Nahhh penasaran apa yang terjadi
sama Ce Gigi dan Bisma di Episode kemaren, Tapi setelah dibaca Bagikan Ke
Twitter atau Facebook kalian yah
*enjoy guys!!!
*happy reading!!!!
Cekidottttttttttttt……….
Dann benar saja
“BBRUKK!!”
“Gigi!!” pekik Bisma melihat Gigi
jatuh pingsan
S
K
I
P
“Gigi? Di mana dia sekarang?” tanya
Papa Gigi panik
“anu om, masih di periksa” ujar
Bisma jadi ikut2an panik
#RuangRawatInap
“kenapa kamu ga berobat selama ini?
Setidaknya untuk check up atau kemo terapi?” ujar Dokter kepada Gigi yg telah
sadar
“Gigi ga sempet, Dok” ujar nya
santai
“Ga sempet? Gigi, ini penyakit
serius bukan penyakit pilek atau flu yg bisa berobat kapan pun kamu sempet.
Mulai sekarang kamu harus check up ke sini. Oke?” ujar Dokter
“iya, dok” jawab Gigi pasrah
“Dok..” panggil Gigi di saat dokter
akan melangkah pergi
“iya?” tanyanya lembut
“jangan kasih tau siapa2 soal ini
ya” pinta Gigi
“tapi..” ujar Dokter menggantug
“tolong, Dok. Kali ini aja..” ujar
Gigi dengan wajah memelas
“baik, tapi kamu harus janji untuk
sering check up ke sini ya.” Kata Dokter
“iya, Gigi janji” jawab Gigi
“oh,iya Dok. Satu lagi” kata Gigi
“apa lagi?” tanya Dokter
“bilang sama yg di luar kalo Gigi
udah tidur” pinta Gigi untuk yg kedua kalinya
“ok sweet girl” kata Dokter sambil
mengembangkan senyumnya
“makasih” kata Gigi
“sama2” ujar Dokter
“gimana keadaan Gigi, Dok?” tanya
Bisma dan Papa Gigi serempak
“Gigi baik2 saja, dia Cuma kecapean
dan banyak tekanan sepertinya. Apa selama in ada kata2 atau perlakuan yg
menyudutkan ataupun membuat Gigi tertekan?” ujar Dokter panjang lebar
*Bisma dan Papa Gigi saling pandang
dan serempak mengatakan
“banyak, Dok..!!” ujar mereka
“huft..!! Gigi Cuma perlu istirahat
dan sering check up ke sini, takutnya ada sesuatu yg terlambat terdeteksi. Oh
ya, pesen saya, Gigi ga boleh terlalu capek dan jangan lagi membiarkan
seseorang meyudutkan Gigi lagi.. permisi” ujar Dokter
“oh iya, Dok” ujar Papa Gigi
“emang Gigi kenapa kok sampe
segitunya, harus check up lah, ga boleh capek lah. pasti gara2 masalah ini deh,
Gigi sampe kayak gitu.. apa gue harus jauhin dia? Mustinya sih gitu, iya harus
gitu!!” ujar Bisma dalam hati
“hey, kamu kok ngelamun aja sih?ayo
kita masuk!” tanya Papa Gigi
“oh, iya Om” jawab Bisma
“Hallo, kamu ke rumah sakit aja,
anakku sakit..” ujar Papa Gigi menelfon seseorang
“jadi makan malamnya batal? Ya udah
aku ke sana aja..” ujar seseorang yg sepertinya perempuan, calon nya Papa Gigi
*Bisma hanya bisa diam melihat
keadaan Gigi yg lemah..
“masa gue harus pura2 tidur terus
sih? capek ah! Okeh gue melek dah!” batin Gigi
“Om!! Gigi udah sadar!!” pekik Bisma
“Dokter!! Dokter!!” pekik Papa Gigi
“Gi, kamu kenapa?” ujar semua orang yg ada di
ruangan itu
“cepet panggil dokter!!!” pekik Papa
Gigi. Spontan Bisma langsung berlari keluar ruangan dan memanggil dokter
S
K
I
P
“oh,iya! Gue lupa ngabarin anak2”
ujar Bisma merogoh kantong celananya untuk mencari hp nya
“Hallo?” ujar Bisma
“Hallo? Iya, Bis. Ada apa?” tanya
Christy
“Christ, Gigi sekarang lagi di rumah
sakit! Sebaiknya lo kesini!” ujar Bisma
“hah? Di rumah sakit? Emang Gigi
kenapa?” tanya Christy panik
“udah, nanti aja nanya nya! Lo
kesini aja dulu!” kata Bisma
“oh, iya. Bis! Gue ke sana sekarang”
ujar Christy lalu memberi tau yg lain
“eh, guys! Gigi di rumah sakit!!”
