Sabtu, 23 November 2013

“Tak Begini” Part 1




Haloo readers, Welcome to Blog My Princess Brigitta Cynthia ;)
Selamat siang CiGi dan Semuanya, hayooo pada kangenn khan baca CerBung di blog ini, hehehe……… Okeh okeh untuk post Kali ini adm post CerBung , CerBung ini berkisah tentang 4 sahabat kecil yaitu Bisma, Morgan, Reza dan siapa lgi kalau Bukan My Agnezz Brigitta Cynthia, mereka bersahabat sangat lama, dan salah satu diantara mereka harus pergi keluar kota karena ada orang tuanya bertugas disana.. Dan semenjak kepergian salah satu sahabat Gigi itu, Gigi sangat dekat dengan Reza tapi ternyata Gigi ada rasa terhadap Morgan, dan sayangnya Morgan malah menyukai seorang Gadis Maniss nan ayuu,…* wahh Siapa yah kira kira yang pergi dari 4 sahabat kecil itu?? Apa Bisma?? Atauuu Morgan??? Atauu Reza??? Atauu malah My Agnezz Brigitta Cynthia??? Dan siapa ya kira kira gadis maniss nan ayuu itu yang disukai Morgan??? Dan bagaimana kisah mereka selanjutnya??? *dagdigdug nih pastiiii… hhihihihihi
Daripada penasaran yukk capcussss dibaca…… hahaha
Okeee happy reading thisss CerBung……………………. ;)

cast:
-Brigitta Cynthia
-bisma karisma
-morgan oey
-m.reza anugerah
-anisa rahma
-ms dan mc

Setelah liburan semester ganjil berakhir akhirnya semua siswa/i SMA Bintang Kejora Bandung pun kembali ke sekolah untuk menjankan aktivitasnya sebagai pelajar.

Dikelas 2IPA.A::

Gigi yang baru tiba dikelasnya langsung mencari sahabatnya.
Siapa lagi kalau bukan Morgan..

"Woii gan..! 3 minggu liburan kemana ajah lu?" tanya gigi sembari duduk disamping morgan..
"kemana aja boleh..
lagian lu kepo ahh.." jawab morgan kemudian.
"idih gan 3 minggu liburan lu lupa temen tau gak." kata gigi dengan mengeluarkan ekspresi cemberutnya..
"masa sih?" tanya morgan singkat.
"IYA. lagian lu kemana aja sih? telpon sama bbm gue kok gak lu angkat?"
"ohh ituu" morgan ber-Oh ria gigi semakin cemberut.
"hehe.. jangan ngambek dong gi.. seharusnya lu ngasih gue ucapan selamat.."
"selamat? buat apa?"
"gue udah jadian sama anisa" jawab morgan berbisik.
Mendengarnya gigi terdiam.
"woyy.. ngapa lu tiba" bengong?" tanya morgan

Mendengar ucapan Morgan, Gigi langsung pergi entah kemana. Tanpa disadari air mata Gigi sudah membasahi pipinya saat gigi sudah tiba di belakang sekolah. Dimana disana, tidak akan ada yang melihat
gigi menangis..

Entah mengapa dada gigi terasa sesak. Dia tak sanggup membendung air matanya.
hari ini adalah hari pertama gigi menangis sejak 2 tahun lalu kepergian bisma sahabatnya..

gigi menangis dan terus menangis. Ia terduduk menyenderkan diri di dinding luar sebuah ruangan.. entah ruangan apa..
.
.
.
tanpa sepengentahuannya terlihat disudut jalan seorang siswa memerhatikan gigi dalam..
Dia adalah reza..
Reza terus memperhatikan gigi.
tiba" muncul seseorang yang menepuk pundak reza, "apa lu cuma bisa melihat dia menangis? bodoh lu za.." katanya tersenyum kecut. Reza tak sanggup mengatakan apa".. dilihatnya pria itu berjalan perlahan ke arah gigi..
.
.
.
"sitomboy bisa menangis?
bukannya 2tahun lalu dia janji gak bakal nangis lagi?
air mata loe kan cuman buat gue.." kata pria itu tersenyum manis.
Mendengarnya gigi mendongakkan kepalanya ke atas..
dannn
"bisma?" lirih gigi tak percaya melihat sosok dihadapannya.
bisma tersenyum.
dia memegang kedua lengan gigi untuk membantunya bangkit dari posisinya yang terduduk dilantai..
.
.
.
"bis..bisma? loe kembali?" lirih gigi tak percaya dan air mata yang tidak dapat ia bendung lagi..
bisma memandang gigi lekat dan dalam..
"ia gi.. gue kembali.." jawabnya..
"tapi gue gak bisa percaya ini bis.." air mata gigi mengalir deras.
kepalanya sedikit mendongak keatas untuk melihat wajah sosok pria yang ada dihadapannya..
bisma tak berkata" lagi..
ia menarik kedua tangan gigi dan menjatuhkan gigi dalam dekapan eratnya..
gigi pun larut dalam pelukan bisma dengan tangis yang semakin terisak..
.
.
.
sedangkan disudut ruangan tampak reza yang memandang dingin pada bisma dan gigi lalu pergi..

Kini Gigi tengah duduk sendirian..
sesekali dia mengelap keringat dikeningnya dengan handuk yang melingkar dilehernya..
bola basketnya kini tergeletak begitu saja di lantai lapangan basket kecil dihalaman belakang rumahnya..
Gigi pun menidurkan badannya pada lantai lap. basket itu..
ia terus memikirkan perkataan bisma sewaktu ia diantarkan pulang oleh sahabatnya itu..
.
.
flashback on
.
.
Bisma menghentikan motor Gedenya tepat didepan rumah gigi..
"makasih ya bis" kata gigi turun dari motor bisma dan pergi..
"gi" panggil bisma saat gigi membalikkan badan.
"tenang aja.. cinta gak akan buat lu sakit lagi.. karena besok lu akan mendapatkan dia.. " ucap bisma yang kemudian menutup kaca helmnya dan melaju..
.
.
flashback off
.
.
"apa ya maksud bisma tadi?" lirih gigi yang kemudian tanpa sadar terlelap di lantai lap. basket...

Pletakk.. Bola basket mendarat tepat kekepala Gigi.
"Aww pala gue.." rintih gigi bangun dari tidurnya dan memegang kepalanya.
"lu gak punya kamar ya? lagian udah maghrib gini malah molor lu.. Molor di lantai lap. basket lagi.." ucap seseorang memainkan bola basket gigi dann bola itu tepat masuk kedalam ring.
"Bisma? hehh lu tuh punya hati gak sih? benjol ni pala gue" omel gigi bangkit berdiri dengan tetap mengelus" kepalanya.
"punya dong. kalau hati gue gak ada gue udah ko'id kali. Nilai Biologi lu jeblok ya?" ledek bisma sambil memainkan bola basket dengan jemarinya.
"pa'an sih lu" kata gigi hendak pergi.
"eits. jangan ngambek dong gi.. gue kan cuman kidding.. peace.." kata bisma meraih tangan gigi dan tersenyum lebar.
"bodo" jawab gigi hendak pergi lagi..
"eits. dah ah. dari pada lu ngambek nih ya. mending lu mandi terus temenin gue buat beli perlengkapan sekolah gue deh.." kata bisma tersenyum.

apa jawaban gigi?
tunggu yaa..

"ogah" jawab gigi menolak. lalu ia tampak berpikir.
"asalkannn" gigi menggantungkan kata"nya.
bisma tampak penasaran.
"apa?" tanyanya.
"traktirr yaaa " jawab gigi cengengesan.
"ya ya ya? ayolahh biss gue lagi kere nih.." rengek gigi.
"iya..iya.." jawab bisma setuju.
"iya? asikkk! haha. terimakasih mr. behel!" kata gigi lalu berlari semangat menuju rumahnya lewat pintu belakang.
"GPL YA KEBOO!" pekik bisma saat gigi sudah masuk rumah.
PLETAKKK.
.
.
Sebuah sendal melayang dan mendarat tepat dikepala Bisma.
"aww!" jerit bisma mengelus" keras kepalanya.
"sukurin! enak aja lu ngatain gue kebo! " teriak gigi didepan pintu rumahnya lalu masuk rumah dengan berkacak pinggang.
"woi gi! awas lu ya! pala gue benjol nih!" pekik bisma kesakitan.

S
K
I
P

07.07 pm.
kini gigi dan bisma sudah berada didalam mall.
mereka tampak serasi melangkahkan kaki menyusuri areal mall dengan genggaman kantong" belanjaan ditangan masing".
Sesekali bisma & gigi tampak bercanda, tertawa, bahkan kejar"an layaknya anak TK ditengah kerumunan orang.
Bisma dan Gigi pun menjadi pusat perhatian, wajah tampan, cool, manis, keren bisma membuat takjub kaum hawa yg melihatnya mulai dari balita, anak", remaja, ibu", hingga nenek" pun terpanah melihatnya.
wanita" itu tampak sangat cemburu melihat wanita disamping bisma yaitu gigi.
betapa beruntungnya wanita "biasa" yang jalan bersama bisma itu, pikir mereka.
Mereka sungguh betul-betul iri.
Tak jarang mereka menghantakkan kaki geram, memandang gigi sinis, tertawa lebar saat mereka berpas”an dengan gigi dan bisma.

S
K
I
P

10.14 pm @ parkiran.

“nih bis.. masukin bagasi sono” kata gigi meletekkan kantong” bungkusan yang dari tadi digenggamnya di lantai parkiran mall itu tepat di samping mobil bisma.
Tanpa berkomentar bisma ligat memasukkan barang” itu.
Beberapa menit kemudian.
“kebo! Ayo pulang” ajak bisma setelah selesai menutup pintu bagasi dan hendak memasuki mobilnya.
Gigi tak menjawab.
Bisma yang tadinya sudh memasuki mobil keluar kembali.
“oii gi! Ayok!” ajaknya.
Gigi terdiam. Tatapannya tertuju pada suatu arah.
Bisma mengikuti pandangan Gigi.
Dilihatnya Morgan sahabat lamanya dannn……. seorang wanita berambut panjang hitam legam berboncengan menaiki motor gede hitam berlogo Kawasaki itu. Mereka tampak bahagia, tertawa dan saling bercanda.
Mereka pun kini sudah melaju.
Gigi tetap diam. Kini ia menunduk.
Bisma langsung mendekati sahabatnya itu.
Digenggamnya bahu gigi dengan kedua tangannya. Kepalanya menunduk untuk melihat wajah bisma. Ternyata Gigi meneteskan air mata. Bisma menatap gigi heran. Gigi tetap menunduk. Air matanya mengalir semakin deras. Sejenak bisma terdiam dan berpikir. “elu….” Ucapnya tertahan.
“jadi morgan penyebab lu nangis… apa lu cemburu melihat morgan dengan cewe tadi? Dan.. apa ini penyebab lu nangis dibelakan \g sekolah wktu itu?” Tanya bisma. Gigi mengangguk lemah.
Tanpa berpikir panjang Bisma langsung memeluk gigi hangat. Gigi pun larut dalam pelukan bisma.

S
K
I
P

Keesokan harinya di SMA Bintang Kejora Bandung…
Suasana sekolah gigi tampak biasa seperti sekolah” biasanya…. Gigi berjalan lunglai mengintari koridor sekolahnya…
Tiba-tiba……… suasana menjadi riuh.. Semua orang tampak berlarian kearah sorang siswa yang terlihat “baru”.. siswi putri tampak terpesona dan tergila” melihat cowok tersebut.
Cowok itu terus berjalan cool, ia tidak menggubris suasana sekitarnya. Hingga ia menghentikan langkahnya untuk menghampiri seorang wanita………………
Gigi merasa seseorang mengikutinya dari belakang.
Tapi dia tetap berjalan santai.
namun lama kelamaan dia mulai merasa risih.
terutama, karena semua anak" memperhatikannya.
"ada yg ga beres nih." batin gigi.
secepat kilat dia membalikkan badan dan BUKKKK! Tonjokan maut gigi berhasil membuat sosok dibelakangnya tersungkur.
"AWW!" rintihnya tertidur dilantai sembari memegang bagian hidungnya.
orang" disekitar gigi terkaget".
"OMG! CALON PACAR GUE BONYOK!" pekik seorang cewek yg seketika membuat suasana riuh dengan sorakan "huuu!". membuat cewek itu malu.
Gigi hanya memandang aneh kecewek tersebut.
Hingga semua orang memperhatikan gigi dengan tatapan tajam tanda kemurkaan.
Gigi heran. Dia mengaruk" kecil kepalanya.
lalu pandangannya jatuh pada sosok cowok dihadapannya.
dannn
"BISMA?" pekik gigi sangat kaget.
orang" sekitar gigi tetap terpaku memandangnya + heran.
Bisma tetap merintih kesakitan dan ia mencoba berdiri.
tapiiii
BUKKK.
naas. Bisma terbaring seketika di TKP. Dengan hidung ber-ingus-kan darah.
Gigi shok. ia hanya bisa menelan ludah.

S
K
I
P

@ UKS.

Gigi tertidur pulas disamping tempat bisma berbaring.

Tak lama. Bisma sudah sadar.
Ia membuka matanya perlahan. Dipegangnya hidungnya. dan "aww" rintihnya kesakitan.
Kini pandangannya beralih ke sebelah kanan.
"gigi?" gumamnya agak kaget. kemudian ia tersenyum.
Bisma turun dari tempat tidurnya dan berjalan kearah gigi.

"hokk. krok. fiuh." begitulah bunyi gigi dalam posisi NGOROK.
bisma tertawa geli.
dipeluknya gigi hangat.
kemudian ia menggendong gigi ke kasur uks dimana ia tadi terbaring.
melihat gigi yg kini sudah terbaring dikasurnya tadi, Bisma tersenyum.
dikecupnya kening gigi hangat dan cukup lamaa..
Kemudian dia beranjak pergi meninggalkan gigi dengan mimpi dan NGOROKannya..
.
.
.
Tak lama gigi terbangun.
ia mengucek mata dan mengelap air liur disudut bibirnya.

 “hahh?? Gue dimana??” tanya gigi yang langsung bangkit dari tidurnya. “matiiii!!!!!!!!!! Gue ketiduran!!!!!!!!!!!!!” pekiknya lalu berlari menuju kelasnya dengan keadaan berantakan.
Tok.tok.tok. Gigi mengetuk pintu kelasnya. “masuk” ucap pak guru dengan paras botak, berkumis, dan agak gemuk. Gigi pun memasuki kelasnya. Seketika teman” sekelas gigi tertawa terbahak” melihat penampilan gigi. “hahahahahahhha!!!!!!!” “hehhhh diammmmmmmmmmmmm!!!!!!!!!!!!!!!!” pekik pak prakos yang berhasil membuat seisi kelas menutup telinga, termasuk gigi.
“gigi! Kenapa rambut serta baju kamu acak”ak? Dari mana saja kamu?” tanya pak prakos sangar sambil mengelus” kumisnya.
“Anu pakk... eee.. saya tadi....... itu...e...” jawab gigi gugup.
“dia dari UKS menamani saya pak... karena nungguin saya, dia ketiduran. Makanya semua baju dan rambutnya berantakan...” ucap bisma memasuki kelas gigi.
“siapa kamu? Apa kamu anak baru dari Jakarta itu?” tanya pak prakos.
“ia pak.” Jawab bisma tersenyum.
“kalau gitu perkanalkan dirimu pada teman”mu.... gigi! Kembali ketempat dudukmu!” suruh pak prakos pada gigi.
“i..i..iya pak” jawab gigi berjalan cepat menuju bangkunya.
“halo.. perkenalkan nama saya Bisma Karisma.. Saya pindahan dari SMA BINTANG TIMUR JAKARTA.. saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik sebagai teman... ” ucap bisma tersentum. Membuat siswi” putri terpesona kecuali gigi.
“bisma?” ucap Reza dan Morgan kaget secara bersamaan. Bisma hanya tersenyunm ke arah 2 sahabat lamanya itu.
“nah bisma silahkan duduk disamping gigi ya..” ucap pak prakos.
“ hah? Pak gak ada tempat lain?” respon gigi
“ diam gigi. Ikuti apa kata saya!” jawab pak prako. Gigi hanya memanyunkan bibirnya.

“ halo gigi....” ucap bisma tersenyum lalu duduk disamping gigi. Gigi membuang muka mengalihkan pandanganny ke samping kanan. Dilihatnya morgan dan anisa yang asik bercerita. Ia semakin cemberut. Bisma tak menghiraukan gigi lagi.. sekarang ia sibuk mengeluarkan buku”nya dan mencatat hal hal yang sedang diterangkan pak prakos di papan tulis.

S
K
I
P

Bel istirahat pun berbunyi.....
Anisa dan Morgan mendatangi tempat duduk Bisma dan Gigi yang tengah asyik bercanda.....
"woooooooo!!!!! apa-apaan lu......... huuuuuuu" ejek bisma pada gigi sambil mengacak" rambutnya.
"ekhem" Morgan bersuara.
"ehh Morgan...... apa kabar lu??" ucap Bisma pada sobat lamanya itu sambil menjabat tangannya dan memeluknya..... "kabar baik Bis......" jawab Morgan membalas pelukan sobatnya itu, lalu melepaskannya....
"heiii siapa nih?" tanya Bisma melihat anisa yang berdiri tepat disamping morgan.
"ohh.. kenalin bis dia cewek gue.. namanya anisa.." jelas morgan pada bisma. anisa tersentum pada bisma. "anisa" ucapnya menjabat tangan bisma. "bisma ucap bisma menjabat tangan anisa...
"lu jago gan milih cewek" bisik bisma pada morgan lalu mereka tertawa bersama.
"ekhemm ada gueeeeeeeee" kata gigi sewot.
"hahaha. kita lupa. lagian badan lu kecil sih..." ledek bisma yang berhasil membuat gigi cemberut.
"hai" sapa Reza mendatangi kumpulan Bisma gigi morgan dan anisa.
"woii za!! apa kabar?" kata bisma senang melihat sahabat lamanya itu lalu kemudian memeluknya?
"gue baik. lu sendiri?" tanya reza membalas pelukan bisma.
"gue selalu baik bro" jawab bisma melepas pelukannya. Begitulah kebersamaan yang terjalin diantara mereka.
pertemuan itu pun menimbulkan perasaan aneh pada diri anisa. sepertinya dia mulai menyukai bisma....

S
K
I
P

Waktu tlah berganti meninggalkan kebersamaan antara sahabat" lama yang bersatu kembali..

Tampak seorang gadis duduk termenung direrumputan pinggiran danau nan luas..
Ingatannya tak henti memutar ulang reka kejadian yang terjadi seminggu yg lalu.
Kejadian yg membuatnya menjadi sosok antagonis yg sangat egois..

flashback ON

PLAK. Tamparan keras berhasil Gigi layangkan tepat di pipi Bisma.
"Tega lo" ucapnya menyiratkan kebencian. Bulir" bening mulai mengalir membasahi Pipinya

Bisma diam tak bergeming menatap Gigi..

"kenapa? kenapa diam? Gue gak nyangka bis lu tega MEREBUT pacar sahabat lu sendiri! Bajingan lu bis" pekik gigi emosi dan beranjak pergi.
Namun Bisma menarik lengan gigi cepat dan menjatuhkan tubuh mungil itu dalam pelukannya..
"lepasin. lepasin gue!" ucap gigi memukul" pelan punggung bisma..
Bisma tak bergeming, ia malah memeluk gigi semakin erat..membuat gigi sulit bernapas..
"sebentar saja. gue mohon" ucapnya

"Uhuk.uhuk. apaan sih lu. lepasin gue" desah gigi yg semakin sulit bernapas.
Bisma tak menghiraukan gigi sama sekali ia tetap saja memeluk Gigi erat.

Ditengah kesibukan gigi untuk mencari udara untuk bernapas, gigi merasakan sebuah kehangatan dan aura kesedihan yang dalam dari tubuh bisma yang membuatnya nyaman dan tetap ingin berada dalam dekapan itu..

Gigi segera menepis perasaan nyaman itu. Menarik nafas panjang dannn
"lepasin gue!" pekiknya yg membuatnya lepas dari pelukan bisma..

"Mau lu apa sih bis gue betul" gak ngerti" ucapnya lalu pergi..

"gue juga gak ngerti apa mau gue.. gue hanya ingin kalau orang yg yg gue sayang bisa mendapatkan cintanya.." lirih bisma pelan "dan dia adalah gigi yang mencintai morgan" lanjut bisma meneteskan setetes bulir bening di pipinya lalu beranjak pergi memasuki rumahnya..

mendengarnya gigi terdiam.. air matanya semakin deras mengalir.. "jadi gue pemyebabnya.." lirihnya pelan..

flashback OFF

Gigi menghela nafasnya panjang..
Rasanya sulit melupakan kejadian yg terjadi minggu lalu..

"ternyata kamu disini" ucap seseorang menghampiri gigi.

Gigi menoleh. Mendongakkan kepalanya keatas untuk melihat siapa orang yg menemuinya..

"Morgan" pekik gigi kaget bin heran

Morgan tersenyum lalu duduk tepat disamping gigi..

"kenapa kamu gak masuk sekolah seminggu ini?" tanya morgan memulai pembicaraan, tetap dengan senyuman manisnya

"Gue keluar kota" jawab gigi lalu melemparkan kerikil yg dipungutnya kedalam air danau yg berwarna hijau gelap itu

Mendengar jawaban gigi Morgan tersenyum lagi "keluar kota buat nenangin diri? karena Bisma dan Anisa pacaran?" tanya morgan dengan nada meledek

"apaan sih lu gan. enak aja. elo tuh." ledek gigi

Morgan terkekeh.

"Gan, gue mau cerita.. tapi gue harap lu gak marah ya sama gue" ucap gigi dengan nada hati"

"cerita aja, gue gak akan marah " jawab morgan meyakinkan
Gigi pun menceritakan semuanya pada Morgan..

"Gitu gan. Maaf ya gan, gara" gue lu kehilangan anisa. gue bodoh! bisma tau gue suka elu dan dia jadiin anisa sebagai pacarnya supaya gue bisa memiliki lu gan" ujar gigi menyesal. setetes bulir bening kini mulai jatuh membasahi pipinya

"gi" panggil morgan

Gigi tidak menjawab. Ia hanya menatap morgan yg juga menatapnya dalam.

Morgan mulai mendekatkan wajahnya ke wajah gigi

Dekat. dekat. & mendekat

Gigi yg panik berusaha menjauhkan diri dari wajah morgan dengan cara terus memundurkan wajahnya berikut tubuhnya

mundur. mundur & mundur.

berusaha mundur pun membuat gigi hampir saja terbaring ditanah rumput kalau saja tidak ada kedua sikut tangannya yg menahan berat badannya

sementara Morgan tetap saja memajukan wajahnya

jarak wajah mereka semakin dekat

Gigi kehabisan ruang. sikutnya tidak dapat menahan badannya lagi.

Ia benar" dalam posisi terbaring ditanah

Morgan semakin dekat.
Morgan dalam posisi diatas Gigi (?)

dan gigi betul" sudah terbaring

Morgan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah gigi

"Mama! Morgan mau ngapain?!" jerit gigi konyol didalam hatinya

takut.panik.bingung.curiga jadi satu dan melayang" dipikiran gigi

Bibir morgan kini akan segera menyatu dengan bibirnya

Gigi memejamkan matanya erat. ia betul" panik.

Melihat ekspesi konyol Gigi membuat morgan berusaha menahan tawa

dan TAK.

Gepalan tangan kanan Morgan melayang tepat MENJITAKK kepala Gigi cukup keras

"AWW" Jerit gigi kesakitan

Morgan segera bangkit dari posisinya dan "Wuahahahaa" tawanya menyeruak

Gigi membuka matanya. rasanya bintang" dan burung" camar berkeliling dimatanya kini

Ia betul" pusing.

"gii. gigi kamu gak apa"?" tanya morgan yang mulai cemas menopang badan gigi guna membantunya duduk

mata gigi berputar "gu..gue" ucapnya hendak bendiri

namun BRAK.

Gigi pingsan.

"gigi!" pekik morgan panik melihat gigi
Sementara itu.. Malam harinya dirumah Bisma..

"ya ampun bisma. kok demam kamu makin tinggi gini sih?" ujar anisa panik sembari memegang kening bisma usai menaruh buah"an yg ia bawa dimeja tepat disamping ranjang bisma

"aku gak papa kok nis" jawab bisma tersenyum lemah

"yaudah.. bentar ya bis aku minta kain sama air hangat sama bibi buat kompres kamu" ucap anisa bergegas menuju dapur

lagi" bisma hanya tersenyum lemah..

S
K
I
P

@kamar Gigi.

Gigi sedang berguling" tak karuan diatas ranjangnya. Entah kenapa perasaannya tidak enak. Pikirannya pun kacau akan ucapan Morgan saat mengantarkannya pulang..

flashback ON

"thanks gan" ucap gigi turun dari motor gedenya morgan sembari mengusap" keningnya yg masih benjol akibat jitakan Morgan.

"gi" panggil morgan saat gigi hendak melangkah memasuki rumahnya

Mendengar Morgan memanggil, Gigi hanya menoleh

"gue rasa lo salah tanggap akan perasaan lo kegue.." ucap morgan serius
"maksud lo?" tanya gigi heran mendengar ucapan Morgan.

Morgan terkekeh pelan. "lo membohongi diri lo sendiri kalau lo bilang lo suka sama gue..." ucapnya

"gue gak ngerti. Maksudnya?" tanya gigi bingung

"lo bisa buktiin perkataan gue waktu gue mau mencium lo tadi.. Haha. Lo keliatan konyol banget. Ngehindarin gue sampe lo terbaring.
Hahaha" tawa morgan menyeruak

"ga lucu" respon gigi ketus. Namun didalam hatinya ia betul'' sangat malu akan kejadian tadi.

"yahh ngambek. Sorry sorry.. Gue gak maksud kok buat mainin lo.. Gue cuma mau buktiin perasaan lo aja..
Dan hasilnya gue bener. Lo gak cinta sama gue gi.. Mungkin itu hanya perasaan takut kehilangan lo ke gue.. Lo yg berlebihan menanamkan didalam hati lo kalau lo suka gue gi.." jelas morgan

"maksud lo? Gue gak ngerti.." tanya gigi semakin bingung

Mendengarnya morgan tersenyum hangat. "2 tahun lalu boisma pergi ninggalin kita..
Dan reza, dia memilih buat gak jadi sahabat kita lagi entah kenapa..
Dan gue tau elo sulit buat bergaul..
Itu yg ngebuat gue gak bisa ninggalin lo sebagai sahabat gue..
Kemana-mana kita selalu berdua.. Sampai gue jatuh cinta sama anisa..
Saat itu lo pikir gue akan pergi dari lo saat gue jadian dengan anisa.. Itulah yg gue maksud dengan lo 'takut kehilangan gue'..
Disitu lo cemburu.. Tapi itu bukan cemburu cinta.. Itu hanya rasa cemburu sabagai sahabat..
Cuman lonya aja yg salah tanggap..
Hingga bisma datang dan jadiin anisa sebagai pacarnya demi elo supaya lo bisa jadian sama gue.. Ia kan?
Gue gak nyangka bisma senekat itu..." jelas morgan tersenyum

"maaf gan.. Gue penyebab semuanya.. Gue penyebab lo kehilangan anisa.. Orang yg lo cinta.." ujar gigi yg mulai menjatuhkan air matanya

"bukan salah lo gi.. Bisma juga gak salah..
Bahkan gue salut sama bisma..
cuman lo bodoh.. Lo gak sadar kalau yg lo suka itu bisma bukan gue..."

"maksud lo?" tanya gigi bingung

"dasar bodohh!" pekik morgan mengacak" rambut gigi.. "ya gue taulah.. Lo gak mungkin bolos seminggu dan mewek dikamar lo kalau lo merasa bersalah sama diri lo sendiri.. Buka mata lo gi.. Bisma orangnya.. Bukan gue" jelas morgan tersenyum

"lo..lo tau dari mana gue bolos?? Gue keluar kota tau!!" ucap gigi tidak terima

"udah gak usah boong. Mama lo yang ngasih tau gue" kata morgan mulai menyalakan mesin motor gede logo kawasakinya dan melaju

"hah? Mamaaaaaaaa!!!!" pekik gigi kesal karena Ibunya membuka kedok kebohongannya yg tidak benar" keluar kota seminggu dan ternyata mewek dikamarnya seminggu ...
Flashback OFF

Masih dikamar Gigi........

Memikirkan omongan Morgan membuat gigi kalangkabut.. Entah kenapa dia seperti sangat aneh karena berguling" diatas kasurnya, hingga sesekali ia harus menahan sakit karena jatuh dari ranjangnya sendiri..
Dan hal itu kembali terulang...
BRAKK.
"awww" rintih gigi yang baru saja jatuh dari ranjangnya dalam posisi telungkup (?) entah kenapa ia sangat bodoh malam ini...
"Morgan bener kali ya kalau gue gak beneran suka dia.." gumam gigi mencoba bangkit dari posisi jatuhnya menuju posisi yang lebih bersinar yaitu duduk (wkwkwk).. "tapi masa gue suka bisma?" tanyanya lagi..
"huaaa!! Kenapa gue jadi gila begini???" ronta gigi tak karuan..

S
K
I
P

@ kamar Bisma

"gi..gigi.. Lo mau kemana?? Maafin gue gi..
Gue mohon.." ujar bisma dalam posisi tidur, dalam arti ngigau..
"gigi...? Bisma manggil nama gigi?" batin anisa sedih.. Ia menjaga Bisma dikamarnya dengan duduk tepat disamping ranjang Bisma..
"apa bisma gak pernah suka sama gue.. Apa gigi orang yg lo suka bis?? Tapi kenapa bis? Kenapa kamu jadiin aku pacar kamu kalau sebenarnya kamu suka orang lain? Dan kenapa cinta gue harus bertepuk sebelah tangan?" batin anisa yang mulai meneteskan bulir bening dipipinya..
"anisa?" tanya bisma yang terbangun dari tidurnya.. Anisa segera menyeka air matanya..
"kamu nangis?" tanya bisma lagi menatap anisa

"engg..enggak kok bis.. Aku tadi kelilipan doang kok..
Aduh.. Kayaknya kamar kamu banyak debu deh.." elak anisa yang agak sedikit gelagapan

"masa sih? Oya nis kamu gak pulang? Ini udah jam 10 malam loh.." ujar bisma

"ohh iya udah malem.. Aku pulang dulu ya bis.." ujar anisa berpamitan dan beranjak pergi..
"nis.." panggil Bisma
"iya?" tanya anisa menoleh
"hati-hati ya.." ucap bisma tersenyum lemah
"iya.." jawab anisa dengan senyuman lalu beranjak pergi..

S
K
I
P

Keesokan paginya dirumah gigi..
"non..non.. Bangun non.." ucap bi Asih pembantu rumah gigi membangunkan gigi yang tertidur pulas di lantai..
"non.. Ayo bangun.. Kenapa tidur disini? Nanti non masuk angin loh.." ujar bi asih lagi mengoncangg"kan bahu gigi
"ahh bi.. Masih subuh juga" jawab gigi malas dengan masih memejamkan matanya
"ta..tapi non.. Ini udah jam 7.." jelas bi asih..
Gigi mendengus kesal.. "masih juga jam 7.." responnya

laluuu..

"HAH?? JAM 7??" pekik gigi keras
"bibi gimana sih?? Kenapa gak bilang dari tadi!! Aku telat kann!! Arggghhhh...." omel gigi yang langsung bangkit dari posisinya dan ngacir ke kamar mandy yang letaknya beberapa langkah dari posisinya tidur tadi.. Alias kamar mandynya ada di dalam kamar..

"lahh non gigi begimana sih? Kan saya udah bilang dari tadi??
Anak muda jaman sekarang memang adaada aja.." dumel bi asih menggaruk" pelan kepalannya yg tak gatal..

S
K
I
P

Gigi menuruni anak tangga satu persatu dengan sangat tergesa"..
"mah pah! Gigi berangkat yaa..!" ucapnya sedikit berteriak saat melewati meja makan dimana ada kedua orang tuanya yg sedang menikmati sarapan pagi..
"loh gi.. Kamu sudah mau sekolah? Sudah selesai meweknya..?" tanya mamanya lumayan berteriak dengan nada menyindir gigi..
Gigi yang mendengarkan sindiran mamanya pun menghentikan langkahnya.. Padalah 2 langkah lagi dia berhasil berdiri di teras rumahnya alias melewati pintu rumahnya..
Gigi membalikkan badannya kebelakang dan menatap tajam kearah mamanya yg tersenyum manis melihatnya begitupun dengan papanya..
"udahh.. Sana gih pergi udah jam 7.20 nanti kamu telat lohh.." ujar mamanya lagi menahan tawa

Mendengar ucapan ibunya seketika tatapan tajam gigi berubah menjadi tatapan panik ..
Tanpa pikir panjang Gigi berlari menuju garasi rumahnya mengambil sepeda berlogo BMX berwarna hitam miliknya yang terparkir digarasi rumahnya..
Dengan cepat gigi meraih dan menaiki sepedanya, dan mengayuhnya dengan kecepatan super..
"lohh.. Non gigi! Gak mau pak ujang anter??" pekik supir pribadi rumah gigi memanggil gigi yang kini sudah terlihat jauh..

S
K
I
P

"mati gue telat! Semenit lagi masuk!" dumel gigi melihat jam tangannya dalam posisi mengayuh kebut sepedanya..
"PAKK!!! AWASS!!" Pekik gigi kencang saat pak satpam sekolahnya menutup pagar sekolahnya..
NYITT...!
Dengan Gesit sepeda gigi melewati pagar sekolahnya yang hanya menyisakan jarak 1 meter kurang menuju penyatuannya dengan tiang lurus. Dengan arti menuju pagar itu tertutup secara penuh..

Brakkk.
Karena berusaha menghindar pak satpam tadi terduduk terlempar diaspal.
"astaga! Budak jaman sekarang.." ujar satpam itu bangkit sembari memegangi bokongnya yg sepertinya butuh perawatan intensif..
"maap pakk!!" pekik gigi menoleh sedikit kebelakang dengan tetap mengayuh sepedanya pastinya..

S
K
I
P

"Sukur gue bisa masuk.." guman gigi setelah memarkirkan sepedanya sembari mengelus dada karena ia selamat dari yang namanya dikunci diluar pagar karena telat..
"lu memang jago gi.." pujinya tersenyum bangga pada dirinya sendiri..
Ia pun segera berlari menuju kelasnya..

S
K
I
P

tok tok tok..
Gigi mengetuk pintu kelasnya karena sudah ada guru didalamnya.. Mana yang ngajar Pak Prakos Kumis lagi. Bisa mati dia..
"Gigi! Dari mana saja kamu! Kamu terlambat?!" tanya pak prakos dengan nada membentak.
Gigi mencoba tetap tenang walaupun takut.
"bapak gimana sih? Kalau saya telat mana mungkin saya bisa masuk pak. Saya pasti ada diluar pagar. Atau setidaknya berlari 10 kali mengintari lapangan..
Saya itu baru aja dari perpus minjem buku pak.." elak gigi memberi alasan palsu..
"alasan saja kamu. Yasudah cepat masuk." suruh pak prakos.
"makasih pak" respon gigi santai memasuki kelasnya.
Saat masuk entah kenapa pandangan mata gigi jatuh kepada Bisma. Bisma pun terlihat menatap matanya dalam.
Tak mau berlama'' jatuh dalam pandangan itu, gigi segera mengalihkan cepat pandangannya kearah anisa yg duduk disamping bisma.. Anisa tersenyum manis kearahnya..
Sedangkan gigi hanya menatapnya dingin..
"Gigi! Cepat duduk! Mau sampai kapan kamu berdiri disitu!!" omel pak prakos memekik.
Seketika teman-teman kelas gigi tertawa keras.
"DIAMMMM!!!" Pekik pak prakos.
Seketika suasana menjadi hening.
Gigi yang tidak mau dimarahi lagi! Langsung berlari mencari tempat duduk kosong.
Tanpa ia sadari ia duduk disamping Morgan...
"natap bisma dalem banget mbak mbloh" sindir Morgan yang duduk disamping Gigi.

"hah? Gan. Ngapain lu duduk disini?" tanya gigi kaget melihat Morgan duduk manis disampingnya..

"harusnya gue yang nanya itu" jawab Morgan

"hah? Maksudnya ini tempak duduk lo?" tanya gigi lagi tetap tidak mengerti

"ia" jawab morgan singkat

"astaga. Salah masuk kandang nih gue" gumam gigi terbengong cengo

"maksud lo?!" Tanya morgan yg kadar emosinya meningkat

TAKK. "MORGAN! KAMU BISA DIAM?!" tanya pak prakos Memukul mejanya yg membuat semua siswa tersentak kaget. Termasuk Gigi dan Juga Morgan.

"e..e.. Iya.. Bisa pak" jawab Morgan agak terbata-bata..

Soktak semua siswa dikelas itu menahan tawa.. Termasuk Gigi. Namun terkecuali Bisma dan Anisa..

"sukurin lu" ledek gigi pelan kearah morgan

Morgan tidak menjawab.. Ia hanya memandang gigi geram..

Sementara Bisma tampak memandang dingin kearah Gigi & Morgan..

S
K
I
P

Bel Istirahat sudah berbunyi..
Tidak ada seorang pun didalam kelas kecuali Gigi yang tampak serius menulis guna menyalin tugas dari buku Morgan..

"haduh! Mati gue! Dari 50 soal baru kelar 21 lagi..!
Bisa kena paket dahh gua sama bu simamora!" gumam gigi panik sembari terus menulis kebut tugasnya..

KRING. KRING. KRING.
BEL tanda masuk pun berbunyi..
Dengan cepat kelas gigi sudah dipenuhi oleh manusia-manusia pencari ilmu..

Gigi semakin mempercepat laju tulisannya..

Naas, tidak berselang lama sosok yg ditakuti pun tiba..
Sosok berperawakan tinggi besar, kulit yang kecoklatan, dengan kacamata bulat hitam tebal, serta tidak lupa konde yang menggatung dibelakang rambutnya..

Yakk. Dia adalah ibu simamora. Guru mata pelajaran Fisika yang tidak pernah segan-segan dalam memberi hukuman bagi siapa saja yg tidak menurut perintahnya..

Hukumannya dikenal dengan hukuman berpaket! Sesuai namanya, hukuman itu tidak pernah boleh kurang dari 3 hukuman.. Contohnya: bagi siswa yg tidak mengerjakan tugas wajib membersihkan seluruh WC siswa beserta WC guru, halaman sekolah, lapangan, taman, dan sebagainya..!

GLEK. gigi menelan ludahnya cemas.

Didepan matanya tampak bu simamora sedang menghitung buku" peer milik siswa.

"30" ujarnya kecut dan tegas. "siapa 2 orang lagi?" tanyanya to the point.

Dengan mengerahkan seluruh tanaganya gigi memberanikan didi untuk mengangkat tangan dan bangkit dari kursinya. "sa..sa..saya bu.. Tu..tu..tugas saya belum selesai bu.. Ja..ja..jadi sa.." ujarnya terpotong

"cukup. Siapa seorang lagi?" tanyanya ketus.

Kini anisa mengangkat tangannya.
"maaf bu.. Saya baru ngambil buku tugas bisma dari tasnya.. Tadi dia pingsan dan sekarang lagi istirahat di UKS bu.." ujar anisa

"letak bukunya di meja saya.." suruh bu simamora dan anisa menuruti.

"dan kamu gigi. Cepat keluar bersihkan WC guru.." suruh bu simamora

Gigi terperangah. "hanya itu bu?" tanyanya heran

"LAKUKAN ATAUU...!!!" Bentak bu simamora terpotong karena gigi langsung berlari terbirit-birit keluar kelas..

Siswa/i kelas gigi hanya memandangnya cengo..

S
K
I
P
"hahhh... Selesai juga" ujar gigi tersenyum bangga melihat WC guru kini sudah mengkilat berkat usahanya.

"hmm.. Tapi aneh juga.. Bu simamora kok tumben ya gak ngasih hukuman paket??
Bodo ah! Segini juga badan gue udah lemes.." ucapnya merapikan peralatan-peralatan yg membantunya guna berperang membersihlan WC guru..

S
K
I
P

Kini gigi sedang berjalan mengintari koridor sekolahnya menuju kelasnya.. Bel istirahat jam ke2 pun baru saja berbunyi.. Alhasil suasana menjadi ramai..

Tiba-tiba langkah Gigi berhenti disebuah ruangan berlogo 'UKS'..

"anisa bilang bisma tadi pingsan..
Gak masalah kali ya kalau gue ngintip.." batinnya lalu membuka pintu UKS itu..

"dia tidur.. Gak masalah kali ya kalau gue masuk..? Bisma pasti gak sadar." gumam gigi pelan lalu melangkah masuk kedalam UKS itu.. Tidak lupa ia menutup pintunya..

Kini gigi berdiri agak jauh disamping ranjang bisma.. Gigi tidak tau harus melakukan apa.. Ia hanya diam menatap bisma dalam..
Bisma yang tertidur pulas dengan wajah yang memucat..

"Bis.. Lo kok jadi lemah begini sih?
Mana bisma yg dulu?!
Yang selalu ngajarin gue buat jadi cewek yg tahan banting..
Dulu lo selalu temenin gue bis.. Selalu ada buat ngejaga dan ngelindungin gue..
Sampe-sampe lo rela ngelakuin apa aja buat gue..
Bis, lo sehat dong.." ujar gigi memohon.. Ia kini memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya maju agar bisa lebih dekat melihat bisma yang terbaring lemah diatas kasurnya..

"aw" rintihnya saat memegangi kening bisma.
"ya ampun! Itu kening? Atau pantat kuali sih? Panas bangett..
Kalau gini bisa gawat bis!
Gue harus cari ide" pikir gigi.

Tidak jauh dari ranjang bisma, terdapat sebuah meja panjang dimana diatasnya terdapat termos dan sebuah mangkuk. Gigi segera berjalan menuju meja itu.. Lalu membuka tutup termos itu dan menuangkan air dalam termos itu kedalam mangkok yang ukurannya cukup besar..
Kini Gigi mencoba menyelupkan jari telunjuknya kedalam mangkok itu untuk mengukur suhu airnya..
"aw! Panas banget! Kalau gini mana bisa..!" dumel gigi.

"nah. Untung gue ada air mineral" gumamnya tersenyum menis mengambil sebuah botol air mineral di saku roknya.

Gigi segera menuangkan sebagian air dari botol air mineral miliknya itu..

"pas" ujarnya tersenyum saat menyelupkan jemarinya kedalam mangkok yang berisi air hangat..

Dengan sigap gigi mengambil sebuah sapu tangan dari saku bajunya dan merendam sapu tangan miliknya kedalam air hangat itu lalu kemudian memeras sapu tangan itu dan berjalan menaruh sapu tangan itu dikening bisma..

"nah.. Kalau gini bentar lagi pasti demamnya turun.." ujar gigi tersenyum..

S
K
I
P

Anisa menutup kembali pintu UKS.. Tadinya ia ingin masuk untuk menjenguk bisma.. Namun, niat itu dia urungkan karena melihat gigi ada didalamnya..
Melihat gigi yang duduk menjaga bisma dikursi samping ranjang bisma..

Setetes bulir bening kini jatuh dikedua pipi anisa.. Namun, dengan cepat ia segera menyeka air matanya dan berjalan menjauh dari tempat itu..

S
K
I
P

Jam menunjukkan pukul 4 sore.. Dimana jam belajar dsekolah sudah berakhir..
Tidak ada seorangpun siswa maupun siswi yang berada disekitar sekolah lagi..
Kini hanya tampak seorang satpam yang sedang mengunci satu persatu ruangan disekolah itu..

Dann.. Tanpa melihat adakah siswa didalam UKS pak satpam itu langsung saja mengunci pintu UKS itu.........

_______bersambung……………
*apakah yang akan terjadi berikutnya??
Mengapa ya bisma dan gigi tidak sadar bahwa ruangan UKS telah dikunci.....????
Penasaran dong pastinya?? Hiiihihihi
Karya : CiGi
*Gimana Twibies cerbungnya??? Bagus gk?? Kasi saran yah???
Kalau gk bisa diblog ini, kasi saran lewat twitter aja yah,
Caranya sukup mention SARAN kamu ke @PrincessCigi *beuhhhkayakiklanpula hehe
Okeee  see you babayyyyy….

Keep Stayy di Blog kita teruss yahh….
Dan Jangan Lupa Follow @PrincessCiGi ya…

Sabtu, 16 November 2013

*JODOH PASTI BERTEMU*


Haloo readers, Welcome to Blog My Princess Brigitta Cynthia ;)
Selamat siang CiGi dan Semuanya, udh pada lunch blom?? Klw adm udh nih, hihi bagi yang belum baca CerPen iini + lunch seruu kaliii yahh, hehehe
Kali ini adm post CerPen lagi NIH, Cerpen ini beda dari cerpen sebelumnya yang adm post, bda nya adalah karakter nya Ce Gigi di cerpen ini bkn tomboy…Karena adm ingin buat sesuatu yang beda yg pastinya yang terbaik buat My Agnez kuu Brigitta Cynthia ;)
Penasaran khan seperti apa cerpen nya ?? Yukkk capcussssssss
Okeee happy reading thisss CerPen……………………. ;)
Cast:
-Brigitta Cynthia
-Christy Saura Noela Unu

-Bisma Karisma
-M.Reza Anugerah



“Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan. Sebab cinta tidak datang dari bibir, lidah atau pikiran, melainkan hati.”
DEAR DIARY
Aku ingin merasakan cinta yang sebenarnya Aku ingin merasakan cinta pertama itu… Yaitu cinta pertama yang selalu menjagaku… yang setia padaku, Cinta pertama yang akan abadi tanpa mengalami luka… di hati

Dengan menulis di atas kertas buku diaryku. mataku terpejam sejenak, Tanpa disadari salah satu kertas diary itu terbang dibawa oleh angin tak tahu kemana arahnya. Seraya aku membuka mataku pelan, dan terkejut akan salah satu lembar diaryku yang baru saja aku tulis sedari tadi hilang entah kemana. “loh, kemana lembar diaryku yang baru saja aku tulis?” ujarku dengan bingung dan mencoba mencari. Tapi tak ketemu juga, aku pun pasrah akan itu. aku seraya merebahkan tubuhku di atas tempat tidurku.
Kertas diary yang dibawa oleh tiupan angin itu jatuh di atas muka lelaki yang sedang duduk di bangku dekat pohon mangga. “aw..” serunya dan mengambil kertas yang menutupi mukanya. “apa ini? seperti seperti kertas diary.” Ia membaca tulisan kertas itu “Brigitta Cynthia?? mending aku simpan saja lah” ia meletakkan kertas diary itu ke dalam saku jaketnya.
Pagi telah tiba, matahari tampak memancarkan sinarnya di ufuk timur. Aku pun terbangun dari tidurku. Ku lihat bunda ku membuka jendela kamar ku “Gi.. kamu sudah bangun sayang..? oh, ya.. bunda punya kabar baik buatmu” kata bunda padaku. “apa itu bun?” Tanya ku heran. Aku sungguh sedang menunggu jawaban dari bunda ku. Bunda melanjutkan “bunda sudah masukkan kamu di sekolah favorit, sayang” “maksud bunda itu SMAN VOICES *ngarang*?” tanyaku. “iya sayang” bunda mengangguk mantap padaku. “bunda serius kan? Bunda gak bohong kan?” “ngapain bunda harus bohong sama kamu sayang” aku pun merasa gembira mendengar ucapan dari bunda. Aku memeluk bundaku dengan mengucapkan “thanks for all mom. I love mom” dengan mencium pipi bundaku. “iya sayang” balas bundaku dengan tersenyum.
Keesokan harinya aku tampak bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah baru ku. Dengan memakai seragam baru, dengan atas baju putih menyertai jaket hitam dan bawahan rok mini berwarna coklat keemasan. Aku tampak siap dengan semangat 45 tuk pergi ke sekolah baru ku. aku mengambil ransel ku, dan segera berpamitan kepada bunda ku. “Gigi berangkat dulu bunda, dada dengan mencium tangan bunda ku dan segera pergi ke sekolah.
Setelah beberapa menit akhirnya aku sampai sudah di sekolah baru ku. sampai di depan pintu gerbang, mata ku melihat sekeliling sekolah. Ternyata “wow” indahnya menakjubkan sekali. Kini tak disangka diriku bisa masuk di sekolah ini. Tiba-tiba murid-murid yang lain berlari-lari mendekati pintu pagar “ada apa sih?” Tanya ku tampak heran. Aku pun berbalik badan, dan aku melihat seseorang lelaki yang turun dari mobil mewahnya. Lelaki itu memakai kaca mata hitam keren dan berjalan seperti ke arah ku. aku menatapnya tampak tak jenuh dengan charmingnya. “wow, tampan banget lelaki itu. Gak heran semua cewek-cewek disini tergila-gila padanya.” Lelaki itu tampak mendekati ku, dan berkata “beautiful more” ucapannya ditujukan padaku. Aku kini tak menyangka dengan perkataannya itu. Sepertinya di hati ini ada rasa tak menentu entah kenapa aku bingung. Apa ini rasa cinta yang mekar di dalam dadaku. Sepertinya aku suka dengan lelaki itu. Lelaki itu melewatiku, seakan jantung ku berdetak menatapnya. “kira-kira siapakah dia?” tanyaku “dia adalah seorang anak menteri. Namanya Bisma” ujar wanita yang ada di sebelahku. “oh, kamu sekelas dengan dia” tanyaku lagi “tidak. Dia baru kelas 1, oh ya.. kamu murid baru disini kan? Kenalin nama ku Christy. Aku anak kelas 11 – IPA 2, kalo kamu?” gumamnya. “aku Gigi, aku anak baru di kelas 1″ kata ku. “oh, anak baru ya? Mungkin saja kita bisa jadi temen akrab” balasnya dengan senyuman. Aku pun mengangguk mantap “boleh saja” gumam ku.
Bel pun berbunyi “teng.. teng.. teng” tanda masuk kelas. Aku pun segera mengambil langkah 1000 untuk masuk ke kelas. Kini aku masuk di kelas 10 – 2, sebelum itu aku memperkenalkan diri ku kepada murid-murid dikelasku. “perkenalkan nama saya Brigitta Cynthia panggil saja aku Gigi. Saya pindahan dari kota Bandung, semoga saja teman-teman bisa menerima kehadiran ku disini. Terima kasih” ujar ku perkenalkan diri ku. “Gigi! Kamu duduk di sebelah Bisma saja iya?” bu guru menyuruh ku. aku pun duduk di dekat Bisma, tak ku sangka kini aku duduk di sebelah lelaki tampan itu.
Setelah pelajaran berlangsung istirahat pun tiba. Aku pergi ke kantin dengan membawa bekal ku. saat itu aku lihat kerumunan para cewek berlari ke arah ku. aku pun berusaha menghindar dari mereka tetapi apa daya tak bisa. Para cewek itu menabrak ku dan aku pun terjatuh. Apa lagi bekal ku nasinya berceceran di atas lantai. Aku memilih nasi yang berceceran itu dan diletakkan ke tempatnya. Seorang lelaki tampak menolongku, aku pun menoleh ke arahnya. Ternyata yang dilihat oleh ku dialah Bisma lelaki pujaan ku. “kamu tidak apa-apa” gumamnya padaku “gak apa-apa, makasih ya udah nolongin aku” senyum ku padanya. “maaf ya?” ujarnya “loh, ngapain harus minta maaf? Kamu gak salah apa-apa kok” “aku yang salah. Soalnya para kerumunan cewek itu berlari yang berusaha mendekati ku. dan menabrak mu hingga kamu jatuh seperti ini. Dan nasi mu berceceran seperti ini. Membuat mu tak bisa makan. Sekali lagi maaf?” aku terdiam tak membalasnya sebenarnya aku tahu ini semua memang salah dia. Memang dia yang membuat para cewek itu berlari berusaha mendekatinya “kok malah diam saja sih?” ketus Bisma lagi padaku. “oh, maaf. Iya aku maafin kamu” ujar ku dengan nada gugup. “thanks. Aku akan tanggung jawab untuk ini. Aku akan mengajak mu ke sebuah restoran mewah. Untuk menggantikan makanan mu yang jatuh itu. Aku mohon kamu tak menolaknya” “baik. Kalo begitu, tapi kamu yang meminta ku untuk makan disana. Sebenarnya aku gak mau ngerepotin kamu. Tapi kamu yang maksa aku” ketus ku. “iya al, pokoknya semua makanan yang kamu pesan aku traktir. Pulang sekolah nanti aku tunggu kamu di depan pintu gerbang, oke?” Bisma mencolek hidung ku dan memberi ku senyuman manisnya.
Saat jam pulang pun tiba, jam paling aku tunggu untuk berduaan lunch dengannya. Dengan gembira aku menuju arah depan gerbang ku. aku melihat Bisma yang menunggu ku disana, aku pun menghampirinya. “hai Bisma?” sapa ku, Bisma hanya membalas dengan senyuman manisnya. Dan saat itu datanglah juga seorang wanita dia adalah Christy teman baru ku. “sekarang semua sudah berkumpul. Sekarang kita berangkat saja, hayooo” seru Bisma. “tunggu!” aku memberhentikan langkah mereka. Aku menunjuk ke arah Christy, “oh. Ini pacarku namanya Christy” kata Bisma padaku. Aku mendengarnya serasa kecewa. “ehmm.. ngapain diam disini kamu Gi? ayo masuk..!” Bisma mempersilahkan aku untuk masuk ke mobilnya. Kemudian aku pun masuk ke dalam mobil Bisma. Akhirnya kita pun berangkat.
Sesampai di tengah jalan, mata ku selalu tertuju pada Bisma dan Christy mereka terlihat bermesraan di depan ku. hati ini merasa pedih melihatnya. Semakin lama aku pun tak tahan melihatnya, akhirnya aku pun memberhentikan mobil “stooop..!!!” Bisma pun mengerem seketika dan mobil pun berhenti juga. “ada apa Gi?” Tanya Christy  pada ku “aku mau turun disini saja” ketus ku. “loh? kenapa Gi? ini kan belum sampai restoran? Bukannya Bisma ngajak kamu lunch bareng kita” kata Christy pada ku. “gak usah deh, gak perlu. Aku juga bisa makan di rumah. Dari pada aku ganggu kalian, mending aku turun disini saja” jelas ku “terus kamu mau naik apa? Buat pulang..” Tanya Christy “aku bisa naik angkot kok.” Ketus ku lagi dan membuka pintu mobil, segera aku keluar dari mobil dan menaiki angkot yang berhenti. “Gigi! tunggu..” seru Christy “sudah lah Christ. Kita lunch saja sekarang.” Kata Bisma “tapi gimana dengan Gigi?” “soal itu biar aku yang urusin semua” Christy mengangguk mengerti. Mereka berdua pun melanjutkan perjalanannya.
Angkot itu pun berhenti di depan rumahku, akupun turun dari angkot dan segera membayarnya. Ku membuka pintu rumah dan segera menuju kamar ku tanpa bersalaman dengan bunda ku. di kamar aku pun menutup pintu dan merebahkan tubuh ku di atas kasur. Aku pun menangis mengingat kejadian yang tadi. Aku mengambil diary ku, aku membuka diary dan mencari lembaran yang kosong yang ingin ku tulis. Ku ambil pena ku dan perlahan aku tulis curahan hati ini di diary..
Dear Diary,
Hari ini adalah rasa bahagia ku dan rasa kekecewaan ku. saat itu ku bertemu pangeran impian ku. saat itu juga aku bertemu teman baru ku. dan di saat itu juga ku mulai merasakan apa itu cinta. Mungkin ini adalah jawaban dari Tuhan untuk ku. aku bisa merasakan cinta pertama itu.. mungkin kebahagiaan itu hanya sesaat saja. Pangeran impianku itu ternyata telah mempunyai Pasangannya.. saat aku dengar dia bersama teman baru ku. hati ini merasa kecewa.. hati ini juga mengalami luka.. mungkin dia bukan jodoh ku, kini aku harus bisa melupakannya..
By: Brigitta Cynthia

Aku pun menetes kan air mata ku dan menutup diary ku. sambil ku tatap bintang di langit. Ku berkata “bulan.. bintang.. aku ingin dirinya, dan aku sungguh mencintainya. Angin.. tolong sampaikan rindu ku ini padanya” sejenak aku pun menutup mataku. Saat itu juga angin bertiup kencang..
Saat itu Bisma juga menatap langit di balkon kamarnya. Ia membuka selembar kertas diary yang ia temukan kemarin. Dengan membaca diary itu, Gil, aku tau kau ingin merasakan cinta itu. Aku akan tunjukkan cinta itu seperti apa” kata Bisma. Angin pun bertiup kencang ke arah Bisma, Bisma seperti melihat wajah Gigi di langit itu. “kenapa jadi teringat dengan Gigi gini aku? Sepertinya dia kangen sama aku.” Ia menghela nafas “aku juga kangen sama kamu Gi” ujar Bisma. Aku membuka mataku dan kaget “di mimpiku sepertinya Bisma juga rindu padaku” aku tersenyum.
Aku merebahkan tubuhku di kasur ku. perlahan aku pun memejamkan mataku..
Aku tak tau aku berada dimana kini. Sepertinya aku berada di suatu tempat seperti taman surga yang indah. Disana aku memakai gaun seperti seorang putri. Dari arah sana aku melihat Bisma yang sedang berjalan dia seperti seorang pangeran. Dia berjalan ke arahku dan dia menghampiriku. Dia memegang tanganku dan berkata “Gi, aku sayang sama kamu. Aku gak mau kehilangan kamu. Sungguh aku tak bisa hidup tanpamu. Kamu adalah milikku selamanya. I LOVE YOU Gigi!” Bisma mencium tanganku. “aku juga sayang sama kamu. Aku juga gak mau kehilangan kamu. Dan aku pun juga ingin menjadi milikmu selamanya. LOVE YOU TOO Bisma!” balasku. Tiba-tiba Christy datang, “tega kamu Bis. Kamu telah mengkhianati cintaku. Dan kamu Gi, kamu telah nusuk aku dari belakang. Teman macam apa kamu!” Christy marah padaku. “TIDAKK..!!” teriakku, akupun terbangun dari tidurku. Ternyata itu hanya mimpiku saja. “duuh.. kenapa sih, aku gak bisa ngelupain Bisma? KENAPAAA!!” aku kesal. Bunda membuka pintu kamarku “sayang, kamu kenapa?” Tanya bunda. “gak apa-apa bun” jawab Gigi. “kamu mimpi buruk ya sayang?” “iya bun. Mimpi Gigi gak enak” “ya sudah. Kamu mandi gihh, udh siang.. kata bundaku..
Aku segera mempersiapkan diri terlebih dahulu untuk pergi ke sekolah. Pukul telah menunjukkan 06.30 pagi. Aku segera bersiap untuk berangkat ke sekolah.
Sesampai di sekolah, aku menuju ke kelasku. Hampir sampai aku ke kelas, aku tertabrak oleh Bisma. Hampir saja aku terjatuh, Bisma menolongku Aku terjatuh di pelukan Bisma. Segera aku melepas dari pelukannya “makasih” aku melangkah kan kakiku untuk menghindarinya. “tunggu!” Bisma memegang tangan ku dan aku pun memberhentikan langkahku. Aku berbalik badan “apa lagi” ujarku “nih, ada sandwich untukmu. Ini aku buat sendiri, mungkin ini cukup untuk menggantikan makananmu kemarin. Aku harap kamu menyukainya. Tolong terimalah ini” Bisma memberiku kotak makanan yang berisi sandwich. Aku menerimanya “makasih” aku berbalik badan dan dengan langkah cepat aku pergi dari sana. Belum sempat aku ke kelas, aku menengok ke arah kelas Christy di 11-IPA2. Aku melihat Christy yang lagi menangis dengan memegang sebuah foto di tangannya. Aku menghampirinya perlahan dan duduk di sampingnya “Christ, kenapa dengan dirimu? Kau begitu sedih begini” kataku “Gi, aku sama Bisma sudah putus kemarin” ujar Christy dengan menahan tangisannya “hah, putus? Kenapa bisa putus sih?” aku sedikit tak menyangka “Bisma mutusin aku karena dia telah mencintai wanita lain. Dia bilang kalau dia menganggap ku sebagai kakaknya saja. Gak lebih dari itu. Aku merasa sedih dan kecewa mendengarnya” Christy menjelaskan. “kenapa Bisma setega itu?. Kira-kira siapa wanita yang dia cintai?” tanyaku lagi “aku tak tau. Tapi ya tak apalah! Mungkin aku bisa menerimanya. Aku harap dia bisa mendapatkan wanita itu. Dan dia bisa bahagia dengannya” gumam Christy dengan menghapus air matanya. Aku berpikir, siapakah gerangan wanita yang Bisma cintai? Mungkinkah dia akan mencintaiku? Atau mungkin dia mencintai orang lain selain aku? Ya Tuhan.. semoga inilah jawaban darimu. Aku masih bisa ada kesempatan untuk memilikinya. Tapi disisi lain dia adalah mantan Christy. Aku juga tak mau melukai dan menghianati Christy. Ya Tuhan.. apa yang harus aku lakukan?. Aku tercengang “Gi! Gigi!” Christy memanggilku dan segera aku tersadar “eh.. egh.. iya apa?” jawabku gugup. “kau kenapa? Sepertinya kau bengong saja dari tadi. Kau lagi mikirin apa Gi?” tanya Christy padaku “aku tak apa. Aku balik ke kelas dulu iya?” aku segera bangun dari tempat dudukku dan kembali ke kelas.
Saat ini adalah pemilihan ekstrakulikuler di sekolah ku. terdapat bermacam-macam pilihan ekskul untuk dipilih, diantaranya ada ekskul sepak bola, basket, bulu tangkis, voli, marcingband, seni tari, seni musik, seni drama, dan fotografi. Aku memilih ekskul klub seni drama, ini karena ada alasan tersendiri aku memilih ekskul itu. Karena selain aku suka ber-acting, ruang seni drama juga berdekatan dengan ruang ekskul yang Bisma pilih yaitu fotografi. Selain itu aku juga bisa melihat Bisma dari dekat.
“anak-anak.. sekarang tema drama kita kali ini adalah ROMEO AND JULIET. Dan untuk peran utama yang menjadi JULIET itu adalah Gigi. Dan kenapa saya memilih Gigi? Karena dia sangat pintar dalam berbahasa inggris. Dan untuk yang menjadi ROMEO saya pilih Morgan” bu heni guru pemimpin drama menjelaskan. Hari demi hari pementasan drama akan dilaksanakan. Waktu itu aku latihan drama, aku melihat Bisma yang sedang mengecat ruangan drama itu. “Bisma!” panggil bu heni “iya bu?” jawab Bisma. “tolong kamu gantikan pemeran ROMEO saat ini” pinta bu heni “baik bu” Bisma segera memakai kostum ROMEO. Kita pun bermain dengan penuh penjiwaan acting. Tiba-tiba tak sengaja aku menginjak sesuatu di kaki ku. hampir saja aku terjatuh, untung saja Bisma segera menolongku. Aku pun terjatuh di pelukkan Bisma. Bisma dan aku saling menatap mata “sudah! Jangan menatap terlalu lama” cegah bu heni. Aku segera melepaskan diri dari pelukan Bisma “maaf bu” seruku.
Pementasan drama berakhir sudah, dan klub drama sekolah ku mendapatkan nilai yang terbaik. Aku pun juga bangga dengan diriku sendiri, aku bisa membanggakan sekolah. Juga tak kalah dengan Bisma, dia mendapat juara 1 di ajang lomba fotografi tingkat nasional dan ia juga mendapatkan juara 3 di ajang lomba basket tingkat nasional. Dan 2 minggu lagi ada lomba pementasan marcingband tingkat nasional dan sekolahku juga ikut berpartisipasi dalam lomba ini.
Saat itu aku berada di kantin, tiba-tiba bu heni menghampiri ku yang lagi menikmati makan “Gigi! Ibu mau bicara dengan mu” “bicara apa bu?” tanyaku penasaran. “begini, kamu tahu sendiri mayoret marcingband kita lagi ada di singapura. Apalagi kamu tahu jika perlombaan sekaligus pementasan marcingband tingkat nasional akan diadakan 2 minggu lagi. Jadi ibu minta kamu yang menggantikan mayoret marcingband sekolah. Karena ibu lihat kamu cukup mahir dalam permainan tongkat itu. Ibu mau kau tak menolak tawaran ibu” bu heni menjelaskan “saya jadi mayoret marcingband bu?” “iya Gi. kamu mau iya?” “iya sudah. Jika ibu yang meminta saya, saya bersedia untuk jadi mayoret” kata ku. “terima kasih Gi. ibu sangat berharap pada mu. Ibu pergi dulu” bu heni melangkah pergi. Aku harus bisa menjadi mayoret, aku tak boleh me menyerah. Aku harus banyak berlatih agar akhirnya aku bisa membanggakan sekolah, batinku.
Saat itu juga aku terus dan terus berlatih bagaimana menjadi mayoret yang baik. Hari ini kedatangan murid baru, ia adalah saudara Bisma. Namanya Reza anak kelas 10 – 1. Ia sama tampannya dengan Bisma, anak-anak cewek juga banyak yang menyukainya. Tapi aku tak sama sekali tertarik padanya. Bagiku dia biasa saja masih jagonya Bisma pangeran impianku. Saat itu aku latihan marcingband di lapangan sekolah. Juga bersamaan Bisma dan saudaranya tampak mereka sedang bermain basket. “Bis dia tampak cantik sekali. Siapakah namanya?” tanya Reza matanya tertuju padaku “dia Gigi. Teman sekelas ku juga teman sebangku ku” jawab Bisma. “oh, bagus dong. Jadi aku bisa mendekatinya” “tentu saja. Kau begitu suka padanya? “iya begitulah. Dia putri pujaanku” Reza tersenyum menatapku.
Setelah 2 minggu kemudian, tibalah acara perlombaan sekaligus pementasan marcingband tingkat nasional. Aku tampak berada di depan begitu memimpin barisan. Dengan trick-trick permainan tongkat ku dan tersenyum begitu bersemangat. “Bisma sepertinya aku tak mau pindah dari sini” gumam Reza “kau sudah beberapa kali mengatakan itu” Bisma tersenyum.
Hari esok di sekolah pada saat jam istirahat aku menemukan sepucuk surat di atas mejaku. Aku mengambilnya dan membuka, ku baca surat itu…
Dear Brigitta Cynthia
Ku tunggu kehadiran mu di balkon sekarang. Ada yang ingin ku katakan padamu.
From: ?

Di dalam fikiran ku surat ini mungkin dari Bisma. Aku segera berlari menuju balkon sekolah. Disana aku tak bertemu dengan Bisma melainkan aku bertemu dengan Reza. “hai Gigi.  Akhirnya kau datang juga!” sambut Reza pada ku “surat ini dari mu?” tanyaku “iya surat itu dariku. Ada yang ingin aku katakan pada mu” lanjut Reza “apa itu?” tanyaku “aku menyukaimu. Maukah kamu menjadi pacarku?” Reza menembak ku. aku terdiam tak berkata apapun itu. “kenapa kau tak jawab?” “aku… aku…” ku ragu-ragu menjawabnya “jika kau tak menjawab itu. Aku fikir kau mau menjadi pacarku” gumam Reza ia mencium tangan ku. sebenarnya dari balik tembok ternyata Bisma menguping pembicaraan aku dan Reza. Ia merasa sangat sedih “ya Tuhan.. aku ingin dia menjadi milikku. Aku ingin dirimu tau Gi, jika aku juga menyukaimu” dengan meteskan air matanya.
Malam hari aku tak bisa tidur saat itu, aku memikirkan Bisma juga Reza. “apa yang harus aku lakukan? Aku suka sama Bisma tetapi di sisi lain Reza juga menyukaiku” ujarku. Setiap hari Reza selalu mengantar dan menjemput ku ke sekolah. Hari itu adalah hari minggu, aku, Reza, juga Bisma bersantai dan menghabiskan waktu liburan di puncak. Aku duduk di tepi kolam dan Reza  mendekati ku. ia bermain gitar sambil menyanyikan lagu untuk ku. tetapi mataku terus tertuju pada Bisma yang sedang memotret pemandangan alam. Aku mencoba berdiri dan ingin menghampiri Bisma disana. Selangkah lagi ku berjalan, aku terjatuh “aww!” rintihku. Bisma dan Reza segera menghampiriku “kamu tidak apa-apa Gi?” tanya Reza. Aku hanya menggeleng “ya sudah, biar sini aku gendong dirimu” seru Reza. Ia menggendong ku “akan ku bawakan tas mu” Bisma membawakan tasku.
Malam hari tiba aku dan teman-teman bercanda ria. Belum sempat aku ikut menghibur, Reza tiba-tiba menciumku. Bisma seperti melihatku dengan sedikit cemburu begitu. Aku hanya terdiam saat itu, pada waktu aku diantar pulang oleh Reza. Sampai di rumah ku aku berkata “mulai besok kamu jangan mengantar dan menjemput ku lagi” “loh, kenapa? Apa kamu marah gara-gara aku menciummu tadi?” tanya Reza “lupakan itu!” ketusku “kenapa begitu? Padahal aku ini pacarmu” gumam Reza “kapan aku menjawab pertanyaan mu waktu kau menembak ku? padahal aku hanya diam saja. Bukan berarti aku mau. Karena hanya ada 1 orang di hati ku” aku berbalik badan dan memasuki rumah “Gigi! Siapa orang yang kau cintai itu? Siapa Gi?!” teriak Reza  namun aku tak mendengarkan teriakan Reza.
Skip
“Bisma! Aku harap kau tak menyukai GIGI. Karena dia yang telah membuat ku sakit hati. Aku harap kau tau itu” ujar Reza kepada Bisma “aku tau itu” singkat Bisma dengan menunudukkan kepalanya.
2 tahun kemudian, SMAN VOICES merayakan murid-murid kelas 3 yang telah lulus UN. Begitu pun aku merasa bahagia saat ini. Rencana ku aku ingin menyatakan perasaan ku saat ini pada Bisma. Saat itu aku tahu Bisma berada di tempat kolam renang sekolah dan segera aku menghampirinya. Sesampai disana tampak ku lihat Bisma sedang memotret pemandangan. Aku menghampiri dia “ada apa Gi?” seru Bisma padaku “Bis! Ada yang ingin aku katakan padamu” kataku gugup “apa itu?” tanya Bisma. Aku menghela nafasku dan sedikit memberanikan diri berkata “sebenarnya sejak dari dulu, saat pertama kali aku menginjakkan kaki ku di sekolah ini aku menyukai dirimu. Dan saat itu aku tahu dirimu pacar Christy, mungkin aku bisa menerima itu. Walau rasa kecewa di hati, dan saat itu juga aku tahu kau putus dengan Christy. Diriku mungkin berfikir bahwa aku masih ada kesempatan untuk bersamamu. Apalagi saat latihan pementasan drama itu, aku terjatuh dan kau yang memapahku. Aku telah menyembunyikan perasaanku ini dan tak bisa ku pungkiri jika aku mencintaimu. Aku hanya ingin berkata ini padamu Bis” jelasku “kau mencintaiku? Tapi aku telah ada yang punya Gi” jawab Bisma. Ku mendengarnya merasa sangat kecewa “siapa dia?” tanyaku balik “dia Christy. Aku telah balikan dengannya. Dulu ku juga menyukaimu tapi karena kau telah bersama Reza. Ku fikir cinta ini gak ada artinya. Dan aku baru jadian dengan Christy seminggu yang lalu. Maafkan aku Gi!” gumam Bisma lagi “oh begitu! Tak apalah. Aku bisa menerima itu semua. Yang penting sekarang aku lega karena aku telah menyatakan perasaanku ini. dan semoga kau bahagia bersama Christy” gumamku. Aku berbalik badan sambil tak berhenti menangis “Gi! kau tak apa?” seru Bismapadaku, aku menggelengkan kepalaku.
Sampai malam hari aku tak berhenti untuk menangis, selalu ku teringat masa-masa lalu di sekolah dan disaat aku merasakan cinta dan kecewa itu. Dan sama halnya dengan Bisma, ia membuka diarynya. Di dalamnya itu terdapat foto-fotoku dan selembar kertas diaryku. Dan malam itu juga menghampiri rumahku, ia meletakkan diarynya di depan rumahku. “semoga kau tahu apa yang aku rasakan selama ini padamu?” ujarnya. Ia segera pergi dari sana.
10 tahun kemudian, aku kini telah sukses dengan meraih cita-citaku menjadi seorang penulis dan designer ternama di seluruh dunia. Saat itu aku menghadiri acara TV, “bagaimana Gigi? Kau bisa menjadi seorang yang sukses begini” tanya presenter tersebut padaku “karena dukungan orangtua dan keluarga, juga usaha dan berdoa. Dan berawal karena cinta dan selalu bersemangat untuk belajar dan mencari tahu” jawabku “Gigi! Masihkah kau ingat dengan diary ini? Dan kita akan pertemukan sang pemilik diary ini sekarang. Yaitu adalah Bisma Karisma!” seru sang presenter. Aku menoleh ke arah belakang dan ternyata dia adalah Bisma. Lelaki impianku, Bisma membawa buket bunga untukku. “ini untukku?” tanyaku “iya ini untukmu” jawab Bisma. Aku menerima bunganya “makasih” balasku lagi. “ehmm.. silahkan kalian duduk” kata presenter kembali. Aku dan Bisma duduk, “sekarang apa yang ingin kau katakan Gigi pada Bisma?” kata presenter itu “Bisma! Aku mau nanya. Apakah?… kau telah punya partner?” tanyaku pada Bisma “aku… aku… aku… aku… aku… lagi menunggu.. seseorang yang sedari dulu dia telah mencintaiku. Saat ia baru saja menginjakkan kakinya di SMANVOICES” ujar Bisma. Aku seraya menangis dan tersenyum. “Gigi! I LOVE YOU! Kau mau jadi pacarku juga sekaligus menjadi pendamping hidupku selamanya?” gumam Bisma “I LOVE YOU TOO! Bisma! Aku mau menjadi pacarmu juga sekaligus menjadi pendamping hidupmu untuk selamanya” balasku. Bisma memelukku dan saat itu juga aku dan Bisma menikah dan hidup bahagia selamanya.
                                                 -----TAMAT-----
Karya : CiGi
*Gimana Twibies cerpennya??? Bagus gk?? Gaje yah?? Hmmm
Maklumlah Adm bukan Orag yang jago buat Cerpen….
Kasi saran yah??? Supaya Adm Bisa perbaiki dan Post Cerpen lagiiii….
Kalau gk bisa diblog ini, kasi saran lewat twitter aja yah,
Caranya sukup mention SARAN kamu ke @PrincessCigi *beuhhhkayakiklanpula hehe
Okeee  see you babayyyyy….
Maaf kalau pendek dan endingnya gaje… hihihi

Sekian dan terima kasih