ia inginkan. Karena butiran bola bening itu terus mengalir tiada henti membasahi pipinya..

Untuk terakhir kalinya, gigi pun menatap reza dalam, lalu beranjak pergi meninggalkan sahabatnya itu…

#RuangICU

Kini gigi sudah berada diruangan tempat bisma terbaring koma. Ruangan yang selalu diiringi irama dari monitor pendeteksi kehidupan yang masih menampakkan grafik naik turun berwarna hijau pada warna dasar layarnya yg hitam. Syukurlah, karena melaluimonitor itu Gigi mengetahui bahwa jantung bisma masih berdetak dan menandakan bahwa dia masih ‘hidup’.. Bisma masih dalam keadaan sama. alat2 medis masih terpasang rapi membalut tubuh yang semaki lama, semakin tampak kurus itu..

Memandang bisma, membawa gigi pada putaran kisah masa lalunya.. Bisma, ia selalu menjadi sosokpahlawan dalam kehidupan gigi. Sosok yg selalu berkata bahwa gigi harus kuat, yang tak segan2 memeluknya saat ia sedang berurai air mata. Bisma jugalah sosok yang selalu melindungi gigi dari anak2 nakal saat mereka masih duduk di tingkat Sekolah Dasar. Bisma benar2 sosok yang sejati dalam kehidupan gigi, bahkan ia tidak segan2 menjadikan anisa sosok yg tidak ia cintai sebagai pacar demi supaya gigi bisa bersama Morgan. Ya. Saat itu gigi memang salah. Menganggap bahwa ia mencintai Morgan, padahal itu bukan perasaan ‘cinta’ melainkan hanya rasa takut kehilangan karena saat itu ia tidak memilki siapa2 sebagai sahabat paska kepergian Bisma, dan menjauhnya Reza dari sisinya. Hingga morgan menyadarkannya bahwa Bismalah sosok yg sesungguhnya ia cintai, walau kini semuanya sudah terlambat.

Air mata gigi kembali mengalir deras.. kali ini benar2 deras dan sulit untuk ia tahan..

“maaf bis.. semua ini karena gue.. gue penyebab semua kecelakaan itu.. maaf bis, maaf..
Dan terimakasih.. terimakasih atas pengorbanan yang selalu lo berikan buat gue.. terima kasih bis… makasih..” gigitak mampu melanjutkan perkataannya. Perih, benar2 sangat perih semua yg ia alami dan rasakan. Gigi merasakan sakit yg benar2 mendalam pada dadanya, sangat sesak dan sulit untuk bernafas yang membuatnya merenggut sebagian baju dibagian dadanya perih..

“gue.. sekarang gue akan pergi bis.. gue akan pergi ke luar negeri untuk menyelesaikan semua dampak buruk yang gue bawa bagi hidup lo dan juga reza..dia juga kecelakaan, sama seperti lo dan gue.. gue juga penyebabnya.. sekali lagi gue minta maaf bis.. semoga lo dan reza bisa sembuh dan pulih seutuhnya.. gue, iya, gue sebagai si pembawa petaka ini akan pergi jauh..
Sekali lagi makasih untuk semuanya bis.. Gue, gue… gue cinta sama lo.. selamanya” ujar gigi mencium kening bisma lalu menggenggam koper ditangannya kuat, dan pergi dengan air mata yang masih mengalir tanpa henti..

Bisma. Saat gigi sudah pergi, secara perlahan masih dalam keadaan tidak sadar butiran air mata mengalir membasahi pipi bisma. Dan, jemari bisma mulai bergerak pelan layaknya ia akan segera sadar dan membuka matanya…

***
#RumahGigi

“gigi.. kamu udah sehat..? ayo sarapan dul” ujar mama gigi terpotong saat ia membuka pintu kamar gigi dan mendapati kapar itu kosong tanpa adanya sosok gigi. “loh gigi..? gigi kamu dimana..?” tanya mama gigi panik sembari meletakkan nampan berisi sarapan yg ia bawa pada meja kamar gigi, dan berjalan kearah kamar mandi di kamar gigi guna mencari gigi. Namun, nihil. Gigi tidak tampak diseluruh susut ruangan kamarnya.

“ya Tuhan! Gigi kamu dimana..?” seru mama gigi semakin panik. “surat?” guman wanita itu pelan saat mendapati sebuah kertas putih berlipat tepat diatas lipatan bed cover ranjang gigi. Dengan sigap, mama gigi pun langsung meraih surat itu dan membacanya..

“Dear mama dan papa,
Maaf ya ma, pa, kalau gigi pergi tanpa
izin, dan diam-diam..
gigi harap, mama sama papa mau
nerima kepergian gigi..
bahkan kalau gigi nantinya akan
pergi untuk selamanya..

Ma, Pa, makasih ya..
makasih karena udah mau ngerawat gigi
sampe gigi dewasa seperti sekarang ini..
maafin juga ya kalau gigi belum bisa
membahagiakan mama sama papa..
tapi gigi janji, suatu hari, entah
dalam wujud apapun kita bertemu
nanti, pasti gigi akan membalas
semua kebaikan mama papa..

Semoga Tuhan memberkati
Mama, papa ya..
dan semoga kita bisa bertemu lagi
nanti..”

Tanda Cinta,
GIGI

“PAPAAAAAAAAAAAA…….!” pekik mama gigi histeris memanggil sang suami usai membaca surat dari gigi.

***

“dokter! apa benar bisma sudah sadar?! keadaan dia bagaimana dok..? dia baik2 ajakan..?” tanya mama bisma didampingi sang suami saat baru tiba diRumah Sakit tepatnya di depan Ruangan ICU.

“mm.. Ibu dan Bapak langsung saja masuk dan melihat keadaan bisma didalam..” ujar sang dokter

***

“dek, kita mau kemana?” tanya pengemudi Taksi untuk kesekian kalinya karena sejak awal perjalanan gigi hanya diam dengan tatapan kosong

“dek..” panggil sang supir cukup keras

“hah? eh iya pak. kita kebandara sekarang juga” jawab gigi setelah tersadar dari lamunan panjangnya

“ohh yasudah..” respon sang supir taksi tersebut

***

“bisma… bismakamu sudah sadar nak” ujar mama bisma tak mampu menahan air matanya saat ia sudah tiba di ruang ICU dan mendapati bisma dengan mata yg terbuka

“bisma..” panggil papa bisma

“m…ma……p…..pa… g…gi….g…gi…ma…na..?” tanya bisma terbata2

“gigi? pah… telpon gigi pah.. cepat ayo telpon gigi!” seru mama bisma

“i..iya ma..” jawab papa bisma gugup lalu menghubungi gigi mengunakan ponselnya “hapenya gak aktif ma” ujar papa bisma karena hanya terdengar suara operator diponselnya.

“astaga… gimana ini pa..?” tanya mama bisma mulai putus asa.

“bisma.. gigi hapenya gak aktif sayang.. kita gak bisa hubungin dia..” ujar mama bisma mengusap rambut anaknya sembari menangis tersedu-sedu

“ya… yaud…ah….
bis… bisma…. min….ta… m….ma….af… sa…m…ma… m…mama… p….papa…
d…an…. b…i…langin…. k…ke… g…i…gi… na…nanti… ka…ka…kala…u…. b….i…..s……ma…. j….ju….juga… c…..ci…..cin…..ta….sa…ma…..d…di……….a” ujar bisma lambat lalu mulai menutup matanya perlahan

“TIT…TIT…TITTT” begitulah bunyi monitor alat pendeteksi nyawa itu yg sudah menunjukkan garis lurus pada grafik layarnya sebagai pertanda bisma sudah ‘tiada’.

“BISMAAAA….!!!!!!” pekik papa dan mama bisma menagis histeris menatap anak mereka sudah tidak bernyawa lagi.

***

“hah? stop pak!” pekik gigi tiba2

“nyittt”seketika sang supir menginjak pedal rem yang membuat mobil berhenti secara tiba2 ditengah jalan

“ada apa neng?” tanya sang supir

Gigi tidak menjawab. Ia hanya membuka pintu mobil taksi itu dan keluar mobil secara tiba2..

“bisma” gumannya

“TITTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT” Klakson sebuah mobil mini bus begitu menggelegar

Mata gigi segera teralih kearah sumber suara..

dannn

“ARGGGHHHHHHH…….!!!!!!” pekik gigi

“BRAKK!!”

Tubuh mungil gigi terhempas begitu saja bersimbah darah dijalan raya..

***

1 Bulan kemudian, disebuah areal pemakaman di Bandung..

“kenapa..? kenapa harus secepat ini kalian pergi..? kenapa..?
bahkan untuk menunjukkan kalau aku udah bisa berjalan normal aja udah gak sempat. kenapa? kenapa kalian harus pergi secepat ini? kalian jahat.” tangis seorang gadis meratapi 2 gudukan tanah yg masih basah, bertuliskan nama “Bisma” dan “Gigi” pada masing nisan yang bersebelaha itu.

“hap” sosok laki2 disampingnya mendekapnya hangat.

“ini rencana Tuhan chris… seharusnya kamu senang.. karena walaupun mereka tidak bisa bersatu didunia, sekarang mereka bisa bersatu dengan bahagia di Rumah Tuhan..” ujar morgan lembut sembari terus memeluk christy guna menenagkan gadis itu..

“maafin gue gi.. gue udah jahat dan nganggep lo sebagai pembawa pertaka waktu itu.. gue nyesel gi.. gue nyesel banget.. gue harap lo mau maafin gue ya gi.. dan semoga lo dan bisma bisa sama2 tenang disurga..” ujar Kezia yang juga ada dipemakaman

Reza yg berada disamping kezia pun hanya bisa mengelus rambut gadis itu lembut.. “selamat tinggal sahabat2 kecil gue… selamat tinggal bisma… gigi…” ujarnya tersenyum tegar

Anisa yang juga berada disana pun turut tersenyum tegar.. “selamat tinggal bis, gi.. maafin gue ya.. selama kalian didunia gue udah jadi perusak hubungan lo berdua.. tapi, sekarang gue bahagia.. karena akhirnya bisma dan gigi tidak dipersatukan didunia tapi dipersatukan ditempat yang lebih abadi yaitu surga.. selamat jalan bis..gi….” ujarnya tersenyum lega

Dan disisi lain tampak 2 sosok berbaju putih memandang sahabat2 mereka tersenyum dengan tangan yang saling bergandengan.. ya. mereka adalah Bisma dan Gigi..

Cerbung ini diberi Judul “Tak Begini” karena akhir ceritanya yang berakhir Kematian.

Tuhan memang tidak mempersatukan Bisma dan Gigi diDunia, tapi Tuhan mempunyai rencana yang lebih indah untuk mempersatukan mereka di Surga…

                                          T-A-M-A-T
Karya : CiGi *Adm di sebuah FansPage Khusus menShare CerPen/CerBung yang Cast nya itu Ce @gigihibi , cerita yang di share di FansPage itu adm suka bangettt, kata-katanya passs bangettt sama karakternya CikBung + pasangan CikBung di CerPen/Cerbung itu juga artis Fav admin, siapa lagii kalau bukan mamang Bisma Karisma.. hehehe
*Gimana Twibies cerbungnya??? Bagus gk?? Kasi saran yah???
Kalau gk bisa diblog ini, kasi saran lewat twitter aja yah,
Caranya sukup mention SARAN kamu ke @PrincessCigi *beuhhhkayakiklanpula hahaha
Untuk 3 post berikutnya adm mw Post CerPen, Waittt yahh,….. J
Okeee  see you babayyyyy…. *mmuaahhh