pekik Christy
“hahh? Kok bisa?” ujar Reza
“nggak tau! Kita kesana aja dulu”
kata Christy
“ayok!!” ujar semua yg ada di sana
kecuali Anisa dan Cherly. Sepertinya Ryn sudah bisa memaafkan Gigi. Dia nampak
panik ketika diberitau kabar itu.
“halaah.. paling Cuma cari muka!!”
ujar Anisa. Christy yg mendengar hal itu.....
“Nis!! Dalam keadaan sekarang ini,
kamu masih mikirin kayak gitu?” kata Christy
*Tak ada tanggapan, Anisa dan Cherly
hanya menatap Christy tajam
“okey, kalo mau kalian kaya gitu.
Kita bakal ke rumah sakit tanpa kalian!” sambung Christy
“ayo, guys”
#RumahSakit
“Bis!!” pekik Christy
“eh, kalian udah pada dateng?” kata
Bisma
“iya, eh gimana keadaan Gigi? Kok
bisa kaya gini sih?” tanya Christy
“jadi tadi tuh Gigi pingsan waktu
dia pulang dari cafe. Trus gue bawa ke rumah sakit, tadi dia sempet sadar, tapi
gara2 bokapnya....” ujar Bisma tak sanggup bercerita lebih jauh lagi
“bokapnya kenapa Bis?” tanya Reza
“gimana ya? Gue bingung mau cerita
gimana?” ujar Bisma
“ya udah kita duduk dulu aja” ujar
Ryn yg sedari tadi diam
“gimana, Bis?” tanya Christy sesudah
duduk di depan ruang rawat inap
“jadi gini, rencananya bokapnya mau
nikah lagi..”
“hahh? Nikah lagi?” pekik semua yg
ada di situ kecuali Bisma
“sssttt... dengerin gue dulu! Itu
baru rencana!! Tapi gue ga tau kalo calonnya itu nyokap gue sendiri.
“hah? Nyokap lo??”
“aduuhh... kalian diem bisa ga sih?”
ujar Bisma kesal
“eh, sorry sorry lanjtin deh” kata
Reza
“trus setelah tau kalo bokapnya mau
nikah sama nyokap gue, dia langsung kesakitan gitu, dan akhirnya pingsan lagi
deh” ujar Bisma
“tapi kok dia bisa pingsan ya..?
padahal tadi di cafe dia baik2 aja tuh?” ujar Christy
“mm..tadi dokter sempet bilang, kalo
Gigi dia Cuma kecapean dan banyak tekanan. Gigi ga boleh terlalu capek dan ga
boleh banyak tekanan” ujar Bisma
“gimana ga banyak tekanan? Orang
selama ini dia di pojokin terus sama Cherly, Anisa, dan....” ujar Christy
melihat Ryn
“aku? Maaf, aku ga bermaksud
nyakitin Gigi atau buat Gigi jadi kaya gini, aku Cuma...” ujar Ryn yg tak sadar
air mata telah membanjiri pipinya
“udah, Ryn kita ga nyalahin lo kok.
Gue tau perasaan lo!” ujar Christy sambil mengelus pundak Ryn
S
K
I
P
“Bis, kita pulang dulu ya.. kayaknya
Gigi masih perlu istirahat deh, besok kita ke sini lagi” ujar Christy
“makasih ya uah mau jenguk Gigi”
ujarBisma
“ya udah, jaga Gigi baik2 ya Bis”
ujar Reza sambil menepuk bahu Bisma dan beranjak pergi dari rumah sakit
“om, om beneran mau nikah lagi sama
Mama saya?” tanya Bisma kepada Papa Gigi
*Papa Gigi tak menjawab, ia hanya
memandang Gigi penuh rasa bersalah
“apa om ga mikirin perasaan Gigi?
