Senin, 06 Januari 2014

“Tak Begini” Part 6 *LAST PART*

Hallooo readers, Welcome to Blog My Princess Brigitta Cynthia ;)
Selamat soree CiGi dan Semuanya, hayoooo penasaran kan dengan akhir cerita cerbung *TAK BEGINI* ??, Passtii dongg….. hehe
Oiahhh Udah siapain tissue belom?? Hayooo yang belom siapin, siapin dulu gihhh sebelum baca cerbung ini, ntar banjirr lohh pipinya… seriusss adm, adm aja sampai tersingguk singguk nangis pas bacanya, hmmmm gk percaya?? Okee dehhh kalau gk percaya yukk kit abaca bersama sama,,,,…. Oiaa sekali lagi adm ingetinn SIAPIN TISSUE ya, udah disiapin?? Okeee bagussss….* hihihi
Yukk capcussssssss
Happy Reading*
cast:
-gigi chibi
-bisma smash
-morgan oey
-reza smash
-anisa chibi
-ms dan mc

*“inilah ironi kehidupan, dimana manusia tidak akan pernah tahu dan mengerti saat tiba waktunya ia pergi dan kembali kesisiNya.. saat ia benar2 akan merasakan kebahagiaan abadi yang tidak sempat ia miliki di dunia…”

***

“Bisma! Lo mau kemana..?” seru gigi dalam kegelapan sembari memanggil nama sosok yg ia anggap Bisma..

“Bisma…!!!!!! Bisma…!!!” serunya lagi karena sosok itu tak kunjung berbalik dan memandang ke arahnya..

“bismaaaaaaa!!!!!”

“gi, gigi. Kamu kenapa..? ayo bangun gi…” ujar seorang wanita

“hah.”

“gi, kamu kenapa?kamu mimpi buruk..?” tanya wanita tsb kawatir menatap gigi yg terbangun dengan keringat dingin yg mengucur di sekitar wajahnya

Mendengarnya, Gigi tidak menjawab. Ia hanya mengalihkan pandangannya pada bisma yg masih tebaring lemah diatas ranjang dengan alat2 medis yang masih menempel disekujur tubuhnya.

“gi, kamu gak papakan?” tanya wanita disamping gigi yg tidak lain adalah mama bisma dengan nada kawatir

“enggak kok tan.. emm.. sekarang jam berapa ya tante..?” tanya gigi dengan wajah yg tampak mulai memucat entah kenapa

“jam 7 lewat 13 gi.. memang kenapa..?” tanya mama bisma bingung

“emm.. enggak kok tan.. gigi permisi ketoilet dulu ya tan..” pamit gigi bangkit dari sofa lalu berjalan pergi

***

#DitoiletRS

“hhhh… tadi kenapa gue mimpi itu lagi ya..? sebenarnya apa maksud semua itu..?” guman gigi bertanya pada dirinya sendiri usai membasuh wajahnya dengan air. Sejenak dipandangannya wajah kacaunya melalui cermin didepannya, untuk selanjutnya menyalakan keran air dan membasuh lagi wajahnya.. “semoga ini pertanda baik..” batinnya dengan perasaan cemas.

***

“kezia..? kenapa dia bisa ada disini?” guman gigi bingung saat berjalan disekitar koridor Rumah sakit dan mendapati kezia tengah berdiri panik didepan ruangan bertuliskan ‘UGD’.

“kez, kok lo bisa ada disini..?” tanya gigi saat langkahnya mengantarkannya tiba dihadapan kezia

“PRANGG” sebuah tamparan hangat berhasil melayang kasar di pipi kanan Gigi

“kez, lo, lo kenapa.. kenapa lo tampar gue..? apa salah gue..?” tanya gigi tidak mengerti sembari memengangi pipinya yg baru saja ditampar kezia

“apa?! Apa lo tanya?! Lo tanyain apa?! Gigi. Lo sadar gak sih? Lo tuh pembawa sial! Lo tuh perusak! Lo pembawa hancur hidup gue..! lo tau itu? Hah? Jawab! Jawab gue gi! Lo harusnya sadar!!” maki kezia dengan mata sembab yang tampak seperti habis menangis

Mendengarnya, gigi hanya menggeleng tidak mengerti. “gue gak ngerti.. maksud lo apa sih kez..? gue, gue pembawa sial..?” tanya gigi bingung karena sama sekali tidak mengerti maksud ucapan kezia

“iya! Lo bukan hanya penyebab rusaknya hubungan gue sama reza! Tapi lo juga penyebab KECELAKAAN Reza!!” erang kezia benar2 dengan luapan emosi yg tidak tertahan lagi

“gak.. gak mungkin.. reza.. rezagak mungkin kecelakaan. Lo nipu gue kan kez? Lo bohongkan?” tanya gigi sembari menggelengkan kepalanya tidak percaya

“apa? Bohong?! Reza sekarang luka parah dan lagi ditangani dokter didalam! Apa lo masih sanggup bilang gue bohong? Hah?!” desis kezia mendorong tubuh gigi kasar, hingga terjatuh dilantai

“ini gak mungkin kez. Reza masih baik2 aja tadi. Dan sekarang pasti dia juga masih baik2 aja.. lo jangan bohongin gue!” desis gigi tidak percaya

“lo masih gak percaya hah? Sekarang lebih baik lo liat sendiri. Liat siapa yg lagi ditangani dokter didalem. Liat!” Suruh kezia menunjuk ruang UGD

Tanpa menjawab dan dengan air mata yg tertahan di pelupuk matanya, gigi pun bangkit dan segera melihat kedalam ruang UGD melalui celah kaca kecil yg disematkan di pintu putih tsb.

“hah..?” gigi menyumpal mulutnya dengan telapak tangannya tidak percaya. Ya. Gigi benar2 tidak bisa percaya dengan apa yg ia lihat. Reza. Ia sedang terbaring bersimbah darah diatas kasur dengan seorang dokter dan beberapa suster yg menanganinya..
“gimana? Lo udah lihat? Lo lihat sendirikan. Itu reza. Dan dia gak sadarkan diri dengan banyaknya darah ditubuhya. Lo liatkan sekarang? Masih gak percaya juga, hah?” tanya kezia tajam, satu persatu bulir air mata pun mulai tampak berjatuhan membasahi pipinya.

Gigi membalikkan tubuhnya dan menyenderkan diri dipintu ruang UGD itu menangis. Ia tetap belum percaya sepenuhnya akan apa yg baru saja ia lihat.

“kenapa? Kenapa lo nangis? Lo udah biasakan lihat ini semua? Lo udah biasakan menjadi penyebab utama hal seperti ini. Jadi kenapa lagi? Kenapa lo mesti pura2 nangis. Kenapa, hah?” desis kezia tajam

“apa..? apa maksud lo kez..? apa?” tanya gigi nanar, air matanya terus mengalir deras

“apa? Masih lo tanya juga? Bisma. Dia kecelakaan karna lo kan?! Dan sekarang reza. Dia juga kayak gini gara2 lo! Coba aja lo gak jadi perusak antara hubungan gue sama reza. Coba aja lo gak usah nelpon reza dan minta diantar pulang! Reza, dia, dia pasti gak akan gini..mobil reza pasti gak akan nabrak pohon itu. Ini semua gara2 lo gi! Gara2 lo!” erang kezia penuh emosi dan derai tangis

Gigi tak sanggup berkata2, ia hanya dapat menundukkan kepalanya menangis sembari merenungi perbuatannya. Ya. Ucapan kezia benar. Bisma kecelakaan dan koma karenanya. Karena ia mengusir bisma dan memintanya menemui anisa. Dan sekarang reza, ia juga kecelakaan karena dirinya. Karena ia meminta reza untuk mengantarkannya pulang. Semuanya benar2 kesalahannya. Ia benar2 pembawa sial.

“kenapa gi? Kenapa lo mesti datang dan jadi perusak hubungan gue dengan reza? Kenapa lo gak pergi?! Kenapa lo gak pergi aja!! Kenapa lo gak pergi ‘selamanya’? kenapa gi? Kenapa? Arghhhhhh!” erang kezia meghempaskan dirinya pada dinding dan menjambak rambutnya geram. Emosi serta luapan air matanya benar2 tidak bisa ia tahan.

“maaf” ujar gigi lemah

“maaf? Sempat2nya lo bilang maaf? Hahaha. Dasar. Sebaiknya sekarang lo pergi!! Pergi gi! Gue gak mau liat lo disini lagi! Lo itu Cuma sebagai pembawa sial! Lo cuman datang sebagai pembawa petaka buat hidup gue dan reza dah bahkan juga Bisma!! Jadi pergi gi!! Pergi sekarang! Pergi dan gak usah kembali lagi! Pergii!” pekik kezia

Gigi tak mampu lagi berkata2.. pergi memang adalah satu2nya jalan terbaik.. Dengan langkah yang benar2 terasa berat dan luapan air mata, gigi pun melangkahkan kakinya pergi..

***

Seakan selaras dengan apa yang gigi rasakan, hujan pun turun dengan derasnya disertai kilat dan petir yg datang menyambar… Tanpa peduli dengan keadaan cuaca, gigi terus melangkahkan kakinya mengintari jalanan yang tampak sepi..
Tidakkah cukup bisma saja yg terbaring koma karena perbuatan gigi..? tapi kenapa, kenapa sekarang reza juga tertimpa hal yg sama..? kecelakaan. Dan itu semua terjadi karena gigi.

“Tuhan. Haruskah aku hidup selamanya hanya untuk membawa petaka bagi orang2 sekitarku? Bagi sahabat2ku?
Apa lagi ini Tuhan..? belum cukupkah aku sebagai penyebab kecelakaannya bisma? Belum cukupkah aku membuat orang2 yg menyayangi bisma tertatih akan luka yg mendalam?
Sekarang apa lagi ini Tuhan? Reza. Sahabat aku juga mengalami hal yg sama. ia juga kecelakaan. Dan, dan haruskah juga itu semua karena aku? Argghhhh!!!
Aku enggak pernah sama sekali menginginkan hal ini! Hal dimana aku kehilangan sosok2 yg aku sayangi dan bahkan cintai! Tapi kenapa? Kenapa ini semua harus terjadi? Dan kenapa aku yang harus menjadi penyebabnya?
KENAPA..?! Tuhan, kenapa tidak Kau cabut saja nyawaku? Cabut nyawaku sekarang Tuhan! Cabut nyawaku agar aku pergi selamanya dan berhenti menjadi penyebab semua kekacauan ini! Cabut. Cabut nyawaku! Tolong.. tolong cabut Tuhan…” desis gigi menangis kacau, hingga akhirnya ia pun menjatuhkan tubuhnya yg basah kuyup diguyurr derasnya hujan itu berlutut ditrotoar…

“arrrggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…!!!” pekik gigi menangis sejadinya. Hingga kepalanya terasa sangat pusing, dan akhirnya pingsan tidak sadarkan diri.

***

“emm..” guman gigi membuka mata dan memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.

“gigi.. kamu udah sadar nak?” tanya mama gigi membuka pintu kamar anaknya, dan masuk dengan membawa segelas air serta beberapa bungkus obat.

“mah, pah, gigi kenapa? Kenapa gigi bisa ada dirumah?” tanya gigi pada kedua orangtuanya yg kini sudah duduk ditepi ranjangnya

“tadi kamu dibopong warga dalam keadaan pingsan gi dan dokter bilang kamu kecapean.. kamu kenapa sih gi? Kok bisa jadi gini..?” tanya papa gigi bernada kawatir

“nih gi.. kamu minum dulu obatnya..” suruh mama gigi memberikan gigi 2 butir tablet dan segelas air putih.

“gigi gak papa kok pa..” jawab gigi usai meminum tablet obat tadi dengan beberapa tegukan air

“kamu yakin nak? Kamu gak pernah begini sebelumnya loh.. mama, papa, kawatir sama keadaan kamu..” ujar papa gigi yang disertai anggukan sang isteri

“gigi beneran gak papa kok ma, pa.. mama papa tenang aja. Lagian kalau gigi kenapa-kenapa, itu pasti udah jadi kehendak Tuhan..” ucap gigi dengan nada lemah

“hush gi.. kamu ngomong apaan sih.. jangan ngelantur deh.. yaudah lebih baik sekarang kamu tidur, ini udah larut banget.. supaya kamu sehat dan gak kenapa2 seperti yg kamu bilang..” ujar mama gigi lembut

“iya gi.. kamu sekarang istirahat ya..” timpal papa gigi

Mendengarnya, gigi pun hanya mengangguk pelan serta tersenyum lemah.

“yaudah papa keluar dulu ya.. kamu beneran tidur ya nak..” kata papa gigi lembut sembari mencium kening putrinya dan beranjak pergi

“mama juga ya” timpal mama gigi mencium kening gigi, dan berlalu pergi juga.

Gigi hanya bisa menatap nanar kasih sayang serta kehangatan yang diberikan kedua orangtuanya padanya. “apa mama, papa, akan melakukan hal yg sama kalau tau putri semata wayang mereka ini pembawa petaka..?” batin gigi yang kemudian kembali meneteskan air matanya..

***
Keesokan paginya pukul 5 pagi diRumah Sakit…

Masih dalam keadaan pagi yang buta gigi menginjakkan kakinya dirumah sakit. Ya. Memang sebenarnya hal ini sama sekali tidak dibenarkan oleh pihak Rumah Sakit namun, karena gigi benar2 memohon, akhirnya satpam pun mengizinkannya memasuki areal rumah sakit yg masih diisi oleh beberapa suster serta pegawai cleanning service..

#KamarAnggrek No.15

Dikamar ini tampak reza yang terbaring belum sadarkan diri diranjangnya. Keadaan reza memang tidak separah bisma yang ‘koma’, namun perban2 berbecak darah yang melingkar dikepala, lengan, serta kakinya cukup mengiris hati dan mendatangkan tangis. Reza biasanya adalah sosok yang kuat, dan tidak pernah terbaring sakit dirumah sakit seperti ini. Namun, berbeda dengan sekarang, Reza benar2 jauh dari kata ‘sehat’..

Air mata yang tadinya sanggup gigi tahan, kini kembali mengalir.. “maaf za.. maafin gue.. ini memang murni kesalahan gue.. andai aja gue gak sok2an buat minta lo jemput, pasti semuanya gak akan begini. Andai aja gue gak ngebuat masalah, pasti sekarang hubungan lo dan kezia baik2 aja dan normal… maafin gue za.. gue bener2 cewek sial!’ ujar gigi disela tangisnya yg benar2 tak mampu tertahankan.

“za, gue pasti akan kembaliin semuanya ke keadaan normal.. gue, gue akan pergi za.. pergi jauh dari kehidupan lo, pergi jauh dari hidup lo dan kezia.. mulai sekarang kalian pasti akan bisa hidup bahagia.. kalian pasti akan kembali bahagia seperti dulu..” ujar gigi menangis sejadinya sembari menundukkan kepalanya. “sel.. selamat tinggal za.. gue, gue akan pergi sekarang.. jaga diri lo ya.. maaf..” guman gigi menyeka air matanya lalu sekuat tenaga berusaha tersenyum menahan tangisnya. Namun, ia tetap tidak setegar yang ia inginkan. Karena butiran bola bening itu terus mengalir tiada henti membasahi pipinya..

Untuk terakhir kalinya, gigi pun menatap reza dalam, lalu beranjak pergi meninggalkan sahabatnya itu…

#RuangICU

Kini gigi sudah berada diruangan tempat bisma terbaring koma. Ruangan yang selalu diiringi irama dari monitor pendeteksi kehidupan yang masih menampakkan grafik naik turun berwarna hijau pada warna dasar layarnya yg hitam. Syukurlah, karena melaluimonitor itu Gigi mengetahui bahwa jantung bisma masih berdetak dan menandakan bahwa dia masih ‘hidup’.. Bisma masih dalam keadaan sama. alat2 medis masih terpasang rapi membalut tubuh yang semaki lama, semakin tampak kurus itu..

Memandang bisma, membawa gigi pada putaran kisah masa lalunya.. Bisma, ia selalu menjadi sosokpahlawan dalam kehidupan gigi. Sosok yg selalu berkata bahwa gigi harus kuat, yang tak segan2 memeluknya saat ia sedang berurai air mata. Bisma jugalah sosok yang selalu melindungi gigi dari anak2 nakal saat mereka masih duduk di tingkat Sekolah Dasar. Bisma benar2 sosok yang sejati dalam kehidupan gigi, bahkan ia tidak segan2 menjadikan anisa sosok yg tidak ia cintai sebagai pacar demi supaya gigi bisa bersama Morgan. Ya. Saat itu gigi memang salah. Menganggap bahwa ia mencintai Morgan, padahal itu bukan perasaan ‘cinta’ melainkan hanya rasa takut kehilangan karena saat itu ia tidak memilki siapa2 sebagai sahabat paska kepergian Bisma, dan menjauhnya Reza dari sisinya. Hingga morgan menyadarkannya bahwa Bismalah sosok yg sesungguhnya ia cintai, walau kini semuanya sudah terlambat.

Air mata gigi kembali mengalir deras.. kali ini benar2 deras dan sulit untuk ia tahan..

“maaf bis.. semua ini karena gue.. gue penyebab semua kecelakaan itu.. maaf bis, maaf..
Dan terimakasih.. terimakasih atas pengorbanan yang selalu lo berikan buat gue.. terima kasih bis… makasih..” gigitak mampu melanjutkan perkataannya. Perih, benar2 sangat perih semua yg ia alami dan rasakan. Gigi merasakan sakit yg benar2 mendalam pada dadanya, sangat sesak dan sulit untuk bernafas yang membuatnya merenggut sebagian baju dibagian dadanya perih..

“gue.. sekarang gue akan pergi bis.. gue akan pergi ke luar negeri untuk menyelesaikan semua dampak buruk yang gue bawa bagi hidup lo dan juga reza..dia juga kecelakaan, sama seperti lo dan gue.. gue juga penyebabnya.. sekali lagi gue minta maaf bis.. semoga lo dan reza bisa sembuh dan pulih seutuhnya.. gue, iya, gue sebagai si pembawa petaka ini akan pergi jauh..
Sekali lagi makasih untuk semuanya bis.. Gue, gue… gue cinta sama lo.. selamanya” ujar gigi mencium kening bisma lalu menggenggam koper ditangannya kuat, dan pergi dengan air mata yang masih mengalir tanpa henti..

Bisma. Saat gigi sudah pergi, secara perlahan masih dalam keadaan tidak sadar butiran air mata mengalir membasahi pipi bisma. Dan, jemari bisma mulai bergerak pelan layaknya ia akan segera sadar dan membuka matanya…

***
#RumahGigi

“gigi.. kamu udah sehat..? ayo sarapan dul” ujar mama gigi terpotong saat ia membuka pintu kamar gigi dan mendapati kapar itu kosong tanpa adanya sosok gigi. “loh gigi..? gigi kamu dimana..?” tanya mama gigi panik sembari meletakkan nampan berisi sarapan yg ia bawa pada meja kamar gigi, dan berjalan kearah kamar mandi di kamar gigi guna mencari gigi. Namun, nihil. Gigi tidak tampak diseluruh susut ruangan kamarnya.

“ya Tuhan! Gigi kamu dimana..?” seru mama gigi semakin panik. “surat?” guman wanita itu pelan saat mendapati sebuah kertas putih berlipat tepat diatas lipatan bed cover ranjang gigi. Dengan sigap, mama gigi pun langsung meraih surat itu dan membacanya..

“Dear mama dan papa,
Maaf ya ma, pa, kalau gigi pergi tanpa
izin, dan diam-diam..
gigi harap, mama sama papa mau
nerima kepergian gigi..
bahkan kalau gigi nantinya akan
pergi untuk selamanya..

Ma, Pa, makasih ya..
makasih karena udah mau ngerawat gigi
sampe gigi dewasa seperti sekarang ini..
maafin juga ya kalau gigi belum bisa
membahagiakan mama sama papa..
tapi gigi janji, suatu hari, entah
dalam wujud apapun kita bertemu
nanti, pasti gigi akan membalas
semua kebaikan mama papa..

Semoga Tuhan memberkati
Mama, papa ya..
dan semoga kita bisa bertemu lagi
nanti..”

Tanda Cinta,
GIGI

“PAPAAAAAAAAAAAA…….!” pekik mama gigi histeris memanggil sang suami usai membaca surat dari gigi.

***

“dokter! apa benar bisma sudah sadar?! keadaan dia bagaimana dok..? dia baik2 ajakan..?” tanya mama bisma didampingi sang suami saat baru tiba diRumah Sakit tepatnya di depan Ruangan ICU.

“mm.. Ibu dan Bapak langsung saja masuk dan melihat keadaan bisma didalam..” ujar sang dokter

***

“dek, kita mau kemana?” tanya pengemudi Taksi untuk kesekian kalinya karena sejak awal perjalanan gigi hanya diam dengan tatapan kosong

“dek..” panggil sang supir cukup keras

“hah? eh iya pak. kita kebandara sekarang juga” jawab gigi setelah tersadar dari lamunan panjangnya

“ohh yasudah..” respon sang supir taksi tersebut

***

“bisma… bismakamu sudah sadar nak” ujar mama bisma tak mampu menahan air matanya saat ia sudah tiba di ruang ICU dan mendapati bisma dengan mata yg terbuka

“bisma..” panggil papa bisma

“m…ma……p…..pa… g…gi….g…gi…ma…na..?” tanya bisma terbata2

“gigi? pah… telpon gigi pah.. cepat ayo telpon gigi!” seru mama bisma

“i..iya ma..” jawab papa bisma gugup lalu menghubungi gigi mengunakan ponselnya “hapenya gak aktif ma” ujar papa bisma karena hanya terdengar suara operator diponselnya.

“astaga… gimana ini pa..?” tanya mama bisma mulai putus asa.

“bisma.. gigi hapenya gak aktif sayang.. kita gak bisa hubungin dia..” ujar mama bisma mengusap rambut anaknya sembari menangis tersedu-sedu

“ya… yaud…ah….
bis… bisma…. min….ta… m….ma….af… sa…m…ma… m…mama… p….papa…
d…an…. b…i…langin…. k…ke… g…i…gi… na…nanti… ka…ka…kala…u…. b….i…..s……ma…. j….ju….juga… c…..ci…..cin…..ta….sa…ma…..d…di……….a” ujar bisma lambat lalu mulai menutup matanya perlahan

“TIT…TIT…TITTT” begitulah bunyi monitor alat pendeteksi nyawa itu yg sudah menunjukkan garis lurus pada grafik layarnya sebagai pertanda bisma sudah ‘tiada’.

“BISMAAAA….!!!!!!” pekik papa dan mama bisma menagis histeris menatap anak mereka sudah tidak bernyawa lagi.

***

“hah? stop pak!” pekik gigi tiba2

“nyittt”seketika sang supir menginjak pedal rem yang membuat mobil berhenti secara tiba2 ditengah jalan

“ada apa neng?” tanya sang supir

Gigi tidak menjawab. Ia hanya membuka pintu mobil taksi itu dan keluar mobil secara tiba2..

“bisma” gumannya

“TITTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT” Klakson sebuah mobil mini bus begitu menggelegar

Mata gigi segera teralih kearah sumber suara..

dannn

“ARGGGHHHHHHH…….!!!!!!” pekik gigi

“BRAKK!!”

Tubuh mungil gigi terhempas begitu saja bersimbah darah dijalan raya..

***

1 Bulan kemudian, disebuah areal pemakaman di Bandung..

“kenapa..? kenapa harus secepat ini kalian pergi..? kenapa..?
bahkan untuk menunjukkan kalau aku udah bisa berjalan normal aja udah gak sempat. kenapa? kenapa kalian harus pergi secepat ini? kalian jahat.” tangis seorang gadis meratapi 2 gudukan tanah yg masih basah, bertuliskan nama “Bisma” dan “Gigi” pada masing nisan yang bersebelaha itu.

“hap” sosok laki2 disampingnya mendekapnya hangat.

“ini rencana Tuhan chris… seharusnya kamu senang.. karena walaupun mereka tidak bisa bersatu didunia, sekarang mereka bisa bersatu dengan bahagia di Rumah Tuhan..” ujar morgan lembut sembari terus memeluk christy guna menenagkan gadis itu..

“maafin gue gi.. gue udah jahat dan nganggep lo sebagai pembawa pertaka waktu itu.. gue nyesel gi.. gue nyesel banget.. gue harap lo mau maafin gue ya gi.. dan semoga lo dan bisma bisa sama2 tenang disurga..” ujar Kezia yang juga ada dipemakaman

Reza yg berada disamping kezia pun hanya bisa mengelus rambut gadis itu lembut.. “selamat tinggal sahabat2 kecil gue… selamat tinggal bisma… gigi…” ujarnya tersenyum tegar

Anisa yang juga berada disana pun turut tersenyum tegar.. “selamat tinggal bis, gi.. maafin gue ya.. selama kalian didunia gue udah jadi perusak hubungan lo berdua.. tapi, sekarang gue bahagia.. karena akhirnya bisma dan gigi tidak dipersatukan didunia tapi dipersatukan ditempat yang lebih abadi yaitu surga.. selamat jalan bis..gi….” ujarnya tersenyum lega

Dan disisi lain tampak 2 sosok berbaju putih memandang sahabat2 mereka tersenyum dengan tangan yang saling bergandengan.. ya. mereka adalah Bisma dan Gigi..

Cerbung ini diberi Judul “Tak Begini” karena akhir ceritanya yang berakhir Kematian.

Tuhan memang tidak mempersatukan Bisma dan Gigi diDunia, tapi Tuhan mempunyai rencana yang lebih indah untuk mempersatukan mereka di Surga…

                                          T-A-M-A-T
Karya : CiGi *Adm di sebuah FansPage Khusus menShare CerPen/CerBung yang Cast nya itu Ce @gigihibi , cerita yang di share di FansPage itu adm suka bangettt, kata-katanya passs bangettt sama karakternya CikBung + pasangan CikBung di CerPen/Cerbung itu juga artis Fav admin, siapa lagii kalau bukan mamang Bisma Karisma.. hehehe
*Gimana Twibies cerbungnya??? Bagus gk?? Kasi saran yah???
Kalau gk bisa diblog ini, kasi saran lewat twitter aja yah,
Caranya sukup mention SARAN kamu ke @PrincessCigi *beuhhhkayakiklanpula hahaha
Untuk 3 post berikutnya adm mw Post CerPen, Waittt yahh,….. J
Okeee  see you babayyyyy…. *mmuaahhh

Tidak ada komentar: