Hallooo readers, Welcome to Blog My Princess Brigitta Cynthia ;)
Selamat siang CiGi
dan Semuanya, Karena ini hari Spesial buat Adm dikarenakan hari ini Tanggal 30
Desember 2013 umur Adm bertambah 1 menjadi 19 tahun, ^yeayyyyy.. *Wish adm di
Umur 19 ini simple kok, “Semoga Adm dan orang orang yang Adm SAYANGI SEHAT
selalu, di berikan REZEKI yang lebih dari CUKUP, selalu di Limpahkan
KEBAHAGIAAN yang tiada TARA, dan Adm bisa menggapai Cita-Cita adm, *aminnnnnn
*bantu do’a ya Twibies… ;)”
Melihat mention
yang masuk ke Twitter @PrincessCigi,banyak yang minta di next secepatnya
cerbung *TAK BEGINI* “sebenarnya adm gk bisa ngepost sekarang karena lagi
banyak2 nya tugas menyambut tahun baru, tapi karena Twibies meminta dan hari
ini hari Special buat adm baiklah, Adm akan post, meskipun harus gk makan siang
hari ini.. hehe *Demi Twibies khususnya buat Para CiGi^ “Okee dehh Adm mw
ngelanjutin kelanjutan cerbung yang buat
kalian akan sedihh mungkin?/ atau malah nangis? tapi adm rasa di part 4 ini hanya Sedih dan
deg deg an aja, nangis nya ntar pas baca The End dari cerbung ini, adm JAMIN
itu…. Hehehe J.
Okee dehhh pastii
udah penasaran kan?? Cusssss dibaca>>>>>
Happy Reading*
cast:
-gigi chibi
-bisma smash
-morgan oey
-reza smash
-anisa chibi
-ms dan mc
-gigi chibi
-bisma smash
-morgan oey
-reza smash
-anisa chibi
-ms dan mc
Tapi dia sama cewe lain. Kalau gue gak salah namanya gigi kan?"
tanya cherly tetap dengan tangannya yg menunjuk kearah Gigi dan Reza di meja
nomor 10. Sedangkan mereka di meja 2.
Kezia terdiam sejenak. Ia sadar bahwa cherly benar. Reza ada disini, namun ia bersama wanita lain dan bukan bersamanya.
"cher. Ayo kita pulang." desis kezia menarik tangan cherly untuk cepat2 berlalu dari tempat itu.
"eh kez. Tapikan kita baru aja mesen.. Ehhh aduhh tangan gue sakit lo tarik2.." ringis cherly namun kezia sama sekali tidak menghiraukannya dengan tetap menarik tangan cherly sembari terus berjalan cepat.
S
K
I
P
#Parkiran Cafe
"za, kita pisah disini aja ya.. Gue mau langsung jenguk bisma.." ujar gigi pada reza
"ohh yaudah gue anterin aja.. Sekalian gue juga mau kesana.." respon reza
"ehh gak usah. Sebelum ke RS gue mau itu.. Ke suatu tempat dulu.." gigi berusaha mencari alasan
Reza menaikkan sebelah alis matanya penasaran. "kemana?" tanyanya
"ahh. Lo kepo deh..
Udah ah. gue naik taksi aja ya.. Duluan..!" ujar gigi segera berlari kearah sebuah taksi yg kebetulan parkir tak jauh dari mobil reza.
"ehh gi....!" baru saja reza ingin menahan gigi, namun ia sudah terlanjur pergi..
S
K
I
P
"Ini pak.. Makasih ya pak" ujar gigi memberikan selembar uang senilai 100rb rupiah lalu turun dari taksi tsb.
Ternyata gigi pergi ke salah satu toko buku terbesar diBandung.. Dengan ligat, gigi pun melangkahkan kakinya memasuki toko tersebut.
"yang mana ya?" tanya gigi pada dirinya sendiri saat ia sudah menghadap rak2 besar berisikan novel2.. "haduhh.. Derita lo deh gi kayaknya.. Lo kan paling males baca2 beginian.. Ahhh!" gigi mengacak2 pelan rambut pendeknya yg dibiarkan terurai. Gigi memang merupakan mahluk yg paling malas jika harus dihadapkan dengan yg namanya 'buku'.. Jangankan membaca atau menyentuhnya, melihat buku2 saja, mata gigi serasa ingin lepas dari peraduannya.
"Nah ini kali ya!" mata gigi berbinar seketika saat melihat sebuah novel berjudul "I love you, Good bye.."
"ahhh tapi enggak ahh. Ceritanya pasti sedih! Yang ada denger cerita nih novel bisma pasti gak sadar2.." dumel gigi pada dirinya sendiri. Yap! Tujuan utama gigi pergi ketoko buku ini adalah untuk membeli sebuah novel yg akan ia bacakan setiap ia menjenguk bisma. Inspirasi itu muncul, karena gigi pernah menonton sebuah drama korea dimana saat si cowok terbaring koma seperti bisma, si cewek dengan setia menjenguk kekasihnya itu dan selalu membacakannya cerita2.. Dan tak lama, kekasihnya itu sadar dan pulih kembali...
Dan gigi menarik kesimpulan bahwa sadarnya si cowok akibat cerita2 yg dibacakan sang kekasih. Jadii.... Ya begitulah......
Gigi pun sibuk mencarikan bisma sebuah novel untuk ia bacakan..
"aha! Yg ini aja kali ya!" kali ini mata gigi lebih berbinar lagi. Ditangannya kini sudah ia genggam sebuah novel berjudul "cewek brutal kecantol cinta".
"nahhh ini nihhh.. Nih novel gue banget pasti...
Dah ahh yg ini aja. Lama2 di toko buku, bisa muntaber gue.." ujarnya lalu dengan sigap menuju kasir.
S
K
I
P
#RumahSakit
kini gigi telah berada di koridor rumah sakit itu... Setiap berjalan disini, gigi ingin sekali menutup kedua matanya. Ia benar2 tidak tega melihat wajah2 manusia yg menangis histeris kehilangan orang yg dicintainya...
"gigi..?" suara itu terdengar sangat ramah ditelinga gigi saat ia hampir tiba di ruang ICU.
"ehh tante.." gigi berjalan kearah mama bisma yg sedang duduk sendirian diantara jejeran kursi didepan pintu ruang ICU.
"sini duduk.." suruh mama bisma ramah
Gigi pun menurutinya..
"tante gak masuk kedalem?" tanya gigi
Mama bisma tersenyum mendengarnya. "enggak ah.. Tante gak mau ganggu.. Temen bisma yg namanya anisa lagi jenguk dia didalem.." jawab mama bisma
"ohh jadi anisa lagi didalem ya..." guman gigi
"iya.. Ehh kamu dari mana? Dan bungkusan itu apa?" tanya mama bisma melirik kearah kantong plastik digenggaman gigi
"ohh ini.. Hehehe.. Ini buku tante.." jawab gigi menyengir lucu
"wah.. Kamu sekarang udah suka baca ya..?" tanya mama bisma
"hah? Enggak kok tante.. Bukan, bukan gitu..
Gigi mana pernah suka baca.."
"terus?"
"hmm.. Ini.. Ini.. Buat......"
"mah, kita pulang dulu yuk.. Mamakan belum istirahat dari tadi malam.." ujar papa bisma tiba2 datang
"ehh gak usah pa.. Mama gak papa kok.. Lagian bisma nanti gak ada yg jaga..." tolak mama bisma
"ehh.. Tante..
Gak papa.. Tante pulang aja dulu.. Biar gigi yg jagain bisma.." ujar gigi menawarkan diri
"loh.. Memangnya gak papa gi?" tanya mama bisma
"yaa gak apa kok tante.. Lagian gigi juga lagi pengen lama2 disini.." jawab gigi
"hmm.. Kamu ini gi..
Yaudah tante sama om titip bisma ya.." respon mama bisma
"kita duluan ya gi.." pamit papa bisma sembari merangkul sang istri dan pergi berlalu meninggalkan gigi..
Gigi hanya tersenyum menyaksikan orang tua bisma yg semakin menjauh.. Sirat mata yang lelah dan sedih begitu nyata diantara ke2 ortu bisma.. Mata mereka begitu sembab dan merah..
"ceklek"
mendengar pintu yg terbuka sontak membuat gigi terkejut.
"ehh lo disini gi?" tanya anisa saat ia baru saja keluar dari pintu itu..
"iya nis.. Lo udah selesai?" tanya gigi
mendengarnya anisa mengangguk..
"yaudah gih kamu masuk..
Oya, gue pulang duluan ya.. Dan titip salam sama papa mama bisma nanti.." ujar anisa
"iya.. Lo hati2 ya nis.." ujar gigi
"sipp.." jawab anisa tersenyum, lalu ia pun berjalan pergi...
"hhhhhhh" gigi menarik nafas dan menghembuskannya panjang..
Lalu ia membuka pintu ICU itu dan melangkah masuk..
"hai bis.." sapa gigi berusaha riang sembari berjalan mendekat ke ranjang bisma.
"apa kabar bis?" sapa gigi sembari duduk disamping ranjang bisma.
"gue bodoh ya.. Udah jelas lo lagi gak baik2 aja.. Ngapain gue pake nanya...? Hahahaha.." gigi tertawa sumbang menyadari kebodohannya..
"..." kini gigi mengunci mulutnya rapat2.. Sejenak ditatapnya bisma.. Wajah bisma pucat, dengan alat bantu pernafasan yg menutupi mulutnya, serta alat bantu lain disekujur tubuhnya..
"ehh oya, gue baru aja beli buku nih bis buat lo..
Gue yakin pasti ceritanya oke!
Gue buka ya..
Lo harus dengerin dongeng gue ya biss...." ujar gigi lalu mulai membuka novelnya dan membacakannya..
S
K
I
P
Keesokan Paginya diSekolah...
"Gi!" panggil reza sembari berlari kecil kearah gigi
"eh lo za. Ada apa?" tanya gigi saat reza sudah berada dihadapannya
"ah enggak.. Gue cuma mau jalan kekelas bareng lo aja" jawab reza dengan senyumannya yg khas
Mendengarnya gigi terkekeh pelan. "yaudah ayo" respon gigi dan mereka pun berjalan mengintari koridor itu beriringan..
"stop. Za. Gue mau ngomong sama lo sekarang." ujar kezia langsung menarik tangan reza menjauh dari gigi
Gigi hanya memandangi 2 sejoli itu heran dan melanjutkan kembali langkahnya..
#SKIP
"Za, lo bisa gak sih anggep gue sebagai pacar lo sedikit aja..?" ujar kezia saat ia dan reza sudah berada dan duduk dibangku panjang taman sekolah itu..
"maksud lo?" reza hanya menaikkan alis matanya bingung
"gue cewe lo. Tapi kenapa yg ada disamping lo selalu gigi?!" desis kezia
"kez.. Lo taukan gigi itu sahabat gue dari kecil? Yaudah.. Lo gak usah cemburu dulu kali.." respon reza cuek
"za.. Tapi tolong dong atur waktu lo buat gue... Jangan kayak gini.. Lo ngertiin dong za perasaan gue.." ujar kezia. Setetes bulir bening kini sudah membasahi pipinya.
"maaf kez.. Gigi butuh gue sekarang... Gue permisi" ujar reza bangkit dan hendak meninggalkan kezia
"za... Gue lebih butuh lo.." ucap kezia menahan tangan reza
Reza. Entah apa yg ada dipikirannya hingga dia pun menepis genggaman tangan kezia dan pergi meninggalkan wanita itu sendirian dalam kesedihannya..
"za.... Gue butuh lo! Gue.. Gue jauh lebih membutuhkan lo sekarang..." guman kezia merenggut baju dibagian dadanya dengan sebelah tangannya menangis.. Perih memang.. Tapi entah apa yg terjadi hingga kezia bisa menangis seperti ini.. Tangisan wanita itu menyiratkan sedih yg mendalam.. Lebih dalam dari sekedar 'tidak dipedulikan pacar'...
S
K
I
P
#Kelas
"gi.. Gue duduk bareng lo ya?" tanya reza menghampiri gigi dimejanya
"hah?" guman gigi kaget. Secara reflek gigi membalikkan badannya untuk melihat kezia. Sekedar menatap ekspresi gadis yg duduk sendirian di salah satu kursi dari beberapa jejeran kursi dan meja dibelakang gigi..
"ada apa ya sama reza kezia?" batin gigi menatap kezia curiga dengan kepalanya yg tertunduk.
"gi.. Lo liat apa? Boleh gak?" tampaknya reza sudah mulai lumutan menunggu jawaban dari gigi.
"hah? Eh?
Iya boleh. Ehh maksud gue lo kenapa sih duduk disini? Lo ada masalah sama 'kezia'?" tanya gigi dengan mengecilkan volume suaranya saat menyebut nama kezia.
"ahhh bolehkan..? Yaudah gue duduk.." ujar reza sumringah sembari duduk disamping gigi dengan ekspresi tanda tanyanya.
"ehh peer lo udah selesai belum?" tanyanya
"udah sihh.." jawab gigi
"yaudah mana? Gue nyalin yaa.."
"aelahh lo sih.. Nih nih.." gigi pun memberikan buku tugasnya. "ehh tapi lo kenapa sama kez...."
"ahh udah ngomongin itu nanti2 aja.. Bentar lagi masuk nih.. Gue kerjain dulu" ucap reza memotong ucapan gigi sembari menulis menyalin mengerjakan tugasnya...
menatap reza yg sibuk mencontek, gigi pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk bertanya akan hubungan reza dan kezia yg tampak tidak baik..
"hhhh..." gigi menghela napasnya panjang. Kini pandangannya jatuh pada langit yg tampak biru dan cerah diluar melalui jendela yg tepat disampingnya.. Sungguh langit yg indah.. "Bis... Apa kabar lo sekarang..? Andaikan sekarang lo disini.. Pasti hati gue lebih tenang..
Gue harap lo tetap bertahan disana ya.. Cepat sembuh...." batin gigi sembari memangku wajahnya dengan kedua telapak tangannya..
S
K
I
P
#RumahKezia pukul 4Sore
"PRANGG!!" itulah bunyi bantingan pintu yg baru saja terdengar
"mas! Sampai kapan kamu mau terus selingkuh seperti ini?! Aku capek kamu giniin!! Sekarang juga pokoknya kita cerai!!!" pekik seorang wanita penuh emosi pada sosok dihadapannya.
"apa?! Cerai!! Enak saja kamu minta CERAI!! Tidak. Saya tidak mau!!" ujar lelaki dihadapannya kasar
"tapi kenapa!!! Kamu selingkuh!! Untuk apa kamu mempertahankan rumah tangga kita lagi!!!!!!"
"harta. Saya tidak akan mau kehilangan semua harta saya. Atau bahkan membaginya denganmu... Hahahhaha!" desis laki2 itu layaknya iblis
"dasar laki2 brengsek kamu mas!!!!" pekik wanita itu
"hahhahah! Masa bodo! Sudah ya wanita tua aku mau pergi dulu.. Bye.." ujarnya tajam meninggalkan wanita dihadapannya yg berlutut menangis kacau.
.
.
.
"kezia.. Ngapain kamu disini? Masuk sana! Temani ibumu si tua itu!" desis laki2 tadi tajam saat ia tiba dimuka pintu dan mendapati kezia berdiri disana.
Ya. Laki2 itu adalah ayah tiri kezia dengan umur 10 tahun lebih muda dari Ibu kezia yg tak lain dan tak bukan wanita yg menangis didalam..
Melihat sosok dihadapannya kezia hanya tersenyum miring. Tatapannya pada laki2 itu tajam dan sirat akan kebencian mendalam. Tanpa menjawab ucapan laki2 dihadapannya, kezia hanya berlari memasuki mobil honda jazz merahnya yg terpakir digarasi rumahnya tak jauh dari muka pintu.
"heyy kezia? Mau kemana kamu..
Dasar anak tidak tau diuntung! Kamu sama saja seperti Ibumu si tua bangka itu!!!"
pekik papa tiri kezia kasar menunjuk kezia yg kini sudah melaju meninggalkannya dengan mobilnya..
S
K
I
P
#RumahSakit
"bis.. Gue kan udah baca nih novelnya di scene pertama dan kedua.. Lo mau denger gak?" tanya gigi pada bisma yg belum sadar diatas ranjangnya..
Menatap bisma yg terbaring lemah, gigi hanya tersenyum..
"nih ya bis.. Jadi tuh cewek tuh orang kaya gitu deh.. Tapi orang tuanya itu acuh tak acuh gitu sama dia..
Jadi dia itu jadi pencopet bisss...
Wuihh ngerikan ya....?" ujar gigi mendramatisasi cerita novel 'cewek brutal kecantol cinta' yg dibelinya semalam..
"hehehhe... Mau tau lanjutannya gak?
Jadi nih si ceweknya itu yg namanya dania ketemu gitu deh bis sama seorang cowok.. Tapii..... Nih cowok kalem banget! Dia pendiam, putih, tinggi, dan baik..! Beda sama lo...
Haha. Tapi ketemuan mereka gak wajar.
Gimana mau wajar coba..? Si dania ketemu sama cowok itu gara2 dia copet dompetnya! Terus si.............." gigi mengatupkan mulutnya rapat2 karena pintu ruang ICU tiba2 terbuka...
"hai gi" sapa orang itu yg kini berjalan kearah gigi
"reza? Lo kesini juga ya..." respon gigi
"ya ialah.. Gue udah lama gak liat keadaan bisma.. Eh lo lagi ngapain tadi? Ehh lo kesini bawa buku...?" tanya reza menatap gigi curiga karena gigi menggenggam sebuah buku ditangannya
"hah? Eh? Enggak kok.. Ini cuman novel.." jawab gigi
"novel? Sejak kapan lo suka baca?" tanya reza
"mau tau aja sih lo
suka2 gue dong!" jawab gigi..
"dasar. Jawaban macam apa coba begitu...
Ehh oya, tadi gue ditelpon sama morgan.."
"hah? Terus gimana? Mereka baik2 ajakan?"
"iya... Ehh lo telpon christy gih.. Morgan bilang dia kangen sama lo..."
"ehh iya.. Yaudah lo jagain bisma dulu ya.. Gue keluar dulu buat nelpon christy.. Baru sehari ditinggal gue udah kangen salto nih... Hahaha" ujar gigi pamit
"ia.ia. Awas masuk kamar mayat ya lo.." ledek reza
"yeee enak aja lo! Yaudah gue permisi bentar ya.." gigi pun akhirnya keluar dari ruangan ICU itu meninggalkan bisma bersama reza..
S
K
I
P
Kezia terdiam sejenak. Ia sadar bahwa cherly benar. Reza ada disini, namun ia bersama wanita lain dan bukan bersamanya.
"cher. Ayo kita pulang." desis kezia menarik tangan cherly untuk cepat2 berlalu dari tempat itu.
"eh kez. Tapikan kita baru aja mesen.. Ehhh aduhh tangan gue sakit lo tarik2.." ringis cherly namun kezia sama sekali tidak menghiraukannya dengan tetap menarik tangan cherly sembari terus berjalan cepat.
S
K
I
P
#Parkiran Cafe
"za, kita pisah disini aja ya.. Gue mau langsung jenguk bisma.." ujar gigi pada reza
"ohh yaudah gue anterin aja.. Sekalian gue juga mau kesana.." respon reza
"ehh gak usah. Sebelum ke RS gue mau itu.. Ke suatu tempat dulu.." gigi berusaha mencari alasan
Reza menaikkan sebelah alis matanya penasaran. "kemana?" tanyanya
"ahh. Lo kepo deh..
Udah ah. gue naik taksi aja ya.. Duluan..!" ujar gigi segera berlari kearah sebuah taksi yg kebetulan parkir tak jauh dari mobil reza.
"ehh gi....!" baru saja reza ingin menahan gigi, namun ia sudah terlanjur pergi..
S
K
I
P
"Ini pak.. Makasih ya pak" ujar gigi memberikan selembar uang senilai 100rb rupiah lalu turun dari taksi tsb.
Ternyata gigi pergi ke salah satu toko buku terbesar diBandung.. Dengan ligat, gigi pun melangkahkan kakinya memasuki toko tersebut.
"yang mana ya?" tanya gigi pada dirinya sendiri saat ia sudah menghadap rak2 besar berisikan novel2.. "haduhh.. Derita lo deh gi kayaknya.. Lo kan paling males baca2 beginian.. Ahhh!" gigi mengacak2 pelan rambut pendeknya yg dibiarkan terurai. Gigi memang merupakan mahluk yg paling malas jika harus dihadapkan dengan yg namanya 'buku'.. Jangankan membaca atau menyentuhnya, melihat buku2 saja, mata gigi serasa ingin lepas dari peraduannya.
"Nah ini kali ya!" mata gigi berbinar seketika saat melihat sebuah novel berjudul "I love you, Good bye.."
"ahhh tapi enggak ahh. Ceritanya pasti sedih! Yang ada denger cerita nih novel bisma pasti gak sadar2.." dumel gigi pada dirinya sendiri. Yap! Tujuan utama gigi pergi ketoko buku ini adalah untuk membeli sebuah novel yg akan ia bacakan setiap ia menjenguk bisma. Inspirasi itu muncul, karena gigi pernah menonton sebuah drama korea dimana saat si cowok terbaring koma seperti bisma, si cewek dengan setia menjenguk kekasihnya itu dan selalu membacakannya cerita2.. Dan tak lama, kekasihnya itu sadar dan pulih kembali...
Dan gigi menarik kesimpulan bahwa sadarnya si cowok akibat cerita2 yg dibacakan sang kekasih. Jadii.... Ya begitulah......
Gigi pun sibuk mencarikan bisma sebuah novel untuk ia bacakan..
"aha! Yg ini aja kali ya!" kali ini mata gigi lebih berbinar lagi. Ditangannya kini sudah ia genggam sebuah novel berjudul "cewek brutal kecantol cinta".
"nahhh ini nihhh.. Nih novel gue banget pasti...
Dah ahh yg ini aja. Lama2 di toko buku, bisa muntaber gue.." ujarnya lalu dengan sigap menuju kasir.
S
K
I
P
#RumahSakit
kini gigi telah berada di koridor rumah sakit itu... Setiap berjalan disini, gigi ingin sekali menutup kedua matanya. Ia benar2 tidak tega melihat wajah2 manusia yg menangis histeris kehilangan orang yg dicintainya...
"gigi..?" suara itu terdengar sangat ramah ditelinga gigi saat ia hampir tiba di ruang ICU.
"ehh tante.." gigi berjalan kearah mama bisma yg sedang duduk sendirian diantara jejeran kursi didepan pintu ruang ICU.
"sini duduk.." suruh mama bisma ramah
Gigi pun menurutinya..
"tante gak masuk kedalem?" tanya gigi
Mama bisma tersenyum mendengarnya. "enggak ah.. Tante gak mau ganggu.. Temen bisma yg namanya anisa lagi jenguk dia didalem.." jawab mama bisma
"ohh jadi anisa lagi didalem ya..." guman gigi
"iya.. Ehh kamu dari mana? Dan bungkusan itu apa?" tanya mama bisma melirik kearah kantong plastik digenggaman gigi
"ohh ini.. Hehehe.. Ini buku tante.." jawab gigi menyengir lucu
"wah.. Kamu sekarang udah suka baca ya..?" tanya mama bisma
"hah? Enggak kok tante.. Bukan, bukan gitu..
Gigi mana pernah suka baca.."
"terus?"
"hmm.. Ini.. Ini.. Buat......"
"mah, kita pulang dulu yuk.. Mamakan belum istirahat dari tadi malam.." ujar papa bisma tiba2 datang
"ehh gak usah pa.. Mama gak papa kok.. Lagian bisma nanti gak ada yg jaga..." tolak mama bisma
"ehh.. Tante..
Gak papa.. Tante pulang aja dulu.. Biar gigi yg jagain bisma.." ujar gigi menawarkan diri
"loh.. Memangnya gak papa gi?" tanya mama bisma
"yaa gak apa kok tante.. Lagian gigi juga lagi pengen lama2 disini.." jawab gigi
"hmm.. Kamu ini gi..
Yaudah tante sama om titip bisma ya.." respon mama bisma
"kita duluan ya gi.." pamit papa bisma sembari merangkul sang istri dan pergi berlalu meninggalkan gigi..
Gigi hanya tersenyum menyaksikan orang tua bisma yg semakin menjauh.. Sirat mata yang lelah dan sedih begitu nyata diantara ke2 ortu bisma.. Mata mereka begitu sembab dan merah..
"ceklek"
mendengar pintu yg terbuka sontak membuat gigi terkejut.
"ehh lo disini gi?" tanya anisa saat ia baru saja keluar dari pintu itu..
"iya nis.. Lo udah selesai?" tanya gigi
mendengarnya anisa mengangguk..
"yaudah gih kamu masuk..
Oya, gue pulang duluan ya.. Dan titip salam sama papa mama bisma nanti.." ujar anisa
"iya.. Lo hati2 ya nis.." ujar gigi
"sipp.." jawab anisa tersenyum, lalu ia pun berjalan pergi...
"hhhhhhh" gigi menarik nafas dan menghembuskannya panjang..
Lalu ia membuka pintu ICU itu dan melangkah masuk..
"hai bis.." sapa gigi berusaha riang sembari berjalan mendekat ke ranjang bisma.
"apa kabar bis?" sapa gigi sembari duduk disamping ranjang bisma.
"gue bodoh ya.. Udah jelas lo lagi gak baik2 aja.. Ngapain gue pake nanya...? Hahahaha.." gigi tertawa sumbang menyadari kebodohannya..
"..." kini gigi mengunci mulutnya rapat2.. Sejenak ditatapnya bisma.. Wajah bisma pucat, dengan alat bantu pernafasan yg menutupi mulutnya, serta alat bantu lain disekujur tubuhnya..
"ehh oya, gue baru aja beli buku nih bis buat lo..
Gue yakin pasti ceritanya oke!
Gue buka ya..
Lo harus dengerin dongeng gue ya biss...." ujar gigi lalu mulai membuka novelnya dan membacakannya..
S
K
I
P
Keesokan Paginya diSekolah...
"Gi!" panggil reza sembari berlari kecil kearah gigi
"eh lo za. Ada apa?" tanya gigi saat reza sudah berada dihadapannya
"ah enggak.. Gue cuma mau jalan kekelas bareng lo aja" jawab reza dengan senyumannya yg khas
Mendengarnya gigi terkekeh pelan. "yaudah ayo" respon gigi dan mereka pun berjalan mengintari koridor itu beriringan..
"stop. Za. Gue mau ngomong sama lo sekarang." ujar kezia langsung menarik tangan reza menjauh dari gigi
Gigi hanya memandangi 2 sejoli itu heran dan melanjutkan kembali langkahnya..
#SKIP
"Za, lo bisa gak sih anggep gue sebagai pacar lo sedikit aja..?" ujar kezia saat ia dan reza sudah berada dan duduk dibangku panjang taman sekolah itu..
"maksud lo?" reza hanya menaikkan alis matanya bingung
"gue cewe lo. Tapi kenapa yg ada disamping lo selalu gigi?!" desis kezia
"kez.. Lo taukan gigi itu sahabat gue dari kecil? Yaudah.. Lo gak usah cemburu dulu kali.." respon reza cuek
"za.. Tapi tolong dong atur waktu lo buat gue... Jangan kayak gini.. Lo ngertiin dong za perasaan gue.." ujar kezia. Setetes bulir bening kini sudah membasahi pipinya.
"maaf kez.. Gigi butuh gue sekarang... Gue permisi" ujar reza bangkit dan hendak meninggalkan kezia
"za... Gue lebih butuh lo.." ucap kezia menahan tangan reza
Reza. Entah apa yg ada dipikirannya hingga dia pun menepis genggaman tangan kezia dan pergi meninggalkan wanita itu sendirian dalam kesedihannya..
"za.... Gue butuh lo! Gue.. Gue jauh lebih membutuhkan lo sekarang..." guman kezia merenggut baju dibagian dadanya dengan sebelah tangannya menangis.. Perih memang.. Tapi entah apa yg terjadi hingga kezia bisa menangis seperti ini.. Tangisan wanita itu menyiratkan sedih yg mendalam.. Lebih dalam dari sekedar 'tidak dipedulikan pacar'...
S
K
I
P
#Kelas
"gi.. Gue duduk bareng lo ya?" tanya reza menghampiri gigi dimejanya
"hah?" guman gigi kaget. Secara reflek gigi membalikkan badannya untuk melihat kezia. Sekedar menatap ekspresi gadis yg duduk sendirian di salah satu kursi dari beberapa jejeran kursi dan meja dibelakang gigi..
"ada apa ya sama reza kezia?" batin gigi menatap kezia curiga dengan kepalanya yg tertunduk.
"gi.. Lo liat apa? Boleh gak?" tampaknya reza sudah mulai lumutan menunggu jawaban dari gigi.
"hah? Eh?
Iya boleh. Ehh maksud gue lo kenapa sih duduk disini? Lo ada masalah sama 'kezia'?" tanya gigi dengan mengecilkan volume suaranya saat menyebut nama kezia.
"ahhh bolehkan..? Yaudah gue duduk.." ujar reza sumringah sembari duduk disamping gigi dengan ekspresi tanda tanyanya.
"ehh peer lo udah selesai belum?" tanyanya
"udah sihh.." jawab gigi
"yaudah mana? Gue nyalin yaa.."
"aelahh lo sih.. Nih nih.." gigi pun memberikan buku tugasnya. "ehh tapi lo kenapa sama kez...."
"ahh udah ngomongin itu nanti2 aja.. Bentar lagi masuk nih.. Gue kerjain dulu" ucap reza memotong ucapan gigi sembari menulis menyalin mengerjakan tugasnya...
menatap reza yg sibuk mencontek, gigi pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk bertanya akan hubungan reza dan kezia yg tampak tidak baik..
"hhhh..." gigi menghela napasnya panjang. Kini pandangannya jatuh pada langit yg tampak biru dan cerah diluar melalui jendela yg tepat disampingnya.. Sungguh langit yg indah.. "Bis... Apa kabar lo sekarang..? Andaikan sekarang lo disini.. Pasti hati gue lebih tenang..
Gue harap lo tetap bertahan disana ya.. Cepat sembuh...." batin gigi sembari memangku wajahnya dengan kedua telapak tangannya..
S
K
I
P
#RumahKezia pukul 4Sore
"PRANGG!!" itulah bunyi bantingan pintu yg baru saja terdengar
"mas! Sampai kapan kamu mau terus selingkuh seperti ini?! Aku capek kamu giniin!! Sekarang juga pokoknya kita cerai!!!" pekik seorang wanita penuh emosi pada sosok dihadapannya.
"apa?! Cerai!! Enak saja kamu minta CERAI!! Tidak. Saya tidak mau!!" ujar lelaki dihadapannya kasar
"tapi kenapa!!! Kamu selingkuh!! Untuk apa kamu mempertahankan rumah tangga kita lagi!!!!!!"
"harta. Saya tidak akan mau kehilangan semua harta saya. Atau bahkan membaginya denganmu... Hahahhaha!" desis laki2 itu layaknya iblis
"dasar laki2 brengsek kamu mas!!!!" pekik wanita itu
"hahhahah! Masa bodo! Sudah ya wanita tua aku mau pergi dulu.. Bye.." ujarnya tajam meninggalkan wanita dihadapannya yg berlutut menangis kacau.
.
.
.
"kezia.. Ngapain kamu disini? Masuk sana! Temani ibumu si tua itu!" desis laki2 tadi tajam saat ia tiba dimuka pintu dan mendapati kezia berdiri disana.
Ya. Laki2 itu adalah ayah tiri kezia dengan umur 10 tahun lebih muda dari Ibu kezia yg tak lain dan tak bukan wanita yg menangis didalam..
Melihat sosok dihadapannya kezia hanya tersenyum miring. Tatapannya pada laki2 itu tajam dan sirat akan kebencian mendalam. Tanpa menjawab ucapan laki2 dihadapannya, kezia hanya berlari memasuki mobil honda jazz merahnya yg terpakir digarasi rumahnya tak jauh dari muka pintu.
"heyy kezia? Mau kemana kamu..
Dasar anak tidak tau diuntung! Kamu sama saja seperti Ibumu si tua bangka itu!!!"
pekik papa tiri kezia kasar menunjuk kezia yg kini sudah melaju meninggalkannya dengan mobilnya..
S
K
I
P
#RumahSakit
"bis.. Gue kan udah baca nih novelnya di scene pertama dan kedua.. Lo mau denger gak?" tanya gigi pada bisma yg belum sadar diatas ranjangnya..
Menatap bisma yg terbaring lemah, gigi hanya tersenyum..
"nih ya bis.. Jadi tuh cewek tuh orang kaya gitu deh.. Tapi orang tuanya itu acuh tak acuh gitu sama dia..
Jadi dia itu jadi pencopet bisss...
Wuihh ngerikan ya....?" ujar gigi mendramatisasi cerita novel 'cewek brutal kecantol cinta' yg dibelinya semalam..
"hehehhe... Mau tau lanjutannya gak?
Jadi nih si ceweknya itu yg namanya dania ketemu gitu deh bis sama seorang cowok.. Tapii..... Nih cowok kalem banget! Dia pendiam, putih, tinggi, dan baik..! Beda sama lo...
Haha. Tapi ketemuan mereka gak wajar.
Gimana mau wajar coba..? Si dania ketemu sama cowok itu gara2 dia copet dompetnya! Terus si.............." gigi mengatupkan mulutnya rapat2 karena pintu ruang ICU tiba2 terbuka...
"hai gi" sapa orang itu yg kini berjalan kearah gigi
"reza? Lo kesini juga ya..." respon gigi
"ya ialah.. Gue udah lama gak liat keadaan bisma.. Eh lo lagi ngapain tadi? Ehh lo kesini bawa buku...?" tanya reza menatap gigi curiga karena gigi menggenggam sebuah buku ditangannya
"hah? Eh? Enggak kok.. Ini cuman novel.." jawab gigi
"novel? Sejak kapan lo suka baca?" tanya reza
"mau tau aja sih lo
suka2 gue dong!" jawab gigi..
"dasar. Jawaban macam apa coba begitu...
Ehh oya, tadi gue ditelpon sama morgan.."
"hah? Terus gimana? Mereka baik2 ajakan?"
"iya... Ehh lo telpon christy gih.. Morgan bilang dia kangen sama lo..."
"ehh iya.. Yaudah lo jagain bisma dulu ya.. Gue keluar dulu buat nelpon christy.. Baru sehari ditinggal gue udah kangen salto nih... Hahaha" ujar gigi pamit
"ia.ia. Awas masuk kamar mayat ya lo.." ledek reza
"yeee enak aja lo! Yaudah gue permisi bentar ya.." gigi pun akhirnya keluar dari ruangan ICU itu meninggalkan bisma bersama reza..
S
K
I
P
#MasihDiRumahSakit
Pukul 16.35
Kini Gigi sudah berada di Taman areal Rumah sakit guna mengikuti anjuran Reza untuk menghubungi Christy yg sedang menjalani Therapy di Singapura..
#ViaTeleponON
“halo.. christy?” Tanya gigi saat Handphonenya sudah terhubung dengan Hanphone Christy.
“gigi? lo baik2 ajakan?” bukannya menjawab, Christy malah balik bertanya pada gigi dengan nada suara yg terkesan sangat kawatir
“lo apa2an sih chris..? harus nyakan gue yg nanya dan kawatir tentang keadaan lo.. eh ini kok jadi lkebalik gini sih? Gue baik kali chris.. lo tenang aja.. lo sendiri gimana?”
“gue baik kok gi.. tapi lo beneran baik2 ajakan?”
“iya chris gue baik.. baik banget malah.. emangnya kenapa sih? Kok lo kedengaran kawatir banget sama keadaan gue?”
“gak gi.. gue hanya takut.. takut elo kenapa2 sama kayak hal yg terjadi di mimpi gue tadi malam…”
“ha? Mimpi? Maksudnya apa?” mendengar ucapan Christy membuat gigi tak mengerti..
“eh.. eng..enggak kok gi gak papa.. y jelas lo jaga diri lo baik2 ya.. gue…. Itu… gue udah dipanggil sama dokter buat terapi pertama.. jadi gue matiin teleponnya dulu ya.. lo baik2 disana ujar Christy gelagapan sekaligus menutup panggilannya.
“loh loh chris? Halo..? halo..? lohh kok mati sih..?” ujar gigi bingung. “Christy Kenapa ya..? dia mimpi apa semalam..?” batin gigi tidak mengerti…
***
#RSSingapure
“loh chris, lo udah selesai telponan sama gigi? Kok cepet banget?” Tanya morgan menghampiri Christy yg sempat ia tinggal sebentar di jejeran kursi ruang tunggu.
“gue hampir keceplosan gan…” jawab Christy dengan ekspresi kawatir
“keceplosan..? maksudnya?” Tanya morgan bingung lalu duduk di salah satu jejeran kursi yg letaknya tepat disamping kursi roda christy.
“iya gan.. semalam gue mimpi.. gue.. gue..”
“lo kenapa chris? Lo mimpi apa?” Tanya morgan karena Christy tampak ragu untuk menjelaskan yg sebenarnya padanya.
“gue mimpi gigi meninggal gan... gue… gue takut..” ujar Christy yg entah kenapa mulai menitikkan air matanya ‘menangis’..
Mendengar penjelasan Christy serta menatap christy yg menangis membuat morgan terdiam. Ia sendiri bingung apa yg harus ia katakan. Disatu sisi ia sadar betul bahwa Christy hanya bermimpi, namun disisi lain, ia merasakan bahwa seakan2 ucapan Christy itu ‘benar’.
“chris. Lo ngomong apa sih? Itu hanya mimpi dan gak akan mungkin jadi kenyataan.. jadi lo tenang aja ya..” ujar morgan medekap christy guna menenangkan gadis itu dan segera menepis kekawatiran yg sempat ada dalam dirinya.
“gue berharap juga gitu gan…..” guman Christy pelan
“ya udah, sekarang kita keruang terapi ya.. ini udah giliran lo..” ujar morgan bangkit, lalu mendorong kursi roda Christy menuju ruang terapi…
***
#RSBandung
“loh.. reza mana? Bukannya tadi dia disini jagain bisma? Kok sekarang gak ada sih?” Tanya gigi bingung saat ia baru saja tiba diruangan ICU dan tidak mendapati sosok reza disana.
***
Ditempat lain tepatnya ditepi sebuah danau, tampak seorang gadis berambut kuning yg menangis penuh kebencian. Kebencian akan keluarganya, kekasihnya, bahkan hidupnya..
“kenapa..? kenapa hidup gue gini! Keluarga gue hancur! Ayah gue bajingan! Dan… dan reza… dia satu2nya orang yg gue punya.. tapi kenapa dia lebih memilih sahabatnya dari gue? Arghhhhh.. lebih baik gue mati Tuhan!!!!!” pekik kezia disela tangisan kacaunya…. Ya. Kehidupan kezia memang jauh dari kata ‘bahagia’.. ayah kezia telah meninggalkannya saat ia masih duduk dikelas 5 SD, yang membuat ibunya menikah lagi dengan seorang laki2 yg jauh lebih muda.. awalnya memang laki2 itu tampak baik dan menyayangi kezia sebagai anak tirinya.. namun, hal itu hanya berlaku sekitar 6 bulan saja.. entah apa penyebabnya, keluarga harmonis yg sempat tercipta, berubah menjadi keluarga yg saling membenci, penuh amarah, serta kekerasan fisik. Setiap hari hidup kezia tidak pernah merasa tenang, bentakan2 kasar, dentuman keras pintu, jerit tangis, serta bunyi pukulan kasar selalu terdengar dirumahnya.. korbannya siapa lagi kalau bukan Ibunya dan dirinya sendiri..
“hap” tiba2 sebuah tangan menarik kezia dan menjatuhkan tubuh kezia dalam pelukannya… orang itu tidak lain adalah reza….
Kezia hanya tersenyum sinis dan sama sekali tidak membalas pelukan reza,,, “ngapain lo disini..?”
“gue disini untuk nenangin lo…” tutur reza lembut, ia sama sekali tidak melepaskan pelukannya
Mendengarnya membuat kezia terkekeh sinis.. “oh ya? Siapa yg ngasih tau lo kalau gue ada disini?” tanyannya dingin
“cherly.. tadi dia kerumah lo dan melihat lo pergi gitu aja dari rumah lo karena papa sama mama lo ribut lagi.. jadi…” tutur reza tertahan
“dia suruh lo nyari gue karena takut gue frustasi..? haha.. gue gak papa dan lo gak usah kawatirin gue..” desis kezia melepaskan diri secara paksa dari pelukan reza
“kez, lo itu cewek gue. Tentu gue kawatirin lo..” ujar reza
“haha.. oh ya? Bukannya sahabat lo itu jauh lebih penting ya dari gue?” Tanyanya tajam
“maksud lo gigi..? kez.. kok lo jadi gini sih? Dia itu sahabat gue.. dan lo pacar gue.. kalian sama2 penting kez.. tapi gue rasa gigi jauh lebih membutuhkan gue sekarang..” jelas reza
“iya.. gigi jauh lebih membutuhkan lo! Dan gue sama sekali gak pernah membutuhkan lo dan lo anggap penting! Udah ya za. Gue udah muak sama semuanya. Dan lebih baik lo tinggalin gue sekarang!” desis kezia
“kez.. maksud lo apa sih? Gue….” Ujar reza tertahan karena hapenya tiba2 saja berdering, membuatnya dengan sigap meraih ponsel disaku celanannya itu dan menjawab panggilan yg berasal dari gigi tsb..
#ViaTelponON
“halo”
“halo za.. . emm lo dimana? Gue bisa minta tolong anterin pulang gak? Supir gue gak bisa jemput..”
“emm.. gimana ya.. gue…”
“ehh kalau gak bisa juga gak papa sih.. gue bisa pulang sama taksi kok.. jadi lo gak perlu jem….”
“eh gak usah.. sekarang juga gue keRS, lo tunggu disana ya..”
“ehh tapi gak ngerepotin kan? Lebih baik gak usah deh.. lo pasti lagi ada urusan penting.. buktinya tadi lo pergi gitu aja dari sini.. gue bisa naik taksi aja kok..”
“gak usah.. gue bisa kesana kok.. lo tunggu aja ya..”
“emm ya udah deh..”
“oke..” ujar reza menutup panggilannya
#ViaTeleponOFF
“kez gue….”
“pergi ya pergi aja.. toh gigi jauh lebih pentingkan?” belum sempat reza melanjutkan ucapannya, kezia sudah menjawabnya dengan ucapan tajam
“kez, tapi..”
“pergi! Lagi pula dari tadi gue suruh lo pergikan?! Jadi apa salahnya lo pergi?
Lebih baik sekarang lo pergi dan temui sahabat yg sangat penting buat lo itu!!” desisnya tajam
“iya gue memang aka pergi.. seperti yg lo katakan, gigi jauh lebih penting.. tapi satu hal yg lo perlu tau.. kalau dibandingkan gigi lo jauh lebih berarti.. permisi” tutur raza lalu pergi meninggalkan kezia.
Ucapan reza benar2 membuat kezia bingung sekaligus luluh.. alhasil, air mata kezia pun mengalir semakin deras membasahi pipi mulus gadis itu…
****
#DimobilReza pukul 06.34 pm
Reza mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh ditengah derasnya hujan yg mengguyur kota Bandung.. pikirannya kacau akan sikap Kezia... Reza benar2 masih mencintai gadis itu, namun, ia juga merasa memiliki tanggung jawab terhadap gigi sahabat kecilnya yg juga sedang bersedih akan keadaan Bisma yg koma… reza benar2 tidak bisa memilih mereka berdua
“maafin gue kez.. gue tetap cinta sama lo..” batinnya
Tiba2 sebuah mobil pick-up melaju kencang dari arah yg berlawanan.. reza yg memang pikirannya sedang tidak fokus tidak memperhatikan adanya mobil didepannya yg siap menhantamnya.. hingga……..
“TITTTTTTTTTTTTTTTTTTTT” bunyi klakson mobil dihadapannya keras, menyadarkannya……
“ARGGHHH” reza yg sudah tidak memiliki kesempatan untuk menghindar secara baik pun akhirnya membantingkan stir kearah kanan dengan cepat.
Dan
“BRAKKKK” mobil reza menabrak sebuah pohon
Kini Gigi sudah berada di Taman areal Rumah sakit guna mengikuti anjuran Reza untuk menghubungi Christy yg sedang menjalani Therapy di Singapura..
#ViaTeleponON
“halo.. christy?” Tanya gigi saat Handphonenya sudah terhubung dengan Hanphone Christy.
“gigi? lo baik2 ajakan?” bukannya menjawab, Christy malah balik bertanya pada gigi dengan nada suara yg terkesan sangat kawatir
“lo apa2an sih chris..? harus nyakan gue yg nanya dan kawatir tentang keadaan lo.. eh ini kok jadi lkebalik gini sih? Gue baik kali chris.. lo tenang aja.. lo sendiri gimana?”
“gue baik kok gi.. tapi lo beneran baik2 ajakan?”
“iya chris gue baik.. baik banget malah.. emangnya kenapa sih? Kok lo kedengaran kawatir banget sama keadaan gue?”
“gak gi.. gue hanya takut.. takut elo kenapa2 sama kayak hal yg terjadi di mimpi gue tadi malam…”
“ha? Mimpi? Maksudnya apa?” mendengar ucapan Christy membuat gigi tak mengerti..
“eh.. eng..enggak kok gi gak papa.. y jelas lo jaga diri lo baik2 ya.. gue…. Itu… gue udah dipanggil sama dokter buat terapi pertama.. jadi gue matiin teleponnya dulu ya.. lo baik2 disana ujar Christy gelagapan sekaligus menutup panggilannya.
“loh loh chris? Halo..? halo..? lohh kok mati sih..?” ujar gigi bingung. “Christy Kenapa ya..? dia mimpi apa semalam..?” batin gigi tidak mengerti…
***
#RSSingapure
“loh chris, lo udah selesai telponan sama gigi? Kok cepet banget?” Tanya morgan menghampiri Christy yg sempat ia tinggal sebentar di jejeran kursi ruang tunggu.
“gue hampir keceplosan gan…” jawab Christy dengan ekspresi kawatir
“keceplosan..? maksudnya?” Tanya morgan bingung lalu duduk di salah satu jejeran kursi yg letaknya tepat disamping kursi roda christy.
“iya gan.. semalam gue mimpi.. gue.. gue..”
“lo kenapa chris? Lo mimpi apa?” Tanya morgan karena Christy tampak ragu untuk menjelaskan yg sebenarnya padanya.
“gue mimpi gigi meninggal gan... gue… gue takut..” ujar Christy yg entah kenapa mulai menitikkan air matanya ‘menangis’..
Mendengar penjelasan Christy serta menatap christy yg menangis membuat morgan terdiam. Ia sendiri bingung apa yg harus ia katakan. Disatu sisi ia sadar betul bahwa Christy hanya bermimpi, namun disisi lain, ia merasakan bahwa seakan2 ucapan Christy itu ‘benar’.
“chris. Lo ngomong apa sih? Itu hanya mimpi dan gak akan mungkin jadi kenyataan.. jadi lo tenang aja ya..” ujar morgan medekap christy guna menenangkan gadis itu dan segera menepis kekawatiran yg sempat ada dalam dirinya.
“gue berharap juga gitu gan…..” guman Christy pelan
“ya udah, sekarang kita keruang terapi ya.. ini udah giliran lo..” ujar morgan bangkit, lalu mendorong kursi roda Christy menuju ruang terapi…
***
#RSBandung
“loh.. reza mana? Bukannya tadi dia disini jagain bisma? Kok sekarang gak ada sih?” Tanya gigi bingung saat ia baru saja tiba diruangan ICU dan tidak mendapati sosok reza disana.
***
Ditempat lain tepatnya ditepi sebuah danau, tampak seorang gadis berambut kuning yg menangis penuh kebencian. Kebencian akan keluarganya, kekasihnya, bahkan hidupnya..
“kenapa..? kenapa hidup gue gini! Keluarga gue hancur! Ayah gue bajingan! Dan… dan reza… dia satu2nya orang yg gue punya.. tapi kenapa dia lebih memilih sahabatnya dari gue? Arghhhhh.. lebih baik gue mati Tuhan!!!!!” pekik kezia disela tangisan kacaunya…. Ya. Kehidupan kezia memang jauh dari kata ‘bahagia’.. ayah kezia telah meninggalkannya saat ia masih duduk dikelas 5 SD, yang membuat ibunya menikah lagi dengan seorang laki2 yg jauh lebih muda.. awalnya memang laki2 itu tampak baik dan menyayangi kezia sebagai anak tirinya.. namun, hal itu hanya berlaku sekitar 6 bulan saja.. entah apa penyebabnya, keluarga harmonis yg sempat tercipta, berubah menjadi keluarga yg saling membenci, penuh amarah, serta kekerasan fisik. Setiap hari hidup kezia tidak pernah merasa tenang, bentakan2 kasar, dentuman keras pintu, jerit tangis, serta bunyi pukulan kasar selalu terdengar dirumahnya.. korbannya siapa lagi kalau bukan Ibunya dan dirinya sendiri..
“hap” tiba2 sebuah tangan menarik kezia dan menjatuhkan tubuh kezia dalam pelukannya… orang itu tidak lain adalah reza….
Kezia hanya tersenyum sinis dan sama sekali tidak membalas pelukan reza,,, “ngapain lo disini..?”
“gue disini untuk nenangin lo…” tutur reza lembut, ia sama sekali tidak melepaskan pelukannya
Mendengarnya membuat kezia terkekeh sinis.. “oh ya? Siapa yg ngasih tau lo kalau gue ada disini?” tanyannya dingin
“cherly.. tadi dia kerumah lo dan melihat lo pergi gitu aja dari rumah lo karena papa sama mama lo ribut lagi.. jadi…” tutur reza tertahan
“dia suruh lo nyari gue karena takut gue frustasi..? haha.. gue gak papa dan lo gak usah kawatirin gue..” desis kezia melepaskan diri secara paksa dari pelukan reza
“kez, lo itu cewek gue. Tentu gue kawatirin lo..” ujar reza
“haha.. oh ya? Bukannya sahabat lo itu jauh lebih penting ya dari gue?” Tanyanya tajam
“maksud lo gigi..? kez.. kok lo jadi gini sih? Dia itu sahabat gue.. dan lo pacar gue.. kalian sama2 penting kez.. tapi gue rasa gigi jauh lebih membutuhkan gue sekarang..” jelas reza
“iya.. gigi jauh lebih membutuhkan lo! Dan gue sama sekali gak pernah membutuhkan lo dan lo anggap penting! Udah ya za. Gue udah muak sama semuanya. Dan lebih baik lo tinggalin gue sekarang!” desis kezia
“kez.. maksud lo apa sih? Gue….” Ujar reza tertahan karena hapenya tiba2 saja berdering, membuatnya dengan sigap meraih ponsel disaku celanannya itu dan menjawab panggilan yg berasal dari gigi tsb..
#ViaTelponON
“halo”
“halo za.. . emm lo dimana? Gue bisa minta tolong anterin pulang gak? Supir gue gak bisa jemput..”
“emm.. gimana ya.. gue…”
“ehh kalau gak bisa juga gak papa sih.. gue bisa pulang sama taksi kok.. jadi lo gak perlu jem….”
“eh gak usah.. sekarang juga gue keRS, lo tunggu disana ya..”
“ehh tapi gak ngerepotin kan? Lebih baik gak usah deh.. lo pasti lagi ada urusan penting.. buktinya tadi lo pergi gitu aja dari sini.. gue bisa naik taksi aja kok..”
“gak usah.. gue bisa kesana kok.. lo tunggu aja ya..”
“emm ya udah deh..”
“oke..” ujar reza menutup panggilannya
#ViaTeleponOFF
“kez gue….”
“pergi ya pergi aja.. toh gigi jauh lebih pentingkan?” belum sempat reza melanjutkan ucapannya, kezia sudah menjawabnya dengan ucapan tajam
“kez, tapi..”
“pergi! Lagi pula dari tadi gue suruh lo pergikan?! Jadi apa salahnya lo pergi?
Lebih baik sekarang lo pergi dan temui sahabat yg sangat penting buat lo itu!!” desisnya tajam
“iya gue memang aka pergi.. seperti yg lo katakan, gigi jauh lebih penting.. tapi satu hal yg lo perlu tau.. kalau dibandingkan gigi lo jauh lebih berarti.. permisi” tutur raza lalu pergi meninggalkan kezia.
Ucapan reza benar2 membuat kezia bingung sekaligus luluh.. alhasil, air mata kezia pun mengalir semakin deras membasahi pipi mulus gadis itu…
****
#DimobilReza pukul 06.34 pm
Reza mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh ditengah derasnya hujan yg mengguyur kota Bandung.. pikirannya kacau akan sikap Kezia... Reza benar2 masih mencintai gadis itu, namun, ia juga merasa memiliki tanggung jawab terhadap gigi sahabat kecilnya yg juga sedang bersedih akan keadaan Bisma yg koma… reza benar2 tidak bisa memilih mereka berdua
“maafin gue kez.. gue tetap cinta sama lo..” batinnya
Tiba2 sebuah mobil pick-up melaju kencang dari arah yg berlawanan.. reza yg memang pikirannya sedang tidak fokus tidak memperhatikan adanya mobil didepannya yg siap menhantamnya.. hingga……..
“TITTTTTTTTTTTTTTTTTTTT” bunyi klakson mobil dihadapannya keras, menyadarkannya……
“ARGGHHH” reza yg sudah tidak memiliki kesempatan untuk menghindar secara baik pun akhirnya membantingkan stir kearah kanan dengan cepat.
Dan
“BRAKKKK” mobil reza menabrak sebuah pohon
Bersambung_____
*Waduhh mobil Reza menabrak
Pohon??? :’(
Apa yang terjadi sama Reza yah?? Hmmmmm Adm juga blom tau… J
Part selanjutnya Last Part lohh, waduhhh gimana ya?? Terselamatkan kah
nyawa REZA dari kecelakaan itu? Dan Bisma?? Apakah dia akan bisa sembuh seperti
semula? Gigi dan Kezia?? Apa yang akan terjadi sama Gigi dan Kezia setelah tau
bahwa REZA kecelakaan, apalagi Kezia? Wah wah wah penasaran kan pasti???
hehehehehe
kita tunggu Last part aja yah… ;) *jangan lupa siapkan tissue buat baca
Last Part nya ya.. J
Jangan lupa Kasi saran yah +
Ucapan Happy Birthday ke Adm yah hehehe
Kalau gk bisa diblog ini, kasi
saran lewat twitter aja yah,
Caranya sukup mention SARAN kamu
ke @PrincessCigi *beuhhhkayakiklanpula hehe
Okeee see you babayyyyy….