Selama ini dia menanggung kesedihannya sendiri, sekian lama menyimpan duka,
sekian lama hatinya terluka, dan sekarang dia udah nemuin kebahagiaanya om, apa
om tega buat Gigi sedih lagi?” ujar Bisma
“kamu bicarakaya gini karena kamu
suka kan sama Gigi?” ujar Papa Gigi
“hah? Eng...” ujarBisma gugup
“Bisma.. om tau, om tau semuanya,
dari cara kamu memandang Gigi cara kamu perhatian sama Gigi, om tau kalo kamu
suka sama dia” ujar Papa Gigi
“iya,om. Bisma suka sama Gigi, dan
kalo om jadi nikah sama Mama, Bisma Cuma dapet cinta Gigi sebagai kakak, kakak,
ga lebih” ujar Bisma menunduk. Papa Gigi hanya menatap Bisma iba Tak di sangka,
sedari tadi, Gigi menguping pembicaraan mereka berdua..
“yak, kalo Papa jadi nikah sama
nyokapnya Bisma, gue sama Bisma sodaraan, dengan begitu Bisma Cuma nganggep gue
sebagai adek, otomatis Anisa punya kesempatan besar buat jadian sama Bisma. Dan
kita bisa baikan, yak sebaiknya begitu” ujar Gigi dalam hati
“tapi... apa mungkin gue ngorbanin
Mama?” sambung Gigi
“ayolah, Gi!! Mama udah ga ada,
kalaupun dia bisa ngeliat keadaan saat ini,Mama pasti setuju dengan ini, Mama
pasti setuju, toh ini yg terbaik buat semua” ujar Gigi
“Bis, ayo pulang..” ajak Mamanya“iya, Mah. Om, Bisma pulang dulu ya. Besok Bisma ke sini lagi..” ujar Bisma
“nggak perlu!!” pekik Gigi
“Gigi? Kamu udah sadar?” ujar Papa Gigi
“lo ga perlu balik ke sini lagi!” kata Gigi
“tapi..” ujarBisma terpotong
“Bisma...!” ujar Mama Bisma
“iya, Mah” ujar Bisma pasrah. Tak berselang lama, mereka pun pergi
“Pah..” ujar Gigi lembut
“iya, sayang?” tanya Papa Gigi
“Gigi ga marah kok, kalo emang Papa mau nikah lagi! Asal...” ujar Gigi
“asal apa?” tanya Papa Gigi
“asal sama Mama Bisma” jawab Gigi
“hah? Kamu ga salah, Gi? Bukannya...” ujar Papa Gigi terpotong
“please, Pa. Ini demi sahabat Gigi*eh” ujar Gigi kelepasan
“maksud kamu?” tanya Papa Gigi bingung
“mm.. jadi gini.. temen, eh, bukan, sahabat Gigi suka sama Bisma, tp Bisma ga suka sama dia. Bisma terus deketin Gigi, Pa. Dan itu buat sahabat Gigi marah sama Gigi. Jadi sebaiknya Bisma sama Gigi jadi sodara aja, biar diantara kita ga ada cinta lagi, cukup kasih sayang antara kakak dan adik, dengan begitu sahabat Gigi nggak akan marah lagi..” ujar Gigi tersenyum lembut
“Gigi...” panggil Papa Gigi kagum
“kamu emang anak baik, Nak..” ujar Papa Gigi
“makasih, Pa..” ujar Gigi mengembangkan senyumnya masih dengan wajah pucat
S
K
I
P
*Keesokan harinya..
#RumahBisma
“Bis, ayo kita pindah dari sini!!” ujar Mama Bisma tiba2
“hah? Apa2an sih, Mah. Kok tiba2 ngomong gitu?” tanya Bisma
“udah, Bis. Kamu ikutin aja apa kata Mama” ujar Mama Bisma sambil mengemasi barang2
“tapi, Ma...”
“udah.. jangan banyak omong, cepet kemasin barang2 kamu” ujar Mama Gigi
“Mah!! Sebenernya ada apa sih?” pekik Bisma yg berhasil mengentikan semua aktivitas yg sedang dilakukan Mama
*Bisma. Tak sadar air mata telah menggenang di pipi Mama Bisma
“Mah? Mama nangis? Maafin Bisma, Ma..” ujar Bisma
“nggak, Bis. Ini bukan salah kamu, Maafin Mama Bis..” ujar Mama Bisma
“maaf? Buat apa Ma?” tanya Bisma
#FlashBack
“Tari, sebaiknya kita berteman saja” ujar Papa Bisma
“tapi kenapa? Kamu bilang Gigi udah setuju?” ujar Mama Bisma
“iya, tapi kamu tau dia setuju gara2 apa? Dia setuju supaya dia jadi sodara sama Bisma, dan itu semata2 buat sahabatnya, sahabatnya yg suka sama Bisma. Selama ini sahabatnya marah, melihat kedekatan Gigi dengan Bisma. Dia rela ngorbanin Mamanya, ngorbanin perasaannya buat sahabatnya, tapi aku pikir itu ga perlu, karena itu percuma.. karena dengan menikah, justru Gigi akan makin menderita, hubungan sama sahabatnya pun ga akan sbaik dulu, apa lagi sama Bisma, pasti hubungannya akan tambah dingin..” ujar Papa Gigi panjang lebar
“oh, oke kalo itu yg terbaik. Atau aku sebaiknya menjauh aja dari kalian?” ujar Mama Bisma
“mungkin sebaiknya begitu” kata Papa Gigi
“baik, besok aku akan pindah ke Manado” kata Mama Bisma
#FlashBackOff
“jadi, Gigi ngelakuin itu semua buat...” kata Bisma tak melanjutkan perkataanya
“ayo, kita lanjutin lagi kemasin barang2nya..” kata Mama Bisma
“kita jadi pindah, Ma?” tanya Bisma
“iya, Bis. Sebaiknya kita ga usah ikut campur urusan keluarga mereka lagi” kata Mama Bisma
“tapi, Ma. Gigi butuh Bisma” ujar Bisma
“Bisma, kamu tau ga sih,siapa penyebab hancurnya hubungan Gigi dengan sahabatnya itu?” ujar Mama Bisma
“iya Bisma tau. Semua ini gara Bisma. Tapi sekarang ini,Gigi butuh Bisma, Ma!! Pokoknya Bisma ga mau pindah!!” ujar Bisma keukeh
“Bisma!” pekik Mama Bisma
“Bisma ga mau Mah!!”
“Bisma!!! Kamu sadar ga sih selama ini kamu Cuma beban aja buat Gigi!!” pekik Mama Bisma
“Beban? Kalo emang Bisma Cuma beben buat Gigi, Bisma akan pindah..” ujar Bisma menyerah
S
K
I
P
“Om, keadaan Gigi gimana?” tanya Christy yg sudah sampai di rumah sakit
“belum menunjukkan perkembangan yg berarti, tp setidaknya, dia udah bisa istirahat. Kemaren dia ga bisa tidur, entah apa yg lagi dia pikirin..” ujar Papa Gigi
“Christy boleh masuk, Om?” tanya Christy
“boleh, kita bicara aja di dalem, ada yg mau Om tanyain” ujar Papa Gigi
#RuangRawatInap
“Christ? Apa kamu tau sahabat yg di maksud Gigi?” tanya Papa Gigi
“maksud Om?” tanya Christy
“mm.. sahabatnya suka sama Bisma” ujar Papa Gigi
“oo.. Anisa maksud Om?” tanya Christy
“jadi namnya Anisa?” kata Papa Gigi mengangguk
“emang ada apa ya Om?” tanya Christy
“maaf ya kalo Om harus cerita masalah pribadi sama kamu” kata Papa Gigi
“nggak apa2 kok Om, justru Christy seneng, siapa tau Christy bisa bantu” ujar Christy tersenyum
“jadi gini.....” Papa Gigi menceritakan semuanya yg terjadi termasuk pindahnya Bisma ke Manado
“hahh? Ini udah keterlaluan Om!” ujar Christy mulai emosi
“apa maksud kamu?” tanya Papa Gigi
“selama ini Anisa marah sama Gigi, dan itu berdampak kepada kondisi fisik Gigi, apalagi Gigi rela ngorbanin Mamanya.. kalo Christy jadi Gigi, mungkin Christy udah ga bisa jalanin ini semua, Om!”ujar Christy
“tenang, Christ. Ini semua ga akan terjadi, toh Om juga ga akan nikah sama Mama Bisma!” ujar Papa Gigi
“gue harus jelasin ini semua sama Anisa, Cherly juga harus tau ini semua” ujar Christy dalam hati
“permisi, Om. Christy lupa, ada urusan sebentar” ujar Christy
S
K
I
P
#RumahAnisa
“Nis, aku mau ngomong sama lo! Eh ada lo, Cher! Bagus deh, sekalian” ujar Christy
“apaan sih lo, Crist. Baru datang udah emosi gitu” ujar Cherly
“udah deh, kalian kenapa sih? jauhin Gigi, musuhin Gigi? Apa kalian ga tau apa yg sedang terjadi dengan kehidupan Gigi? Apa kalian pernah peduli??” pekik Christy
“buat apa kita peduli?” ujar Anisa
“Nis, lo sadar ga sih? lo sama Cherly tu udah bawa pengaruh besar buat kehidupan Gigi, sampe2 dia rela ngorbanin Mama nya yg sekarng udah ga ada, rela ngorbanin perasaannya, rela ngorbanin luka yg selama ini dia pendam sendiri yg bahkan sampai sekarang belum pulih juga, demi lo, demi kalian!! Apa kalian ga bisa hargain itu, bahkan untuk sedikit saja rasa peduli?” ujar Christy
“maksud lo?” ujar Anisa tak mengerti
“Papanya mau nikah lagi sama Mama Bisma! Dan dia rela Papanya nikah lagi demi lo! Kalo Bisma jadi sodaranya, mereka ga mungkin jadian, dan lo? lo bisa bebas deketin Bisma. Padahal, Nis, Cher. Gigi belum sempet senyum setelah Mama nya meninggal!!” ujar Christy yg sekarang menangis
“jadi Gigi ngelakuin itu semua buat gue? Buat kita?” ujar Anisa yg nampaknya telah terbukahatinya
“iya, dan sekarang dia terbaring lemah di rumah sakit, lo pikir gara2 siapa?” ujar Christy
“sekarang di rumah sakit? Trus, gimana keadaannya?” tanya Cherly khawatir
“hh.. bukannya kemaren2 kalian ga peduli?” ujar Christy
“Christ! Itu kemaren, sekarang gue udah tau, kalo Gigi bener2 sahabat gue! Justru gue yg Childish!” ujar Anisa
“iya, Christ!” imbuh Cherly
“ddrrtt...drrtt..” suara hp Christy berdering
“Papa Gigi?” ujar Christy dalam hati
“hallo Om? Ada apa ya?” tanya Christy
“Christ! Gigi ngedrop!!” ujar Papa Gigi panik
“hah? Ngedrop? Ya udah, Christy kesana ya Om! O m tenang ya..” ujar Christy
“gimana Christ?” tanya Cherly
“Gigi ngedrop! Gua mau ke rumah sakit dulu” kata Christy
“gue ikut!!” pekik Cherly
“gue juga!” sambung Anisa
“tunggu, gue harus kabarin Bisma sebelum dia pindah” ujar Christy
“pindah?” tanya Anisa
“iya, dia mau pindah ke Manado” jawab Christy, Anisa menunduk
“lo ga keberatan kan kalo gue kabarin soal keadaan Gigi?” tanya Christy
“oh.. nggak kok, ga apa2” ujar Anisa berusaha tegar
Via SMS
“Bis, keadaan Gigi sekarang ini lagi down banget. Sebaiknya lo ke rumah sakit dulu sebelum pergi”
“udah, ayo berangkat” ujar Christy
#RumahSakit
“gimana, Om. Keadaan Gigi?” tanya Christy setibanya di rumah sakit
“Gigi koma, Christ...” ujar Papa Gigi
“sabar ya, Om.. kita doakan aja yg terbaik” kata Christy
“Cherly? Kamu di sini juga?” kata Papa Gigi
“iya, Om. Maaf baru jenguk sekarang” ujar Cherly
“ga apa2.. ini?” tanya Papa Gigi melihatke arah Anisa
“oh, ini Anisa, Om..” ujar Christy
“maafin saya Om, gara2 saya, Gigi jadi begini..” kata Anisa menunduk
“sudahlah, nak.. semua ini sudah terjadi.. yg pasti kamu udah maafin Gigi kan?” ujar Papa Gigi
“iya, Om. Justru saya yg harusnya minta maaf, karena sifat saya yg kekanak-kanakan..” kata Anisa
“Gigi pasti sudah memaafkan kamu” kata Papa Gigi
“ya udah, Om pulang dulu buat ngambil baju2 Om.. karena pasti Om akan tidur di sini” kata Papa Gigi
“oh, Om istirahat di rumah ga apa2, kita bisa kok jagaiin Gigi” ujar Cherly
“tapi...” ujar Papa Gigi terpotong
“udah, Om. Anggap aja ini tanda permintaan maaf kita” ujar Anisa. Christy hanya tersenyum manis melihat sahabat2nya yg sudah kembali seperti semula
“baiklah kalo begitu, Om pulang dulu..” kata Papa Gigi
S
K
I
P
“ting..!” hp Bisma berbunyi tanda pesan masuk*jelek banget yah bunyinya
“apa?” ujar Bisma kaget melihat pesan masuk di inboxnya
“ada apa, Bis?” tanya Mama Bisma
“Bisma harus ke rumah sakit sekarang, Ma” ujar Bisma
“sebenernya ada apa sih?” tanya Mama Bisma
“keadaan Gigi sekarang down banget, Mah. Dan mungkin dia sekarang koma” ujar Bisma
“tapi, pesawat udah mau...” ujar Mama Bisma terpotong
“Bisma pergi dulu ya, Ma” kata Bisma dan segera berlalu
#RumahSakit
“Christ!!” pekik Bisma dari ujung koridor
“Bisma?” pekik mereka bertiga
“gimana Gigi?” tanya Bisma
“Gigi koma” jawab Christy
“udah gue duga.. sebenernya Gigi kenapa sih? kata dokter dia Cuma kecapean, bisa2nya sekarang dia koma?” kata Bisma
“gue juga ga tau, Bis” ujar Christy
“gue boleh masuk?” tanya Bisma
“mm.. boleh, tapi lo jangan lama2 ya..” kata Christy
“hap!” sebuah tangan berhasil menghalaangi langkah Bisma
“Dokter?” pekik Bisma
“saya perlu bicara sama kalian..” ujar Dokter
S
K
I
P
“hah??? Leukimia?? Leukimia, Dok?” pekik Bisma tak percaya
“iya, Dok. Mana mungkin Gigi.....” ujar Anisa
“Gigi itu kuat, Dok.. ga mungkin dia...” ujar Christy tak kuasa menahan tangis. Cherly hanya bisa mengelus punak Christy
“iya, sebenernya Gigi melarang saya untuk memberitahu semua ini kepada siapa2 apa lagi kepada Papa nya dan... Kamu.. Bisma...” ujar Dokter
“saya, Dok? Tapi kenapa saya? Dan kenapa juga dia ngerahasiain ini semua?” kata Bisma
“mungkin karena kamu orang yg sangat di cintainya, dan dia tak mau membuat kalian khawatir” kata Dokter
S
K
I
P
#RumahGigi
“krreekk...” suara pintu terbuka, kini Papa Gigi sedang berada di kamar anaknya. Ia melihatseluruh sudut kamar Gigi. Lalu pandangannya tertuju pada gitar yg berada di atas meja belajar. Ia menyingkirkan gitarnya ke atas tempat tidur. Ia melihat dan membuka setiap celah meja belajar Gigi. Ia menemukan sebuah kertas berwarna pink di laci meja belajar..
“apa ini? Puisi? Oh, bukan. Sepertinya ini surat, yah surat yg ditujukan kepada...”
Ia mencari-cari sebuah nama yg ada di bagian atas surat tersebut
“Bisma?” ujarnya
#FlashBack
“ jika suatu saat nanti gue udah ga ada,setidaknya gue udah bisa tersenyum karena mereka..”ujar Gigi. Gigi menulis sesuatu pada selembar kertas dan ia simpan di laci kamarnya..
“ayolah Gi!!” ujar Steffy
“lo bisa diem ga sih! lo ga tau sih gue semalem begadang nulis..........” ujar Gigi yg tak melanjutkan ucapannya
“nulis apaa?” tanya Steffy
“tauk ah.. 5 menit lagi deh” ujar Gigi
“aduh, Gi.. lima menit lagi udah jam setengah tujuh” ujar Steffy
#FlashBackOff
SKIP
#RumahSakit
“Bisma? Kamu ga jadi pergi, nak?” tanya Papa Gigi
“belum, Om. Kayaknya Bisma ga jadi pergi deh..” ujar Bisma
“tapi kenapa Bis?” tanya Papa Gigi
“melihat keadaan Gigi yg seperti ini. Oh, iya Om. Apa Om udah tau soal penyakit Gigi?” tanya Bisma. Papa Gigi menggelengkan kepala
“sebenernya... Gigi... Gigi..”
“Gigi kenapa?” tanya Papa Gigi
“Gigi... kena penyakit Leukimia..” ujar Bisma menunduk
“apa??? Tapi... tapi kenapa selama ini Gigi ga pernah bilang?” ujar Papa Gigi dengan mata berkaca-kaca
“awalnya Bisma juga berpikiran seperti itu, Om. Tapi sekarang Bisma tau apa yg di rasain Gigi saat ini, dan kalaupun Bisma jadi Gigi, mungkin Bisma juga akan lakuin yg sama dengan apa yg di lakuin Gigi sekarang” ujar Bisma
“Om memang bukan Ayah yg baik!! Anaknya kayk gini, dia malah sibuk kerja!! Ga peduli sama anaknya yg sebenernya nahan rsa sakit yg mungkin tak tertahankan selama ini” kata Papa Gigi menyalahkan dirinya sendiri
“udah, Om. Ini bukan salah Om! Sekarng kita Cuma bisa doain yg terbaik” ujar Bisma
“oh, iya Bis. Ini ada surat buat kamu.om temuin di laci meja belajar Gigi” kata Papa Gigi
“buat saya Om?”tanya Bisma
“iya, ini ada tulisan nama kamu di atas! Om tinggal dulu ya..” ujar Papa Gigi lalu keluar meninggalkan Bisma yg sekarng berada di kursi samping tempat Gigi terbaring lemah
Untuk dia yg ku cintai, Bisma
“Mungkin, di saat kau membuka surat ini, aku tlah tak di sisi mu lagi, aku tlah pergi.. tetapi.. aku lega bisa mencurahkan semua isi hatiku selama ini. Dan sekarang aku sadar bahwa kau adalah orang yg kucintai..
Tersenyumlah saat kau mengingatku, karena saat itu aku sangat merindukanmu dan menangislah saat kau merindukanku karena saat itu aku tak berada di sampingmu. Tetapi, pejamkanlah mata indahmu itu karena saat itu aku akan terasa ada di dekatmu, karena aku telah berada di hatimu untuk selamanya. Tak ada yang tersisa lagi untukku selain kenangan-kenangan yg indah bersamamu. Mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta, mata indah yang dahulunya adalah milikku kini semuanya terasa jauh meninggalkanku. Kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu. Hati, cinta, dan rinduku adalah milikmu. Cintamu takkan pernah membebaskanku, bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain saat sayap-sayapku telah patah karenamu. Cintamu akan tetap tinggal bersamaku hingga akhir hayatku dan setelah kematian. Hingga tangan Tuhan akan menyatukan kita lagi. Betapapun hati telah terpikat kepada sesosok terang dalam kegelapan, yang telah menghidupkan sinar hidupku, namun tak dapat menyinari dan menghangatkan perasaanku yang sesungguhnya. Aku tidakak pernah bisa menemukan cinta yang lain selain cintamu, karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku. Kau takkan pernah terganti. Bagai pecahan logam, mengekalkan kesunyian, kesendirian, dan kesedihanku. Kini aku tlah meninggalkanmu....”
“Gigi?”ujar Bisma menatap Gigi lekat-lekat
“hah?” pekik Bisma kaget, denyut jantung Gigi lemah..
“gimana ini? Apa yg harus gue lakuin?” ujar Bisma panik
“apa gue harus panggil dokter? Tapi apa mungkin setelah gue balik, Gigi masih ada?” ujar Bisma
“Gigi.. semoga kamu masih bisa denger ini..
Hilang semua janji, semua mimpi-mimpi indah. Hancur hati ini melihat semua ini. Lenyap telah lenyap kebahagiaan di hati. Ku hanya bisa menangisi semua ini. Hancur hati ini melihat kau telah pergi meninggalkan ku tuk selamanya. Langit menjadi gelap berkelabu menyelimuti hati ini. Mengubah seluruh hidupku. Mengapa semua jadi begini. Perpisahan yang terjadi di antara kita berdua. Ku akan menanti sebuah keajaiban yang membuat kita bisa bersama kembali...”
“Dokter!!” pekik Bisma lari memanggil dokter
“iya, ada apa?” tanya dokter
“Gigi, Dok!” ujar Bisma panic
“ada apa dengan Gigi?”tanya dokter
“detak jantungnya melemah..” ujar Bisma
“baik saya ke sana sekarang.. sebaiknya kamu tunggu di sini saja” ujar Bisma
“iya, dok” kata Bisma pasrah
S
K
I
P
“Gimana, Dok?” tanya Bisma
“syukurlah, tadi kamu cepet kasih tau saya..” kata Dokter
“jadi, apa saat ini Gigi udah bisa di jenguk, Dok?” tanya Bisma
“tidak, besok kamu boleh datang lagi ke sini..” ujar Dokter
“baik, Dok.. terimakasih” ujar Bisma
*Keesokan harinya..
Anisa, Cherly, Christy, Ryn, Bisma, Reza dan Rafael menjenguk Gigi.. nampak Gigi sedang melamun di atas ranjang rumah sakit sambil duduk manis melihat ke arah jendela..
“kreekk..” suara pintu terbuka
“Gi..” panggil Bisma lembut, Gigi menoleh pelan
“Gigi, maafin gue!!” ujar Anisa berlari memeluk Gigi
“Anisa?” pekik Gigi
“maafin gue juga!!” kata Cherly ikut memeluk Gigi
“Cher...” ujar Gigi
“sstt.. Ryn! Lo ga peluk Gigi juga?” tanya Rafael
“eh, hah? Gigiii... maafin aku..” ujar Ryn
“Ryn,,..” kata Gigi
“kalian semua udah maafin gue?” tanya Gigi
“lo apaan sih! harusnya kita yg minta maaf!” ujar Anisa, Gigi hanya tersenyum
“Gi, Bisma ganteng lho..” bisik Anisa. Gigi memandangnya aneh
“haha.. udah ambil aja.. gue ga apa2 kok” ujar Anisa berusaha tersenyum tegar
“tapi...” ujar Gigi
“udah, gue laper nih.. yuk guys.. kita makaaan,...” pekik Anisa, lalu semua orang yg ada di ruangan tersebut keluar, kecuali Bisma
“lo ga jadi pergi? Katanya lo..” ujar Gigi terpotong
“udah.. ga usah banyak tanya! Yg penting gue udah di sini! Sama lo!” ujar Bisma memeluk Gigi. Gigi menyenderkan kepalanya di dada Bisma, ia membalas pelukannya
“Gi, lo?” tanya Bisma
“maafin gue, selama ini gue udah boongin lo dan diri gue sendiri..” kata Gigi
“jadi lo?” tanya Bisma lagi
“iya, gue cinta sama lo” ujar Gigi
“gue juga, Gi...” ujar Bisma lalu mencium puncak kepala Gigi
*semenjak itu, Papa Gigi tak lagi hanya memperhatikan pekerjaannya, ia selalu menanyakan kabar anaknya. dan Bisma ia selalu bisa membuatnya tersenyum. Gigi? Gigi kini sedang menjalani pengobatan di Singapura. dan tentu saja akan kembali menjadi seseorang yg mempunyai jati diri, lebih ceria, dan peduli kepada sesama, rajin menabung*eh yg terakhir ini nggak..
~The End~
*Gimana Twibies?? Terharu gk??
Kalau MinHaCi mahh terharuu bangettt…
Jangan lupa tinggalin Jejak ya di Blog ini… ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar